Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Pendahuluan Fitokimia dan Antioksidan Tumbuhan Obat Suku Dayak Di Desa Petangis Kabupaten Paser Kalimantan Timur Septina Asih Widuri; Noorcahyati Noorcahyati; Ike Mediawati
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 6 (2016): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i6.55

Abstract

Antioksidan diketahui dapat mencegah penyakit akibat kerusakan oksidatif oleh radikal bebas. Meskipun antioksidan sintetis tersedia secara komersial, tetapi tingkat toksisitasnya menjadi masalah. Oleh sebab itu penelitian untuk memperoleh sumber-sumber baru antioksidan yang potensial dari tumbuhan tetap diperlukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan dari sejumlah tumbuhan hutan yang digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Dayak di Desa Petangis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Sampel tumbuhan yang digunakan antara lain kulit batang Guioa pterorhachis, akar Flagellaria indica, akar Nauclea officinalis, dan akar Clerodendrum adenophysum. Skrining awal fitokimia dari ekstrak etanol sampel menunjukkan adanya kandungan flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Uji penghambatan radikal bebas menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang Guioa pterorhachis memiliki nilai IC50 lebih kecil dari 7,8 ppm dan akar Nauclea officinalis memiliki nilai IC50 43,7 ppm. Aktivitas antioksidan kedua tumbuhan tersebut tergolong kuat sedangkan akar Flagellaria indica dan akar Clerodendrum adenophysum tidak aktif sebagai antioksidan karena menghasilkan nilai IC50 lebih dari 200 ppm. Kata kunci: Guioa pterorachis, Flagellaria indica, Nauclea officinalis, Clerodendrum adenophysum, antioksidan
Informasi Perdagangan Akar Kuning di Pasar Tradisional Martapura dan Pasar Tradisional Rantau, Kalimantan Selatan Syamsu Eka Rinaldi; Suryanto Suryanto; Septina Asih Widuri
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 8 (2017): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i8.58

Abstract

Akar kuning merupakan salah satu tumbuhan obat asli Kalimantan yang terdiri dari sedikitnya tiga spesies yaitu Fibraurea tinctoria Lour., Arcangelisia flava Merr. dan Coscinium fenestratum (Gaertn.) Colebr. Bagian batang dan akar dari tumbuhan ini dimanfaatkan secara tradisional oleh etnis asli Kalimantan seperti Dayak dan Banjar serta Kutai untuk mengobati beberapa penyakit seperti malaria, hepatitis/liver dan kencing manis. Khasiat tersebut didukung oleh berbagai penelitian yang menyebutkan akar kuning mengandung senyawa kimia yang berperan sebagai hepatoprotektor, antibakteri, anti malaria dan anti kanker. Jenis Coscinium fenestratum memiliki nilai komersial tinggi di India dan Srilangka sebagai bahan baku industri obat modern. Perdagangannya di negara tersebut telah diatur sangat ketat karena berimbas pada kelangkaan jenis tersebut akibat eksploitasi besar-besaran. Meskipun akar kuning memiliki potensi besar sebagai bahan baku industri obat modern, namun saat ini informasi perdagangan akar kuning di Indonesia masih sangat terbatas. Kajian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi perdagangan akar kuning di sejumlah pasar tradisional di Kalimantan Selatan. Informasi dasar ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi pengembangan dan pemanfaatan akar kuning sebagai komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Berdasarkan pengumpulan data di lapangan, kebutuhan akar kuning untuk industri jamu tradisional di Kalimantan Selatan masih relatif sedikit. Ketersediaan akar kuning masih memadai dan belum terjadi eksploitasi besar-besaran di alam untuk pasokan akar kuning di wilayah Kalimantan Selatan. Kata kunci: akar kuning, perdagangan, Kalimantan Selatan