Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Effectiveness of Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) Leaf Extract on Duodenal Epithelial Damage of Aspirin Induced Male White Rats (Rattus norvegicus) Siti Alfina; Husnarika Febriani; Syukriah Syukriah
Journal of Agromedicine and Medical Sciences Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ams.v8i2.31304

Abstract

Aspirin or acetylsalicylic acid is one of the most common types of anti-inflammatory drugs used by people to relieve pain and inflammation. However, aspirin consumption can cause damage to the duodenal mucosal epithelium because it is acidic and inhibits the production of prostaglandins that are important in maintaining the mucosa. Duodenal damage due to aspirin consumption can be repaired using natural ingredients from plants with antioxidant and anti-ulcer effects, one of which is kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) leaves. This study aims to determine the effectiveness of kenikir leaf extract against aspirin-induced histopathology and histomorphometry of the duodenum of male white rats. The research design used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. The treatments consisted of a normal group (feed and drink ad libitum), an aspirin group (induction of aspirin 200 mg/kgBW), and a treatment group with kenikir leaf extract at a dose of 700 mg/kgBW, 800 mg/kgBW, and 900 mg/kgBW. Preparation of histopathological preparations of the duodenum used the paraffin method with Hematoxylin-Eosin staining. Data were analyzed using one-way ANOVA and Duncan's follow-up test. The results of the histopathology study showed a significant difference (p<0.05) on the integrity score of duodenal mucosal epithelial cells. Histomorphometry had a significant effect on the height villi, basal width, apical width, and villous area (p<0.05). It can be concluded that administration of kenikir leaf extract at a dose of 900 mg/kgBW was most effective in improving the histopathology and duodenal histomorphometry of aspirin-induced male white rats. Keywords: aspirin, duodenum, kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)
HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL BAWANG BATAK (Allium chinense G.Don) Tri Novitashari Butar-Butar; Husnarika Ferbriani; Rasyidah Rasyidah; Syukriah Syukriah
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.10866

Abstract

Diabetes mellitus occurs due to insulin resistance and disruption of insulin secretion. Bawang Batak (Allium chinense G.Don) is a herbal plant that is often used by the community as a traditional medicine for the treatment of diabetes mellitus, but there have been no preclinical studies. This study aims to determine the effect of bawang batak extract on the histopathology of the pancreas of alloxan-induced diabetes mellitus rats. This study used rats as experimental animals which were divided into 6 groups (normal control, negative control, metformin group, P1:bawang batak extract dose 250 mg/kg, P2:500 mg/kg, and P3:750 mg/kg), with 4 repetitions. The histological preparations of pancreas were made using the paraffin method with hematoxylin-eosin staining. Data were analyzed using one-way ANOVA and Duncan's test. The statistical results showed that there was a significant difference (p <0.05) in the diameter and area of islet langerhans between the control group and the treatment group. The diameter and area of islet Langerhans improved when compared to the negative control group. It can be concluded that the onion extract has an effect on the improvement of pancreatic in rats with diabetes mellitus and the most effective dose of bawang batak extract is 500 mg/kg.
Uji Efektivitas Ekstrak Bawang Batak (Allium chinense G. Don) Terhadap Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diabetes melitus Anggi Silvi Sulistia; Husnarika Febriani; Rasyidah Rasyidah; Syukriah Syukriah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i2.4491

Abstract

Diabetes melitus mengakibatkan Hiperglikemia atau meningkatnya kadar gula dalam darah. Bawang batak (Allium chinense G. Don) adalah tumbuhan tradisional untuk penanganan diabetes melitus karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti streoid, saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang batak (Allium chinense G. Don) terhadap perbaikan histopatologi ginjal tikus diabetes melitus melalui pengamatan kerusakan sel berupa edema, degenerasi hidropik serta nekrosis sel pada histopatologi ginjal. Penelitian ini menggunakan tikus dengan dosis ekstrak bawang batak 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB. Pembuatan preparat histopatologi ginjal tikus menggunakan metode parafin dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang batak (Allium chinense G. Don) memperbaiki edema glomerulus dan memperbaiki sel pada tubulus proksimal dapat dilihat dari nilai rata-rata sel normal dari 17,50 ± 3,786 naik menjadi 45,50 ± 5,568, nilai rata-rata pada sel yang mengalami degenerasi hidropik dari 52,50 ± 3,000 mengalami penurunan kerusakan menjadi 48,50 ± 3,000 serta nilai rata-rata nekrosis sel dari 168,75 ± 25,966 turun menjadi 90,75 ± 27,208. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang batak (Allium chinense G.Don) dosis 750 mg/kg BB tikus berpengaruh terhadap perbaikan histopatologi ginjal tikus (Rattus norvegicus) diabetes melitus.Kata Kunci : Diabetes Melitus, Bawang Batak (Allium chinense G.Don), Ginjal
HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL BAWANG BATAK (Allium chinense G.Don) Tri Novitashari Butar-Butar; Husnarika Ferbriani; Rasyidah Rasyidah; Syukriah Syukriah
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL : JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.10866

Abstract

Diabetes mellitus occurs due to insulin resistance and disruption of insulin secretion. Bawang Batak (Allium chinense G.Don) is a herbal plant that is often used by the community as a traditional medicine for the treatment of diabetes mellitus, but there have been no preclinical studies. This study aims to determine the effect of bawang batak extract on the histopathology of the pancreas of alloxan-induced diabetes mellitus rats. This study used rats as experimental animals which were divided into 6 groups (normal control, negative control, metformin group, P1:bawang batak extract dose 250 mg/kg, P2:500 mg/kg, and P3:750 mg/kg), with 4 repetitions. The histological preparations of pancreas were made using the paraffin method with hematoxylin-eosin staining. Data were analyzed using one-way ANOVA and Duncan's test. The statistical results showed that there was a significant difference (p <0.05) in the diameter and area of islet langerhans between the control group and the treatment group. The diameter and area of islet Langerhans improved when compared to the negative control group. It can be concluded that the onion extract has an effect on the improvement of pancreatic in rats with diabetes mellitus and the most effective dose of bawang batak extract is 500 mg/kg.
UJI FITOKIMIA DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH TERUNG (Solanum lasiocarpum) DENGAN METODE DPPH Syukriah Syukriah; Mhd. Bayu Azhari; Nurlian Agustin Ningrum; Siti Amira
JITEK (Jurnal Ilmiah Teknosains) Vol 8, No 2/Nov (2022): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jitek.v8i2/Nov.13569

Abstract

Masyarakat telah banyak memanfaatkan buah-buahan tropis sebagai makanan sehari-hari maupun pengobatan tradisional. Buah-buahan diketahui memiliki potensi terapetik dan bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan fitokimianya. Salah satunya adalah tanaman terung (Solanum lasiocarpum). Tanaman S. lasiocarpum merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan maupun obat. Penelitian ini bertujuan untuk pengujian fitokimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah S. lasiocarpum. Penelitian ini bersifat non-eksperimental. Sampel yang digunakan adalah buah S. lasiocarpum yang berasal dari Pidie Jaya, Aceh. Pengujian fitokimia dengan metode kualitatif sedangkan aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian diperoleh ekstrak etanol buah S. lasiocarpum positif mengandung Alkaloid, Terpenoid, Saponin, Fenolik (Flavonoid dan Tanin) dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 64,532 ppm sehingga termasuk dalam kategori antioksidan yang kuat.
DERAJAT INFEKSI TELUR CACING ENDOPARASIT PADA FESES KAMBING DI KECAMATAN KOTARIH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Efrida Pima Sari Tambunan; Syukriah Syukriah; Khomisah Dalimunthe
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i1.6355

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui derajat infeksi telur cacing endoparasit pada feses kambing. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah sebanyak 30 feses kambing yang berbeda diambil langsung pada saat kambing mengeluarkan feses secara purpose sampling dan menggunakan dua metode yaitu metode sedimentasi dan metode MC. Master. Hasil dari penelitian ini ditemukan 13 spesies jenis telur cacing yaitu Haemonchus sp., Oesophagustomum sp., Strongyloides sp., Ostertegia sp., Paramphistomum sp., Cooperia sp., Dicrocoelium sp., Moniezia sp., Trichostrongylus sp., Ascaris sp., Bunostomum sp., Fasciola sp., Trischuris sp. Derajat infeksi terdapat pada pola pemeliharaan intensif yang termasuk dalam katagori berat (Heavy) adalah telur cacing spesies Haemonchus sp dan dalam katagori ringan (Low) yaitu telur cacing spesies Trischuris sp.
Effect Of Kenikir Leaves Extract On Gastric Histology Description Of Male White Rats Induced By Aspirin Nurri Yusriyyah JS; Husnarika Febriani; Syukriah syukriah
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v5i2.11592

Abstract

Using aspirin for long time make ulcer. Using traditional medicinal plants is alternative in treating gastric ulcers. This experiment aims to determine effect of kenikir leaves extract (Cosmos caudatus Kunth.) on gastric morphology and histology decription of male white rats (Rattus norvegicus) induced by aspirin. 25 rats were divided into 5 groups, KN (control), KP (aspirin 200 mg/kgBW for 10 days), P1 (aspirin 200 mg/kgBW for 10 days + kenikir leaves extract 700 mg/kgBW for 14 days). ), P2 (aspirin 200 mg/kgBW for 10 days + kenikir leaves extract 800 mg/kgBW for 14 days), P3(aspirin 200 mg/kgBW for 10 days+kenikir leaves extract 900 mg/kgBW for 14 days). Parameters observed were morphological and histological of the gastric. Data were analyzed by oneway ANOVA test and continued with Duncan's test. The results kenikir leaves did not have a significant effect on the morphology but histologically, kenikir leaves extract had a significant effect by improving the thickness of gastric layer. It can be concluded that kenikir leaves extract can be used as an alternative to treat gastric ulcers because it can improve the thickness of gastric layer. 
Identifikasi dan Prevalensi Telur Cacing Endoparasit pada Feses Kambing di Kecamatan Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai Khomisah Dalimunthe; Efrida Pima Sari Tambunan; Syukriah Syukriah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i1.6321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis telur cacing, prevalensi serta intensitas serangan endoparasit yang ditemukan pada 60 feses kambing. Sampel feses kambing di ambil di Kecamatan Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai dan menggunakan metode sedimentasi dan MC. Master. Hasil yang diperoleh terdapat 14 spesies jenis telur cacing yaitu Paramphistomum sp., Haemonchus sp., Oesophagustomum sp., Strongyloides sp., Ostertegia sp., Trichostrongylus sp., Fasciola sp., Cooperia sp., Dicrocoelium sp., Moniezia sp., Ascaris sp., Bunostomum sp., Trichuris sp. dan Strongylus sp. Prevalensi tertinggi telur cacing ditemukan pada pola pemeliharaan intensif yaitu spesies Haemonchus sp. 87% dengan kategori Usually (Biasanya) dan pada pola pemeliharaan ekstensif yaitu spesies Ascaris sp., Bunostomum sp., Strongylus sp. dengan nilai prevalensi 3% dalam kategori kadang yang artinya infeksinya kadang. Intensitas serangan telur cacing endoparasit yang tertinggi ditemukan pada pola pemeliharan ekstensif yaitu spesies Paramphistomum sp. dengan nilai intensitas 34 termasuk dalam kategori sedang yang artinya infeksinya sedang dan intensitas terendah ditemukan pada pola pemeliharaan intensif yaitu spesies Fasciola sp. dengan nilai intensitas 0,8 termasuk dalam kategori sangat rendah yang artinya infeksinya sangat rendah
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP PROFIL LIPID TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI MINYAK JELANTAH Rafina Amalia Naru; Husnarika Febriani; Syukriah Syukriah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i1.6994

Abstract

Penggunaan minyak goreng secara berulang akan menyebabkan kerusakan pada minyak dan menimbulkan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan tubuh salah satunya yaitu profil lipid. Salah satu senyawa yang dapat menangkal radikal bebas yang disebabkan oleh minyak jelantah yaitu antioksidan. Tanaman yang memiliki kandungan antioksidan tinggi salah satunya yaitu asam jawa (Tamarindus indica L.). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun asam jawa (Tamarindus indica L.) terhadap kadar kolestrol total, LDL, HDL dan trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, Kontrol Negatif: CMC 0,1% 1 ml,  Kontrol Positif: minyak jelantah 1,5 ml + CMC 0,1% 1 ml, Perlakuan 1: minyak jelantah 1,5 ml + ekstrak etanol daun asam jawa 1 ml dosis 150 mg/kgBB, Perlakuan 2: minyak jelantah 1,5 ml + ekstrak etanol daun asam jawa 1 ml dosis 200 mg/kgBB, Perlakuan 3: (minyak jelantah 1,5 ml + ekstrak etanol daun asam jawa 1 ml dosis 250 mg/kgBB. Tahapan dalam penelitian ini meliputi skrining fitokimia dengan hasil uji flavonoid, trepenoid, steroid dan tanin positif, uji aktivitas antioksidan dengan hasil 61,99 ppm, uji flavonoid total dengan hasil 5,4842 mgQE/g, uji minyak jelantah dengan hasil kadar air 0,0698%, asam lemak bebas 0,1912%, bilangan peroksida 16,99 meq O2/kg, pemeriksaan kadar kolestrol total, LDL, HDL dan trigliserida tikus putih. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang didapatkan yaitu daun asam jawa mampu menurunkan kadar kolestrol total, LDL, trigliserida dan meningkatkan kadar HDL dengan nilai p=0,000. Dosis yang paling berpengaruh yaitu 250 mg/kgBB dengan nilai rata-rata kolestrol total (60.60±4.27), LDL (24.60±1.94), HDL (36.00±2.34) dan trigliserida (161.80±5.11) 
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) TERHADAP PROFIL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI TARTRAZIN Siti Nur Halimah; Husnarika Febriani; Syukriah Syukriah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i1.6932

Abstract

Tartrazin atau yang dikenal dengan FD Yellow 5/ E102 merupakan pewarna kuning lemon sintetis. Penggunaan tartrazin yang mencapai batas toksik dapat menyebabkan stres oksidatif salah satunya terhadap profil darah. Efek yang disebabkan dari penggunaan tartrazin dapat diatasi dengan memanfaatkan tumbuhan herbal sebagai terapi obat. Salah satunya buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah andaliman terhadap jumlah eritrosit, hemoglobin, leukosit dan trombosit tikus putih yang diinduksi tartrazin. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kontrol negatif diberi CMC 1% selama 30 hari, kontrol positif diberi tartrazin dengan dosis 15 mg/kgBB di pagi hari dan CMC 1% di sore hari selama 30 hari, kelompok perlakuan 1, 2, 3 diberi tartrazin dengan dosis 15 mg/kgBB pada pagi hari dan ekstrak etanol buah andaliman dengan dosis bertingkat (P1=150 mg/kgBB, P2=300 mg/kgBB, P3=450 mg/kg BB) pada sore hari selama 30 hari. Tahapan penelitian ini meliputi skrining fitokimia, uji flvonoid total, uji kadar total antioksidan (IC50), pengamatan jumlah eritrosit, hemoglobin, leukosit dan trombosit menggunakan hematology analyzer. Analisis data menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil yang didapatkan diantaranya ekstrak etanol buah andaliman berpengaruh sangat nyata terhadap eritrosit, hemoglobin, leukosit dan trombosit dengan nilai P=0,000 dan rata-rata nilai eritrosit (6.82 µl), hemoglobin (9.00 g/dl), leukosit (11.34 µl), trombosit (434.00 mm3). Dosis ekstrak buah andaliman yang optimal untuk menangkal dan memperbaiki jumlah eritrosit, hemoglobin, leukosit dan trombosit adalah dosis 450 mg/kg BB.