p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Wahana Teknik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Bowo Leksono
Wahana Teknik Vol 2 No 1 (2013): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.54 KB)

Abstract

Batubara banyak dipakai sebagai bahan bakar turbin untuk menggerakkan motor listrik di perusahaan yang menyediakan power plant unit untuk memenuhi kebutuhan tenaga listriknya. Dari pembakaran batubara menghasilkan limbah abu batubara. Limbah abu batubara itu kenyataannya dibuang yang sebetulnya ada kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain. Penelitian ini untuk menentukan karakteristik abu limbah pembakaran batubara, sebagai bahan tambahan digunakan untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan waktu pengikatan dan pengerasan. Penggunaan bahan tambahan sesuai dengan proporsi yang ditentukan terhadap komposisi campuran beton normalnya. Bahan tambahan sebagai bahan pengisi pori, bahan pengisi udara, atau untuk mengganti proporsi semen. Pada penelitian ini untuk mendapatkan abu batubara dengan cara membakar sendiri batubara dalam jumlah kecil, sehingga abu yang didapat juga dalam jumlah relatif kecil. Dalam percobaan ini dilakukan pembakaran sebanyak 20 kg batubara kering yang menghasilkan sekitar 3-5 kg abu pembakaran batubara. Dalam penelitian ini mengacu kepada standar-standar: Standar Industri Indonesia (SII), American Society of Testing and Material (ASTM) dan British Standard (BS). Benda Uji terdiri dari campuran mortar ditambah abu hasil sisa pembakaran batubara dengan presentase yang berbeda pada masingmasing benda uji. Komposisi campuran terdiri dari Semen + Pasir + Air + Abu pembakaran batubara (5%, 10%, 15%, 25%, 35%, 45%) dan tiga benda uji direndam dalam asam sulfat 5%, dengan kuat tekan pada umur masing-masing 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Abu pembakaran batubara merupakan bahan tambahan yang bersifat retarder (memperlambat pengerasan). Ditinjau dari sifat pozzolan, komposisi kimia abu pembakaran batubara bersifat menyerupai pozzolan. Abu pembakaran batubara dapat menjadi alternative pemakaian bahan tambahan.Kata kunci : abu batubara, komposisi campuran, uji tekan
STUDI PERENCANAAN JEMBATAN BETON PRATEKAN Bowo Leksono
Wahana Teknik Vol 1 No 1 (2012): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1583.901 KB)

Abstract

With a growing population, traffic density will grow well from one region to another. Therefore, the number of passenger car units that pass through the highway will continue to increase as well, so that the daily traffic volume reached over 20 000 smp. Therefore, the construction of the bridge with high capacity is required. Thus the construction of reinforced concrete bridges and construction of prestressed concrete (prestressed concrete) is indispensable presence. Construction of reinforced concrete and prestressed concrete kosntruksi initially quite expensive compared to using other construction materials, but given the relatively low maintenance cost for long term economic value is very profitable.Broadly speaking, the bridge consists of building up and building down. Superstructure consists of pavement, the vehicle floor, which is the main beam kosntruksi prestressed concrete. While the building is a pillar of the bridge, the bridge head, beams and piles Poer.In the analysis refers to the regulation of construction charge for Highway Bridges 1970 (PMJJR "70) and Indonesia Reinforced Concrete Regulation 1971 NI-2 (PBI '71). There are two kinds of concrete construction is of reinforced concrete construction (reinforced concrete) method of boundary strength (ultimate strength analysis) and construction of prestressed concrete (prestressed concrete) method comparable strength (load balancing method) with a parabolic tendon. Using the foundation piles.For large concrete bridge spans a very profitable given the treatment does not require great expense to the construction of prestressed concrete primarily to address the effect of the earthquake with the concept of partial prestressing.Keywords : Concrete Construction, power limits, prestressed force balance (load balancing method)
Manajemen Risiko pada Pekerjaan Struktur Bawah Proyek Apartemen Gunawangsa Gresik Bowo Leksono; Ikhtisholiyah; Muhammad Muhammad
Wahana Teknik Vol 8 No 2 (2019): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan struktur bawah merupakan bagian vital dari pekerjaan proyek apartment Gunawangsa Gresik. Kestabilan gedung sangat ditentukan oleh hasil pekerjaan di lapangan proyek gedung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi pada pekerjaan sub-structure gedung. Dari analisa didapatkan risiko yang kemungkinan besar terjadi dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap risiko tersebut adalah (sesuai dengan rangking), adanya perubahan desain/spesifikasi, kekurangan tempat penyimpanan material, produktifitas tenaga kerja yang rendah, tidak diterimanya pekerjaan oleh owner, timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek,kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan, perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan Sedangkan risiko-risiko yang kemungkinan besar terjadi dan menimbulkan dampak yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Berdasarkan hasil analisis, terdapat 5 potensi risiko dalam, yaitu masing-masing pada gangguan masyarakat sekitar, potensi hujan, jalan depan proyek kotor, ketidaklurusan pemancangan, dan kesalahan titik pengeboran pondasi tiang pancang. 2) Berdasarkan poin no. 1 dan pembahasan sebelumnya, maka faktor internal teknis (metode, teknologi, dan kompleksitas), internal non teknis (manajemen, schedule), eksternal terprediksi (inflasi, lingkungan, cuaca), dan eksternal tak terprediksi (bencana alam) mempengaruhi level risiko. 3) Respon yang dilakukan pada risiko-risiko dominan tersebut berupa tindakan pencegahan dan tindakan koreksi. Kata Kunci: Manajemen, Risiko, Struktur, Bawah
Analisis Penerapan Manajemen Waktu pada Pembangunan Rumah Tinggal di Gapurosukolilo Gresik Saiful Hakiki; Bowo Leksono; Valentino Maulana Syahputra
Wahana Teknik Vol 8 No 2 (2019): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembangunan rumah tinggal di gapurosukolilo gresik terjadi beberapa ketidaksesuaian dengan rencana pemborong, seperti terindikasi keterlambatan pekerjaan karena ada pekerja yang tidak masuk sehingga harus ada alternatif agar tidak sampai terjadi keterlambatan pada waktu penyelesaian pekerjaan tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui manajemen waktu yang tepat. 2. Untuk mengetahui apakah sesudah menerapkan manajemen waktu dapat selesai tepat waktu. 3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam penerapan manajemen waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan, dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya dan kemudian dianalisis. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:1. Berdasarkan jaringan kerja pada AON dengan logika saling ketergantungan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain maka jangan sampai pekerjaan yang mempunyai nilai slack (SL) NOL. 2. Percepatan pada durasi pekerjaan dilakukan pada pekerjaan yang memiliki dampak besar pada pekerjaan lain setelahnya. Sehingga apabila pekerjaan setelahnya memiliki nilai slack (SL) NOL bisa menyesuaikan jika ada keterlambatan pekerjaan. 3. Selain berdampak pada pekerjaan setelahnya, percepatan juga berdampak pada kesiapan alat dan material untuk melakukan aktifitas setelahnya. Kata kunci: lembur, manajemen waktu, percepatan, schedule
Optimasi Waktu Pelaksanaan Pembangunan Ruang Praktik Siswa SMK Negeri 1 Duduksampeyan dengan Metode PERT Bowo Leksono; Dandy Nugroho; Eva Indah Yanti
Wahana Teknik Vol 9 No 2 (2020): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation of work on a project requires not only reliable human resources, but also a good management. A construction project can be said to be successful if it is able to meet its objectives that is completed at the specified time, in accordance with the allocated costs and meet the required quality. Or failure of the implementation is often caused by lack of planned project is not effective and efficient, this will cause delays, lack of quality work, and too large funding is not in accordance with initial planning. In this paper the author uses planning techniques with network planning as one of the models that will be used in the implementation of the student practice room development project at SMK Negeri 1 Duduksampeyan. The planning technique used by the author is PERT. This technique is used to optimize the construction project construction where the author examines issues related to time. By comparing the actual situation and the plan, it can be seen whether the progress of the relevant project is on schedule or delayed. From the research that has been done, it is obtained using a time schedule. Based on the analysis using the PERT method the result is the opportunity to achieve the target time for completion of the project from 90 days to 72 days is 99.75% and the project cost increased to Rp 423,380,476.82 from the original planned cost of Rp 422,066,726.74. There was a reduction in project time for 18 days and an increase in costs of Rp 1,313,750.08. Keywords: network, optimation, PERT, planning.
Perencanaan Ulang Sistem Saluran Drainase di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik Dandy Nugroho; Bowo Leksono; Irani Sholikhah
Wahana Teknik Vol 10 No 1 (2021): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub district Menganti is one of sub districts of the district of Gresik. The region during the rainy season is often suffered flooding. The flooding problem is likely to arise as result of inadequate channels capacity, changes in land use, drainage network system which is not connected properly, and the lack of public awareness of the importance of maintaining the drainage channels, as well. The final project aims to design the drainage system in the sub district of Menganti-Gresik. Drainage is also interpreted as an effort to control groundwater quality in relation to salinity. The purpose of this study is to plan drainage channels in the Menganti District, Gresik Regency. Data or information used is secondary data obtained from the Public Works Department and primary data obtained from direct surveys in the field. The data processing method uses manual calculation in accordance with the rational method for calculating rain discharges, and the manning formula for channel discharges. The conclusions that can be drawn from this research are: 1) Floods that occur are caused by many areas that do not have a well-integrated drainage network system. 2) The design flow velocity for secondary drainage is 1.93–3.19 m/s. The dimensions of the secondary drainage channel are rectangular with variations in width 0.94–2.28 m and channel height 0.47–1.14 m. 3) The design flow velocity for primary drainage is 2.4–4.5 m/s. The dimensions of the primary drainage channel are rectangular with variations in width of 0.91–1.62 m and channel height 0.5–0.8 m. Keywords: drainage, gresik, menganti, re-planning