Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Michael Hidayat
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2, No 5 (2018): Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.467 KB) | DOI: 10.24912/jmbk.v2i5.4877

Abstract

The Purpose Of This Research Is To Analyze Determinants Of Firm Performance In Non-Financial Companies Listed On Indonesia Stock Exchange. Determinants That Are Tested In This Research Include: Board Independence, Board Size, Firm Size, Firm Age, Liquidity, Leverage, Managerial Ownership, Female Board Members. The Object In This Research Is Non-Financial Companies Listed From 2011 Until 2014. The Population Of This Research Is 378 Non-Financial Companies. Sampling Techniques That Used In This Research Is Purposive Sampling. There Are 30 Non-Financial Companies Listed From 2011 To 2014 Which Met The Criterion Used As Sample. The Data Used Is Secondary Data That Collected From Financial Statement Of The Company. Analysis Method Of This Research Is Multiple Linier Regressions. The Result Of This Research Conclude That Board Independence, Leverage, And Female Board Members Have Influence Toward Firm Performance. Other Variable Such As Board Size, Managerial Ownership, Firm Size, Liquidity, And Age Firm Don’t Have Influence To Firm Performance. 
Pertimbangan Harga dalam Keputusan Pembelian Skincare : Studi Kualitatif pada Konsumen Perempuan di Jakarta Selatan Nurlianty Maharani Harahap; Michael Hidayat
Lokawati : Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset Vol. 3 No. 3 (2025): Mei : Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/lokawati.v3i3.1729

Abstract

This study aims to understand the considerations of female consumers in making decisions to purchase skincare products with the main focus on the price aspect. The background of this research is based on the increasing competition in the skincare market and the shift in consumer preferences for products that are not only judged by quality, but also by affordability. This study uses a qualitative approach with a case study method. The data was collected through in-depth interviews with six female informants who actively use skincare products and are domiciled in South Jakarta. The results show that perceptions of price are very diverse. Some consumers consider price as an indicator of quality, while others consider the economic value and effectiveness of the product more. Additionally, purchasing decisions are influenced by various factors such as income, skin needs, promotional strategies, and social media influence. In responding to prices, they also vary, ranging from waiting for promos to trying alternative brands that are more affordable. These findings reinforce Kotler and Keller's (2016) theory of personal and psychological factors in purchasing decisions, as well as being relevant to Monroe's theory of price perception. This research provides important implications for skincare business people in designing pricing and marketing strategies that are more adaptive to consumer behavior.
PELATIHAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEJA ERGONOMIS MINIMALIS BERBAHAN BESI NAKO BAGI SISWA SMKN 12 TANGERANG I Wayan Sukania; Rymartin Jonsmith Djaha; Michael Hidayat
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i3.26176

Abstract

Mitra PKM Untar yaitu SMKN 12 beralamat di Kp. Babakan RT. 01/RW 01, Babakan, Kec. Legok Kabupaten Tangerang Banten. Adapun kompetensi yang diajarkan yaitu Bisnis Daring dan Pemasaran, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Kurikulumnya belum banyak memuat materi pelajaran perancangan produk terutama jurusan teknik dan bisnis sepeda motor. Demikian pula kegiatan praktik pembuatan produk melalui proses pengelasan juga masih kurang baik dari segi frekuensi praktik maupun waktu. Dua hal ini mengakibatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para siswa masih minim khususnya di bidang perancangan produk dan keterampilan mengelas tingkat dasar. Mengingat pembangunan kawasan pemukiman yang masih terus berkembang yang mengakibatkan permintaan produk yang dibuat dari hasil pengelasan makin tinggi maka kebutuhan akan tenaga professional bidang pengelasan juga makin banyak. Oleh karena itu para lulusan akan bernilai lebih apabila dibekali dengan keterampilan pengelasan. Berdasarkan pada hasil diskusi dengan kepala sekolah, perwakilan guru dan beberapa siswa SMKN 12, diperoleh gambaran bahwa kegiatan pelatihan peningkatan keterampilan mengelas sangat diminati dan sangat diperlukan. Akhirnya diputuskan untuk menyelenggarakan kegiatan PKM bidang perancangan produk dan praktik pengelasan tingkat dasar. Demi efektifnya, kegiatan pelatihan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap awal yaitu pemaparan teori pemasaran, teori perancangan produk dan teori ergonomi. Pada tahap ini peserta belajar merancang produk meja ergonomis minimalis. Adapaun persyaratan rancangan yaitu ergonomis, minimalis, fungsional dan mudah dibuat bagi pemula. Pada tahap akhir, para peserta diajak praktik langsung di bengkel las untuk membuat produk hasil rancangannya. Beberapa gambar rancangan yang memenuhi syarat dibuat langsung oleh peserta secara berkelompok dengan dipandu oleh instruktur profesional. Adapaun pekerjaan yang dilakukan pada sesi praktik bengkel yaitu mengukur, memotong, mengampelas, menggerinda, mengerol, mengelas dan mengecat. Kerhasilan program PKM diukur dengan menggunakan kuisioner awal dan kuisioner akhir. Disimpulkan bahwa melalui pembekalan teori, wawasan dan praktik di bengkel las, kemampuan perancangan produk dan keterampilan kerja bengkel para peserta meningkat.