Mokhtar Saidin
Universiti Sains Malaysia, Penang-Malaysia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KERAMIK ASIA TENGGARA DARI SITUS LAMREH, ACEH-INDONESIA Amir Husni; Husaini Ibrahim; Marduati; Mokhtar Saidin
Indonesian Journal of Islamic History and Culture Vol 1 No 1 (2020): Indonesian Journal of Islamic History and Culture
Publisher : The Department of Islamic History and Culture in cooperation with the Center for Research and Community Service, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.945 KB) | DOI: 10.22373/ijihc.v1i1.503

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi keramik-keramik Asia Tenggara di situs Lamreh, Aceh-Indonesia. Keramik diperoleh dari hasil survei sistematik yang dilakukan pada tahun 2017. Semua keramik yang ditemukan dianalisis untuk menghasilkan sebuah klasifikasi lengkap keramik Asia Tenggara di situs Lamreh. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan tersebut maka digunakan dua jenis analisis yaitu analisis morfologi untuk mengetahui jenis, bentuk dan hiasan keramik berdasarkan negara penghasilnya dan analisis perbandingan atau perbandingan relatif untuk menentukan usia keramik. Hasil analisis mendapati keramik-keramik Asia Tenggara di situs Lamreh berasal dari tiga negara yaitu Vietnam, Thailand dan Myanmar. Jenis keramik Vietnam yang ditemukan ialah keramik monokrom putih dengan motif hitam di bawah glasir yang dihasilkan di dapur Thanh-Hoa abad ke-14 Masehi. Kemudian, jenis keramik Thailand yang ditemukan adalah keramik Sukothai dan Si-Satchanalai yang dihasilkan pada abad ke-15 Masehi di utara Thailand. Terakhir adalah kendi hitam Myanmar yang dihasilkan di dapur Martavan pada abad ke-15 Masehi. Keramik-keramik Asia Tenggara dari abad ke-14 sehingga 15 Masehi tersebut adalah bukti nyata tentang kontak kebudayaan dan hubungan ekonomi antara Lamreh-Aceh dengan Asia Tenggara (Vietnam, Thailand dan Myanmar) sejak 700 tahun lalu.