Hana Soraya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kemitraan dalam Program Dance4life untuk Meningkatkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (Studi Pada PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung) Hana Soraya; Rahayu Sulistiowati; Meiliyana Meiliyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 1 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i1.26

Abstract

Kemitraan antara PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung dalam Program Dance4Life untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja telah berlangsung sejak tahun 2011 dan masih terjalin hingga sekarang. Pihak yang bermitra mempunyai alasan yang sama dalam membangun kerjasama yaitu memandang pentingnya pendidikan hak kesehatan seksual dan reproduksi untuk remaja. Kemitraan yang terjadi antara lembaga swadaya masyarakat dan institusi pendidikan ini merupakan suatu bentuk kontribusi lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung penerapan Good Governance untuk proses pembangunan suatu negara. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan hasil data yang diamati dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemitraan antara PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung dalam Program Dance4Life untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja termasuk ke dalam pola kemitraan Linear Collaborative of Partnership, menurut Sulistiyani yang didasarkan pada fenomena-fenomena hubungan kerjasama. Namun dalam kemitraan ini, terdapat kendala-kendala yang menjadi sebuah tantangan untuk dihadapi bersama yaitu perbedaan perspektif tentang pentingnya sex education, jumlah target dari sasaran program, serta memorandum of understanding yang tidak mengalami pembaruan selama program masih berjalan. Dengan demikian, peneliti menyarankan agar melakukan focus group discussion, memperluas cakupan kemitraan, pembaruan memorandum of understanding, dan pelatihan untuk guru-guru pendamping dari sekolah mitra.