Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisa Waktu Baku Elemen Kerja pada Pekerjaan Penempelan Cutting Stiker di CV Cahaya Thesani I Wayan Sukania; Teddy Gunawan
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.363 KB)

Abstract

Informasi dapat disampaikan secara langsung dan secara tidak langsung. Pada penyampaianinformasi secara tidak langsung diperlukan suatu media untuk berkomunikasi antara pihak yangmenjadi sumber informasi dengan pihak yang akan diberikan informasi. Salah satu mediakomunikasi tak langsung yang banyak digunakan adalah papan nama. Saat ini, jenis mediaberupa cutting sticker banyak sekali digunakan untuk menyampaikan informasi karena memilikibanyak fungsi dan mempunyai daya tahan warna yang lama serta sangat menarik. Salah satuparameter yang mempengaruhi kualitas hasil pemasangan cutting stiker adalah cara penempelancutting sticker. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan kekurangan yaitu belum adanyawaktu baku penyelesaian per unit produknya. Bagi produsen data waktu baku akan memudahkandalam menentukan target produksinya. Penelitian dilakukan di CV. Cahaya Thesani yangberlokasi di Jalan Tanah Sereal 2 No. 5 Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora JakartaBarat. Kegiatan yang diselidiki berupa kegiatan penempelan atau merekatkan suatu sticker padabenda kerja yang telah disiapkan. Benda kerja tersebut adalah plat alumunium yang berukuran50 cm x 70 cm. Proses penempelan cutting stiker terdiri dari 18 elemen pekerjaan. Elemenpekerjaan yang memerlukan waktu terpendek adalah elemen kerja 1 yaitu mengambil platalumunium dan d itaruh di atas meja, sedangkan elemen kerja yang memerlukan waktu terlamaadalah elemen kerja menunggu plat alumunium yang dijemur. Waktu siklus kegiatan penempelancutting stiker sebesar 2354.86 detik, waktu normal sebesar 2685.12 detik dan waktu bakusebesar 3450.38 detik. Perbaikan teoritis berupa pengurangan elemen kerja menjadi 15 elemenkerja dengan menggabungkan 6 buah elemen kerja menjadi 3 elemen kerja. Perubahan iniberdampak pada peta aliran proses yang lebih pendek.Kata kunci: Opc, elemen kerja, waktu bakuGenerally, information can be delivered directly and indirectly. The delivery, usually need amedium to communicate between the tools that becomes a source of information with the parties.Nameplate that will contain letters, numbers and images that contain static information is used invarious fields of communication. Currently, sticker is used to convey a lot of information because ithas many functions, has a long durability and interesting color. One of the parameters that affectthe quality of the installation of cutting sticker is a way of sticking the sticker on base. Based onobservations is found that a variety of shortcomings, including the absence of the completion ofstandard time per unit of product. Standard time is indispensable as a basis for determining theamount of wages of workers per unit of product. For producers of raw timing data will make iteasier to determine production targets. The study was conducted at CV. Cahaya Thesani locatedin Tambora, West Jakarta. The works were investigated in the form of activities attachment orpaste a sticker on a workpiece that has been prepared. The workpiece is aluminum platemeasuring 50 cm x 70 cm. Sticking process of cutting sticker consists of 18 elements of the work.Elements of work that requires the shortest time is the first work element that is taking aluminumplate and placed on the table, while the elements of work that requires the longest time waiting forwork is the element that dried aluminum plate. Cycle time for mounting cutting sticker is 2354.86seconds, Normal time 2685.12 seconds and standard time 3450.38 seconds. The theoreticalimprovement in the form of a reduction of working elements to become 15 elements, by combining6 elements of work into 3 elements. This change affects on a shorter process.Keywords: Opc, element of work, standard time
Identifikasi Keluhan Biomekanik dan Kebutuhan Operator Proses Packing di PT X I Wayan Sukania
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 1 (2013): April 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.133 KB)

Abstract

PT X adalah salah satu industri hulu yang mengolah cocoa beans, suatu bahan baku dasar coklat yangdigunakan dalam industri pangan. Proses pengolahan dan penaganan bahan melibatkan teknologi moderndan konvensional. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, ditemui adanya laporan keluhan operator dibagian pemindahan produk ke pallet. Penyelidikan lebih mendalam dilakukan untuk mengidentifikasikeluhan dan mendapatkan informasi kebutuhan operator. Pengambilan data dilakukan pada shift 1 yaitujam 08:00-16:00 terhadap 2 orang operator pada tanggal 10-15 Oktober 2011, dengan memberikankuesioner persepsi dan kuesioner nordic body map. Data lapangan menggambarkan bahwa keluhan yangdialami pekerja setelah bekerja 8 jam adalah bagian leher, bahu, lengan atas, punggung, pinggang siku,lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan bagian kanan. Hal ini mengindikasikan bahwa stasiun danmetode kerja belum ergonomis. Berdasarkan kuesioner persepsi ditemukan bahwa aktifitas kerjamenunduk relative sering akibat pallet
Usulan Perbaikan Kualitas Penggulungan Benang Nilon Dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ I Wayan Sukania; Iphov Kumala Sriwana; Edwin Suryajaya
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 8 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.031 KB)

Abstract

Abstrak:PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang textil yang memproduksi benang jahit. Perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya dalam penanganan produk yang cacat yang terjadi pada proses produksi karena jumlah cacat yang timbul cukup banyak. Untuk itu perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam menurunkan tingkat cacat yang terjadi. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode six sigma dengan model perbaikian Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis kinerja proses dan produk yang dihasilkan. Penerapan metode tersebut diharapakan mampu meningkatkan kualitas perusahaan yang sekarang pada level sigma 3,8 menuju tingkat kinerja kualitas 6 Sigma. Kata kunci: Six Sigma, FMEAAbstract:PT. XYZ is a company engaged in textile-producing sewing thread. The company is always trying to improve the quality of products due to quite a lot of products defects occur in the production process. It is necessary for corrective action in reducing the level of defects that occur. In this research, the six sigma with Define-Measure Analyze-Improve-Control (DMAIC) and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) models were used to analyze the performance of processes and products. Application of those methods are expected to be able to improve the quality of company that are now at the level of sigma 3,8 to 6 sigma level of quality performance . Keywords: Six Sigma, FMEA
RANCANGAN MEJA PACKING PADA UMKM POPSHOPINDO BERDASARKAN ANALISIS ERGONOMI DENGAN METODE WERA DAN OCRA UNTUK MENGURANGI RISIKO KESEHATAN KERJA Lamto Widodo; I Wayan Sukania; Kevin Ravenska
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 10 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v10i3.16078

Abstract

Popshopindo merupakan toko online yang menjual buku-buku, seperti: novel dan komik. Pada proses packing ditemukan keluhan sakit pada tubuh pekerjanya (musculoskeletal disorders). Rasa sakit timbul dikarenakan pekerja tidak memiliki alas atau meja untuk bekerja. Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map yang telah dibagikan kepada 2 orang pekerja pada proses packing, ditemukan beberapa keluhan rasa sakit pada bagian tubuh pekerja. Untuk memperbaiki postur pekerja dan keluhan-keluhan yang ada, maka akan dibuatkan meja kerja yang ergonomi untuk proses packing. Perancangan meja kerja menggunakan matriks penilaian konsep. Setelah diteliti dengan menggunakan metode REBA didapatkan skor sebesar 6 berubah menjadi 3, untuk skor metode WERA sebesar 35 menjadi 27 dan skor metode OCRA sebesar 0,3 dan 0,33 menjadi 0,3 dan 0,3. Selain untuk mengatasi rasa sakit pada pekerja, meja kerja juga dirancang untuk mengurangi waktu proses packing. Pada analisis waktu implementasi, waktu proses packing 1 buah buku berkurang dari 117,56 detik menjadi 109 detik atau sebesar 7,28%.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN INTERVENSI ERGONOMI MELALUI PENAMBAHAN KAPASITAS HANGER DAN ALAT BANTU KERJA PADA STASIUN PAINTING DI PT. X Hanssen Irawan Tarunokusumo; Lamto Widodo; I Wayan Sukania
Jurnal Mitra Teknik Industri Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Mitra Teknik Industri
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmti.v1i2.21264

Abstract

Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki lingkungan kerja dengan ilmu ergonomi agar menjadi lebih nyaman dan menurunkan waktu menganggur dari pengerjaan suatu produk. Penelitian ini dilakukan di stasiun kerja painting pada PT. X yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri jasa pengecatan powder coating. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi keluhan dan menganalisis postur tubuh pekerja, menghitung waktu baku dan waktu menganggur pekerja, merancang alat bantu kerja yang kuat, melakukan simulasi, dan memberikan usulan perbaikan agar dapat meningkatkan kenyamanan pekerja saat bekerja, meminimalisir waktu menganggur serta mengurangi waktu kerja lembur. Metode ergonomic yang digunakan yaitu kuisioner Nordic Body Map dan REBA, sedangkan untuk menghitung waktu baku menggunakan stopwatch time study dan peta pekerja dan mesin untuk memetakan waktu menganggur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang akan diambil dan diolah akan disajikan dalam bentuk numerik. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu dengan merancangan alat bantu kerja berupa meja kerja, hanger, dan tangga kecil. Hasil simulasi uji kekuatan dari ketiga alat bantu kerja dapat dinyatakan kuat untuk menahan beban yang telah ditentukan dan hasil simulasi terhadap postur tubuh pekerja dapat menurunkan skor REBA sebesar 7 dan 6 untuk kedua aktivitasnya. Berdasarkan hasil perhitungan, pengurangan waktu menganggur terbesar terdapat pada pekerja pertama di proses spraying dengan waktu 4,62 detik atau 14,9% menjadi sebesar 0,2 detik atau 0,65% serta terdapat peningkatan kapasitas produksi pengecatan sebesar 16,67% dari keadaan sebelumnya. Dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa perancangan alat bantu kerja dapat mengatasi permasalahan yang terdapat pada perusahaan.
PELATIHAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEJA ERGONOMIS MINIMALIS BERBAHAN BESI NAKO BAGI SISWA SMKN 12 TANGERANG I Wayan Sukania; Rymartin Jonsmith Djaha; Michael Hidayat
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i3.26176

Abstract

Mitra PKM Untar yaitu SMKN 12 beralamat di Kp. Babakan RT. 01/RW 01, Babakan, Kec. Legok Kabupaten Tangerang Banten. Adapun kompetensi yang diajarkan yaitu Bisnis Daring dan Pemasaran, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Kurikulumnya belum banyak memuat materi pelajaran perancangan produk terutama jurusan teknik dan bisnis sepeda motor. Demikian pula kegiatan praktik pembuatan produk melalui proses pengelasan juga masih kurang baik dari segi frekuensi praktik maupun waktu. Dua hal ini mengakibatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para siswa masih minim khususnya di bidang perancangan produk dan keterampilan mengelas tingkat dasar. Mengingat pembangunan kawasan pemukiman yang masih terus berkembang yang mengakibatkan permintaan produk yang dibuat dari hasil pengelasan makin tinggi maka kebutuhan akan tenaga professional bidang pengelasan juga makin banyak. Oleh karena itu para lulusan akan bernilai lebih apabila dibekali dengan keterampilan pengelasan. Berdasarkan pada hasil diskusi dengan kepala sekolah, perwakilan guru dan beberapa siswa SMKN 12, diperoleh gambaran bahwa kegiatan pelatihan peningkatan keterampilan mengelas sangat diminati dan sangat diperlukan. Akhirnya diputuskan untuk menyelenggarakan kegiatan PKM bidang perancangan produk dan praktik pengelasan tingkat dasar. Demi efektifnya, kegiatan pelatihan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap awal yaitu pemaparan teori pemasaran, teori perancangan produk dan teori ergonomi. Pada tahap ini peserta belajar merancang produk meja ergonomis minimalis. Adapaun persyaratan rancangan yaitu ergonomis, minimalis, fungsional dan mudah dibuat bagi pemula. Pada tahap akhir, para peserta diajak praktik langsung di bengkel las untuk membuat produk hasil rancangannya. Beberapa gambar rancangan yang memenuhi syarat dibuat langsung oleh peserta secara berkelompok dengan dipandu oleh instruktur profesional. Adapaun pekerjaan yang dilakukan pada sesi praktik bengkel yaitu mengukur, memotong, mengampelas, menggerinda, mengerol, mengelas dan mengecat. Kerhasilan program PKM diukur dengan menggunakan kuisioner awal dan kuisioner akhir. Disimpulkan bahwa melalui pembekalan teori, wawasan dan praktik di bengkel las, kemampuan perancangan produk dan keterampilan kerja bengkel para peserta meningkat.