Vinna Isya Merti Manao
Prodi S1 Teologi STT Banua Niha Keriso Protestan Sundermann Nias

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelayanan dan Kepemimpinan Pendeta Perempuan BNKP Otoriteit Dachi; Vinna Isya Merti Manao
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 14 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v14i1.66

Abstract

Pada masa sekarang ini kaum perempuan yang menjadi pemimpin sudah semakin meningkat di hampir semua aspek kehidupan manusia. Berdasarkan data yang ada di Kantor Sinode BNKP, pendeta perempuan di BNKP mengalami pertumbuhan dan perkembangan jumlah yang cukup signifikan, bahkan menduduki posisi sebagai pemimpin dalam beberapa lembaga di BNKP. Pada sisi lain masyarakat Nias menganut sistem Patriarkat dimana peran laki-laki selalu menjadi prioritas. Dalam sistem budaya patriarkat tentu pendeta perempuan mengalami berbagai tantangan baik dari dalam dirinya secara internal menyangkut kesiapan intelektual, emosional, dan mental maupun masalah di sekitar dirinya (eksternal), yaitu keberadaan majelis jemaat dan Satua Niha Keriso (Penatua) yang didominasi oleh kaum laki-laki. Di beberapa tempat masih ada jemaat yang menolak kepemimpinan perempuan karena masalah adat istiadat di masyarakat yang membatasi ruang gerak perempuan akibat sistem patriarkat yang dianut. Sehubungan dengan keadaan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana pendeta perempuan BNKP mengembangkan potensi kepemimpinannya dalam budaya patriarkat dengan melihat tantangan dan peluang yang ada baik dari budaya dan dari hakikat diri perempuan itu sendiri. Selain itu, akan dipaparkan juga tentang gaya kepemimpinan perempuan untuk menjawab tantangan BNKP saat ini. Dalam tulisan ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan data-data yang di rekam di lapangan akan diolah sedemikian rupa untuk kemudian dideskripsikan.