Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana pengelolaan pantai nambo oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari untuk meningkatkan Pendapatan Asil Daerah pada masa tanggap darurat covid-19. Melalui pendekatan kualitatif, aktivitas pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang yang terdiri dari Kepala Dinas, Kepala Bidang Destinasi, Kepala Seksi Daya Tarik Wisata, Kasubag Perencanaan, Pengelola Pantai dan Kelompok Sadar Wisata. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa proses pengelolaan pantai Nambo pada aspek perencanaan penentuan target dan perumusan strategi telah disusundenganbaik. Sekalipunpencapaian target belum terpenuhi karena menurunnya angka pengunjung pantai Nambo di masa pandemic Covid 19. Selanjutnya pengorganisasian dalam hal jumlah staf serta pembagian tugasnya belum efektif karena jumlah staf yang berlebihan dan juga tidak dilakukan pembagian wilayah kerja seperti dengan pembagian wilayah kerja staf.Adapun memimpin dalam hal mendorong motivasi kerja pegawainya sudah efektif karenapemberian insentif yang lancer dapat meningkatkan semangat kerja pegawai. Pengendalian dalam hal perbandingan rencana dan realisasi belum efektif. Dimana, selain faktor wajib retribusi yang tidak sadar akan pentingnya membayar retribusi juga pengelolaan pedagang yang kurang baik karena tidak diketahuinya jumlah pedagang yang aktif.