Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensi Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) Tari Maulidina I.P; Risna Agustina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.208 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.204

Abstract

Kalanchoe pinnata diketahui memiliki berbagai macam aktivitas farmakologi antara lain penyembuh luka, anti-diabetes, anti-inflamasi dan analgesik yang baik, bahkan secara empiris efektif sebagai antipiretik. Prostaglandin sebagai salah satu mediator nyeri, juga turut berperan dalam mekanisme terjadinya pireksia. Senyawa aktif yang diduga bertanggungjawab terhadap aktivitas ini antara lain adalah flavonoid, polifenol, dan triterpen. Telah dilakukan penelitian untuk melihat efek antipiretik dari ekstrak etanol daun cocor bebek terhadap tikus. Induksi pireksia dilakukan dengan menginjeksikan suspensi ragi (bakers’ yeast) pada tikus secara subkutan. Kenaikan suhu tubuh tikus diamati setelah 16 jam dan setelahnya diberikan perlakuan. Kontrol positif diberikan parasetamol sedangkan kelompok uji diberikan ekstrak dengan dosis 100 mg/kg, 200 mg/kg dan 300 mg/kg. secara oral. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cocor bebek pada dosis 100 mg/kg dan 200 mg/kg mampu menurunkan suhu tubuh tikus sedangkan dosis 300 mg/kg tidak menunjukkan aktivitas penurunan suhu tubuh tikus.