Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Profil Farmakokinetika Simetidin Ni Made Sesari Aswinda; Risna Agustina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.394 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.2

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil farmakokinetika simetidin pada tikus putih putih jantan. Cuplikan darah hewan coba diambil pada menit ke 0, 15, 30, 45,60, 75, 90, 120, 150, 180, 210, dan 240 melalui vena lateralis ekor tikus. Penetapan kadar simetidin dalam plasma dilakukan menggunakan metode spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 220,2 nm. Parameter farmakokinetika simetidin dihitung menggunakan persamaan regresi linear sehingga diperoleh nilai Ka 0,0488 menit-1; K 0,0031 menit-1; t1/2 232,65 menit; tmaks 88,90 menit; Cpmaks 0,9943 mcg/mL; AUC 314,2746 mcg/menit.mL; Vd 3143,048 mL/gBB dan ClT 10,1522mL/menit g.
Identifikasi Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antimikroba Ekstrak N-Heksana Batang Tembelekan (Lantana camara L.) terhadap Beberapa Mikroba Patogen Cakra Segara Jaya; Risna Agustina; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.035 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.17

Abstract

Mikroba patogen merupakan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia. Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans merupakan mikroba patogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti infeksi kulit dan candiasis. Akibatnya penggunaan antibiotik semakin meningkat dan menyebabkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Untuk itu perlu pengembangan obat bahan alam untuk menunjang peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Tanaman tembelekan memiliki banyak metabolit yang berskhasiat sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metabolit sekunder dan aktivitas antimikroba ekstrak n-heksana batang tembelekan (Lantana camara L.). Pengujian antimikroba dilakukan dengan metode difusi padat. Hasil metabolit sekunder batang tembelekan (Lantana camara L.) berdasarkan pengujian yang telah dilakukan mengandung tanin dan steroid yang berkhasiat sebagai antimikroba. Pengujian antimikroba yang dilakukan menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh data bahwa konsentrasi ekstrak n-heksana yang memberikan zona bunuh atau zona hambat terbesar adalah 30% untuk Staphylococcus aureus , 40% untuk Pseudomonas aeruginosa dan terhadap 40% untuk Candida albicans.
Pengaruh Drug-Drug Interactions (DDI’s) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Salah Satu Rumah Sakit Di Samarinda Nurul Annisa; Risna Agustina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.166 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.36

Abstract

Banyak faktor yang mengakibatkan target terapi tidak tercapai dalam suatu pengobatan, salah satunya adalah terjadinya interaksi obat-obat. Hipertensi merupakan penyakit dengan kemungkinan besar komplikasi yang akan berdampak dalam penggunaan obat yang kompleks atau polifarmasi serta penggunaannya dalam jangka waktu yang panjang sehingga meningkatkan pula risiko terjadinya interaksi obat-obat. Interaksi obat-obat didentifikasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pencapaian target terapi hipertensi. Studi kohort retrospektif ini dianalisis dengan chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi obat-obat yang didentifikasi melalui drugs.com database memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tercapainya target terapi hipertensi (<140/90 mmHg) terhadap penurunan tekanan darah sistol (p value 0,03) dan diastol (p value 0,01). Pasien yang mengalami interaksi obat-obat berisiko mengalami tekanan darah sistol tidak terkontrol (?140 mmHg) sebesar 3,30 kali lebih besar dibandingkan pasien yang di dalam terapinya tidak mengalami interaksi obat-obat (95% CI 1,10-9,86). Pasien yang mengalami interaksi obat-obat berisiko mengalami tekanan darah diastol tidak terkontrol (?90 mmHg) sebesar 4,00 kali lebih besar dibandingkan pasien yang di dalam terapinya tidak mengalami interaksi obat-obat (95% CI 1,33-12,03). Dibutuhkan penelitian lain yang serupa dengan jumlah subjek yang lebih banyak dan data dikumpulkan secara prospektif untuk mengetahui interaksi obat-obat aktual.
Identifikasi Metabolit Sekunder dan Bioaktifitas Ekstrak Metanol Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus B.) Dewi Maimunah; Risna Agustina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.584 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.39

Abstract

Stres oksidatif merupakan salah satu penyebab penyakit degeneratif di Indonesia. Stres oksidatif adalah keadaan dimana jumlah radikal bebas lebih banyak daripada antioksidan di dalam tubuh. Umbi suweg (Amorphophallus campanulatus B.) adalah tanaman yang kaya akan kandungan flavonoid dan saponin. Dimana senyawa-senyawa tersebut telah banyak dilaporkan sebagai agen antioksidan. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak metanol umbi suweg dan uji daya antioksidan dalam ekstrak metanol umbi suweg secara kualitatif. Identifikasi metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif yaitu metode uji tabung dengan pereaksi tetes dan menggunakan metode lempeng KLT dengan pereaksi semprot. Uji daya antioksidan seraca kualitatif dilakukan pada lempeng KLT dengan pereaksi semprot 0,008% DPPH dalam metanol. Identifikasi metabolit sekunder dan uji aktifitas antioksidan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) terhadap ekstrak metanol umbi suweg menunjukkan adanya flavonoid, alkaloid, saponin, dan terpenoid , serta aktivitas antioksidan.
Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014 Hardiana Sepryanti Palinoan; Risna Agustina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.053 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.45

Abstract

PPOK merupakan suatu jenis penyakit kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang disebabkan oleh inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas berbahaya. PPOK memiliki prevalensi tinggi dan menjadi penyakit enam besar penyebab kematian di dunia. Telah dilakukan Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien PPOK yang meliputi umur, jenis kelamin dan penyakit penyerta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dengan metode retrospektif. Teknik pengambilan data secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 54 kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PPOK paling banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 47 kasus dengan persentase 87% dan perempuan sebanyak 7 kasus dengan persentase 13%. Berdasarkan umur yang paling banyak menderita PPOK dengan umur >60 tahun sebanyak 27 kasus (50%), umur 50-59 tahun sebanyak 17 kasus (31%), umur 40-49 tahun sebanyak 10 kasus (19%). Jenis PPOK yang banyak diderita pasien adalah PPOK tipe 1 (ringan) sebanyak 40 kasus (74%) dan PPOK tipe 2 (sedang) sebanyak 14 kasus (26%). Berdasarkan penyakit penyerta, PPOK dengan pneumonia sebanyak 20 kasus (37%), PPOK dengan asma sebanyak 3 kasus (6%), PPOK dengan TB sebanyak 3 kasus (6%) PPOK tanpa penyakit penyerta sebanyak 28 kasus (51%).
Aktivitas Sediaan Gel Antiseptik Berbahan Aktif Fraksi N-Butanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Anintia Nitami Faradillah; Risna Agustina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.198 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.57

Abstract

Berbagai macam jenis virus, bakteri dan jamur menempel pada tangan setiap harinya melalui kontak fisik. Untuk mencegah penyebaran virus, bakteri dan jamur, salah satu cara yang paling tepat adalah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, maka mencuci tangan merupakan suatu kebutuhan. Tetapi tidak semua tempat menyediakan air bersih yang dapat digunakan untuk mencuci tangan. Muncul produk inovasi pembersih tangan yang sering disebut hand sanitizer. Gel merupakan salah satu bentuk sediaan yang digemari sebagai hand sanitizer. Daun alamanda telah diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan fraksi n-Butanol menunjukkan ativitas antibakteri terbaik pada konsentrasi 4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi n-Butanol daun alamanda setelah diformulasi menjadi sediaan gel antispetik. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan gel antiseptik dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-butanol sebelum diformulasi menghasilkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan setelah diformulasikan menjadi sediaan gel antiseptik.
Bioaktivitas Empat Spesies Tumbuhan dari Famili Euphorbiaceae dan Verbenaceae Di Hutan Hujan Tropis Kalimantan Timur Wisnu Cahyo Prabowo; Risna Agustina; M. Arifuddin
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.926 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.59

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Penggunaan biopestisida yang berasal dari tumbuhan dan mikroorganisme telah berkembang untuk menggantikan pestisida kimia yang dapat merusak keseimbangan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk menskrining bioaktivitas larvasida dan antimakan tumbuhan dari Famili Euphorbiacea dan Verbenacea sebagai penelitian dasar pengembangan biopestisida. Metode: Sampel segar disortasi, dibersihkan, dikeringkan dan dihaluskan hingga diperoleh serbuk simplisia kering. Serbuk simplisia diekstraksi dengan maserasi menggunakan metanol selama 2 x 24 jam. Bioaktivitas larvasida ekstrak diuji terhadap larva Artemia Salina Leach dan larva Culex fatigans, sedangkan bioaktivitas antimakan diuji terhadap larva Tenebrio molitor. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ekstrak daun Lantana camara dari famili Verbenacea memiliki aktivitas LC50 yang baik terhadap Artemia Salina Leach yaitu 21,65 ppm. Bioaktivitas larvasida terhadap Culex fatigans tidak menunjukkan hasil yang memuaskan pada seluruh ekstrak yang diuji. konsentrasi terbaik terdapat pada ekstrak Duranta erecta L. dari Famili Verbenacea dengan nilai LC95 sebesar 1.717 ppm. Hasil uji antimakan terhadap Tenebrio molitor memiliki aktivitas yang baik ditunjukkan pada ekstrak batang Euphorbia mili dari Famili Euphorbiaceae dengan IC95 sebesar 2,707 %.
Analisis Bahan Kimia Berbahaya pada Krim Pencerah Wajah yang Beredar Di Kota Samarinda Muhammad Ardan; Risna Agustina; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.852 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i1.67

Abstract

Pemakaian merkuri dan hidrokuinon dalam krim pemutih kulit dapat menimbulkan perubahan warna kulit yang dapat menyebabkan bintik hitam pada kulit setelah penghentian pemakaian secara permanen, bahkan pemakaian dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, kanker dan gangguan perkembangan janin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada senyawa merkuri dan hidrokuinon yang ditambahkan pada sediaan krim pencerah wajah yang beredar di Kota Samarinda. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif, uji merkuri dilakukan sengan reaksi warna dengan penambahan KI 0,5N. Hasil positif merkuri berupa larutan berwarna orange sampai merah bata. Sedangkan uji hidrokuinon secara semi kuantitatif dengan perhitungan nilai Rf pada KLT. Berdasarkan hasil uji diperoleh dari 6 sampel yang terdiri atas 4 sampel tanpa nomor registrasi dan 2 sampel dengan nomor registrasi palsu. seluruhnya positif mengandung merkuri dan dari semua sampel tersebut menunjukkan hasil negatif kandungan hidrokuinon.
Aktivitas Ekstrak Metanol Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.) sebagai Antitukak Lambung Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Ekwan Prasetyo Azlin; Risna Agustina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.714 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.104

Abstract

Ekstrak metanol kulit pisang diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang cukup baik dan secara empiris kulit pisang terkadang dikonsumsi untuk mengatasi gangguan pada lambung sehingga penelitian ini akan menguji aktivitas ekstrak metanol kulit pisang sebagai antitukak lambung. Induksi tukak lambung dilakukan dengan menggunakan etanol secara oral pada tiap hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi NaCMC 0,5%; kelompok kontrol positif yang diberi Sukralfat 80 mg/200 g BB; kelompok uji 1, 2, 3 dan 4 diberi ekstrak metanol kulit pisang dengan dosis 60 mg/200 g BB, 70 mg/200 g BB, 80 mg/200 g BB dan 90 mg/200 g BB. Pengamatan kondisi tukak lambung dinilai dengan menggunakan Indeks Tukak (IT) dan Daya Pencegahan (DP). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketiga dosis uji memiliki aktivitas yang berbeda bermakna (p < 0,05) dengan kelompok kontrol negatif. Ekstrak metanol kulit pisang memiliki potensi sebagai antitukak lambung dengan dosis efektif sebesar 80 mg/200 g BB.
Skrining Aktivitas Fraksi Etilasetat Daun Nusa Indah (Mussaenda philippica A. Rich) Annisa Mercury; Risna Agustina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.203 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.154

Abstract

Nusa Indah (Mussaenda philippica A. Rich) merupakan tanaman dengan kelopak daun berwarna putih. Masyarakat menggunakan daun Nusa Indah sebagai obat disentri dan diare akut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari toksisitas dan potensi antioksidan fraksi etilasetat daun Nusa Indah. Uji toksisitas fraksi etilasetat menggunakan larva udang Artemia salina Leach (Brine Shrimp Lethality Test, BSLT). Aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas 1,1 difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil BSLT menunjukkan nilai LC50 fraksi etilasetat daun Nusa Indah adalah 37,15 ppm. Nilai IC50 fraksi etilasetat daun Nusa Indah adalah 8,13 ppm.