Meiliyana Meiliyana
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN REKLAMASI PANTAI DI TELUK LAMPUNG (Studi Dampak Sosial-Ekonomi Nelayan Kelurahan Sukaraja Pada Kasus Reklamasi Pantai Di Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung) administratio Department; Fitri Wahyuni; Meiliyana Meiliyana
Administratio Vol 8 No 1 (2017): Administratio : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administratio.v8i1.22

Abstract

ABSTRACT. The policy of coastal reclamation in the Teluk Lampung ample posessome problems or lack of socio-economic conditions of rendering of fishermenaround the area of reclamation. After the policy of coastal reclamationimplemented, have are gave an impact on the fishermen about being the difficulty in finding fish and meet his needs. So the formula obtained by the issue of howsocio-economic impacts of fishing due to the perceived policy of coastalreclamation in the Teluk Lampung, especially Kelurahan Sukaraja. The purpose ofthis research is to give an overview of the impact of the social economy isperceived as one of the fishermen the impact arising from the existence of apolicy of coastal reclamation in the Teluk Lampung. This research was conductedto evaluate the impact of coastal reclamation policy. In evaluating the impact ofthis policy, researchers used the theory of impact evaluations or evaluationsummative evaluation methods belonged to Rossi and Freeman, then use the lawand some other supporting theory. Type of this research is descriptive researchwith qualitative approach. Conclusion of this research is the policy of coastalreclamation have yet to produce the desired impact. This is due to several factors.(1) Problems related to lack of public land in the town of Bandar Lampung has yetto be resolved, (2) the lack of participation or the participation of coastalcommunities, (3) how implementation is not appropriate, (4) the Government ofthe city of Bandar Lampung that have yet to implement environmentallydevelopment, (5) Yet the existence of the handling of the Government of the cityof Bandar Lampung accepted impact-related coastal communities, (6) theincidence of coastal communities must feel aggrieved and only benefit thedeveloper. In addition, the policy of reclaiming the beaches generate unwantedimpacts for coastal communities in particular Kelurahan Sukaraja fisherman. Sothe Government of the city of Bandar Lampung need to apply environmentallydevelopment, oversight and coordination to deal with the impact of requiringcommunity as well as in the process of coastal reclamation policy. Keywords: Policy, Evaluation, Coastal Reclamation, Impact.
Analisis Kemitraan dalam Program Dance4life untuk Meningkatkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (Studi Pada PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung) Hana Soraya; Rahayu Sulistiowati; Meiliyana Meiliyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 1 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i1.26

Abstract

Kemitraan antara PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung dalam Program Dance4Life untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja telah berlangsung sejak tahun 2011 dan masih terjalin hingga sekarang. Pihak yang bermitra mempunyai alasan yang sama dalam membangun kerjasama yaitu memandang pentingnya pendidikan hak kesehatan seksual dan reproduksi untuk remaja. Kemitraan yang terjadi antara lembaga swadaya masyarakat dan institusi pendidikan ini merupakan suatu bentuk kontribusi lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung penerapan Good Governance untuk proses pembangunan suatu negara. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan hasil data yang diamati dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemitraan antara PKBI Provinsi Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung dalam Program Dance4Life untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja termasuk ke dalam pola kemitraan Linear Collaborative of Partnership, menurut Sulistiyani yang didasarkan pada fenomena-fenomena hubungan kerjasama. Namun dalam kemitraan ini, terdapat kendala-kendala yang menjadi sebuah tantangan untuk dihadapi bersama yaitu perbedaan perspektif tentang pentingnya sex education, jumlah target dari sasaran program, serta memorandum of understanding yang tidak mengalami pembaruan selama program masih berjalan. Dengan demikian, peneliti menyarankan agar melakukan focus group discussion, memperluas cakupan kemitraan, pembaruan memorandum of understanding, dan pelatihan untuk guru-guru pendamping dari sekolah mitra.
Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Bahari Kabupaten Pesawaran (Studi Pada Pantai Ketapang Dalam/Cuku Upas Pesawaran) Arahman Ma; Simon Sumanjoyo Hutagalung; Meiliyana Meiliyana
Jurnal Administrativa Vol 3 No 1 (2021): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v3i1.54

Abstract

Kabupaten Pesawaran sedang fokus mengembangkan Potensi Wisata Bahari khususnya Pantai Ketapang Dalam/Cuku Upas. Pengembangan yang dilakukan oleh kabupaten Pesawaran yakni dengan strategi pencapaian tujuan dan sasaran pengembangan pariwisata Pesawaran. Permasalahan mendasar yang ada dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesawaran adalah belum maksimalnya pada tahapan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal, khususnya karena minimnya sarana pendukung wisata di Pesawaran yaitu terhambat dengan pendanaan dan pola pikir masyarakat sekitar (pelaku eksternal), sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak untuk pengembangan potensi wisata bahari. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal pengembangan wisata bahari Pantai Cuku Upas yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk merumuskan beberapa alternatif strategi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa dalam pengembangan wisata bahari Pantai Cuku Upas Kabupaten Pesawaran, kekuatan dari analisis lingkungan internal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesawaran memiliki SDM yang berloyalitas tinggi, kemampuan koordinasi dengan seluruh pihak pengelola, pelatihan SDM secara intensif, serta keindahan lingkungan sosial budaya yang dimiliki Pantai Cuku Upas. Sedangkan, kelemahannya adalah SDM sulit berinovasi, tidak adanya sistem reward dan punishment, dan tidak ada dana khusus untuk wisata bahari. Analisis lingkungan eksternal menunjukkan wisata bahari Pantai Cuku Upas Pesawaran memiliki peluang dari peran Pokdarwis dan masyarakat setempat, peran pelaku bisnis, dan kemajuan teknologi,. Sedangkan, ancamannya yaitu adanya persaingan antar objek wisata lainnya di Pesawaran, ketidakstabilan keadaan ekonomi masyarakat, minimnya pengelolaan sampah, serta kurangnya sarana dan prasarana. Kabupaten Pesawaran sedang fokus mengembangkan Potensi Wisata Bahari khususnya Pantai Ketapang Dalam/Cuku Upas. Pengembangan yang dilakukan oleh kabupaten Pesawaran yakni dengan strategi pencapaian tujuan dan sasaran pengembangan pariwisata Pesawaran. Permasalahan mendasar yang ada dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesawaran adalah belum maksimalnya pada tahapan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal, khususnya karena minimnya sarana pendukung wisata di Pesawaran yaitu terhambat dengan pendanaan dan pola pikir masyarakat sekitar (pelaku eksternal), sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak untuk pengembangan potensi wisata bahari. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal pengembangan wisata bahari Pantai Cuku Upas yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk merumuskan beberapa alternatif strategi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa dalam pengembangan wisata bahari Pantai Cuku Upas Kabupaten Pesawaran, kekuatan dari analisis lingkungan internal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pesawaran memiliki SDM yang berloyalitas tinggi, kemampuan koordinasi dengan seluruh pihak pengelola, pelatihan SDM secara intensif, serta keindahan lingkungan sosial budaya yang dimiliki Pantai Cuku Upas. Sedangkan, kelemahannya adalah SDM sulit berinovasi, tidak adanya sistem reward dan punishment, dan tidak ada dana khusus untuk wisata bahari. Analisis lingkungan eksternal menunjukkan wisata bahari Pantai Cuku Upas Pesawaran memiliki peluang dari peran Pokdarwis dan masyarakat setempat, peran pelaku bisnis, dan kemajuan teknologi,. Sedangkan, ancamannya yaitu adanya persaingan antar objek wisata lainnya di Pesawaran, ketidakstabilan keadaan ekonomi masyarakat, minimnya pengelolaan sampah, serta kurangnya sarana dan prasarana.
Koordinasi Antar Stakholder dalam Pengembangan Ekowisata Desa Sungai Langkah Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Maya Shafa Nuwita; Rahayu Sulistyowati; Meiliyana Meiliyana
Jurnal Administrativa Vol 3 No 3 (2021): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v3i3.99

Abstract

Pengembangan pariwisata tentunya dikaitan oleh peran peran stakeholder dalam pelaksanaan pengembangan wisatanya. Stakeholder adalah orang-orang atau kelompok yang secara langsung atau tidak langsung di pengaruhi oleh suatu hal. Adanya stakeholder tentu adanya alur koordinasi yang dijalan sebagai kunci kerjasama dalam pengembangan wisata. Artinya tanpa adanya koordinasi yang baik antar stakehorder maka pengembangan wisata tidak terarah dalam satu kesatuan tindakan. Koordinasi merupakan suatu usaha kerjasama antara badan, instansi, unit dalam pelaksnaan program dan berperan sangat vital sehingga terdapat saling mengisi, membantu dan melengkapi. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Koordinasi yang dilakukan oleh para stakeholder dalam pengembangan objek wisata Desa Sungai Langka sudah berjalan dengan dinamis, yang ditandai dengan adanya perubahan dan kemajuan dalam pengelolaan pariwisata. Koordinasi yang dilakukan oleh para stakeholder tidak selalu melalui forum resmi atau rapat, melainkan melalui dialog-dialog non formal namun masih dalam tatanan koridor yang jelas. Adapun beberapa kendala yang dihadapi dalam koordinasi antar stakeholder seperti timbulnya pemikiran ego dari masing-masing pihak individu yang menomorsatukan kepentingan pribadi, kedua kendala yang disebabkan oleh minimnya anggaran dana yang membuat alurkomunikasi sedikit terhambat.
Strategi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Sumatera Selatan Vira Yuniar; Meiliyana Meiliyana; Apandi Apandi
Jurnal Administrativa Vol 4 No 1 (2022): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v4i1.118

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Sumatera Selatan yang selalu terjadi setiap tahunnya karena kebiasaan masyarakat melakukan pembukaan lahan untuk perkebunan dengan cara membakar. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui Strategi Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Sumatera Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Penelitian ini akan dilihat dari empat indikator, yaitu Strategi Organisasi, Strategi Program, Strategi Pendukung Sumber Daya, Strategi Kelembagaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan : 1). Strategi organisasi melakukan pembentukan rencana pengendalian kebakaran hutan dan lahan, berkoordinasi dengan lembaga yang terkait, serta membangun komunikasi dengan masyarakat, 2). Strategi program dilaksanakannya sosialisasi dan membentuk desa tangguh bencana, 3). Strategi pendukung sumber daya dengan menyediakan mobil pemadam kebakaran serta melakukan pelatihan-pelatihan dan bimtek, 4). Strategi kelembagaan melaksanakan kegiatan maupun program pengendalian kebakaran hutan dan lahan sesuai dengan tupoksi dan SOP yang berlaku, faktor pendukung terdapat dua faktor yaitu faktor pertama penggalangan sumber daya manusia untuk membantu mengurangi resiko bencana kebakaran hutan dan lahan, kedua penggunaan sistem informasi kebakaran untuk menemukan titik panas pemicu kebakaran hutan dan lahan, faktor penghambat terdapat tiga faktor yaitu faktor pertama kondisi lapangan yang ekstrem susahnya menjangkau titik api untuk dilakukanya pemadaman, faktor kedua kurangnya peralatan sehinggan pemadaman kurang maksimal, faktor ketiga perilaku manusia membuka lahan perkebunan dengan cara membakar.
Strategi Penanganan Anak Putus Sekolah di Provinsi Lampung (Studi Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dalam Menangani Anak Putus SMA Tahun 2021) Zanu Venti Ryana; Meiliyana Meiliyana; Anisa Utami
Jurnal Administrativa Vol 5 No 1 (2023): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v5i1.125

Abstract

School dropouts have been a problem in the world of education for a long time caused by various factors, one of which is economic factors. The Education and Culture Office of Lampung Province as one of the Regional Apparatus Organizations (OPD) has the authority and responsibility in solving the problems of school dropouts, by issuing the best strategies so that these problems get the right treatment. The purpose of this study is to find out the Strategy of the Lampung Province Education and Culture Office in Handling High School Dropouts in 2021 in Lampung Province. Data collection techniques were carried out through interviews, observations and documentation by looking at four indicators of the types of strategies, namely Organizational Strategy, Program Strategy, Resource Support Strategy, and Institutional Strategy. Based on the results of the study, it was found that the Covid-19 pandemic affected the rate of dropouts in Lampung Province. And the conclusion of the research shows that: 1). The Organization's strategy is based on the vision and mission with the output in the form of a program for improving and equalizing the quality of high school education, with derivative programs in the form of BOSDA and PIP, 2). Program Strategy with the implementation of the BOSDA and PIP Programs has a positive impact on students in continuing their education, 3). Resource Support Strategy by providing a budget for education costs, 4). Institutional Strategy carries out responsibilities and authorities in accordance with SOPs or applicable rules. There are 3 inhibiting factors, namely the refocusing of the budget, the lack of integration of the Population Identification Number (NIK) with the Basic Education Data (Dapodik), the low contribution of the business world and industry in supporting education development.
Implementasi Program Bantuan Modal Usaha Dalam Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Keluarga Halfa Nur Faizah; Meiliyana Meiliyana; Ani Agus Puspawati
Jurnal Administrativa Vol 5 No 1 (2023): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v5i1.145

Abstract

Tingginya angka kemiskinan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi permasalahan, ditambah dengan adanya pandemi covid-19 yang memperburuk perekonomian. Pandemi covid-19 menyebapkan 66% UMKM mengalami penurunan oset dan 88% usaha mikro kehabisan kas dan tabungan. Padahal UMKM berkontribusi besar terhadap produc domestic bruto dan penyerapan tenaga kerja sehingga, hal tersebut dapat mempengaruhi ketahanan ekonomi keluarga di Indonesia. Pemerintah sudah berupaya mengentaskan kemiskinan dengan membuat program-program, namun program tersebut dirasa kurang cukup sehingga perlu adanya kontribusi dari pihak lain, salah satunya oleh BAZNAS Kota Bandar Lampung. Melalui program Bandar Lampung makmur dan berkeadilan BAZNAS memberikan bantuan pinjaman usaha modal kepada UMKM guna meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai implementasi program bantuan modal usaha pada BAZNAS Kota Bandar Lampung serta tantangan yang dihadapi. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menggunakan analisis implementasi menurut teori Adam Smith bahwa implementasi program bantuan modal usaha dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga terkait kelompok sasaran, implementasi organisasi dan faktor lingkungan sudah berjalan cukup baik, dimana bantuan yang disalurkan sudah tepat sasaran dan berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi keluarga penerima bantuan pada indikator pendapatan keluarga dan jaminan keuangan keluarga. Namun kebijakan ideal yang dimiliki masih kurang jelas dan pendampingan yang dilakukan masih belum berjalan secara optimal.