Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas kerja Penyuluh Pertanian dalam pengembangan kelompoktani yang terdapat di wilayah Kabupaten Kutai Timur, yang akan dicoba dikaji hubungannya dengan pelaksanaan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui wawancara dengan 95 responden dan observasi di lokasi penelitian. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) dengan metode Pearson (Product Moment Pearson). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengawasan (X) dan efektivitas kerja Penyuluh Pertanian (Y), dengan koefiesien korelasi 0,366. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang tidak terlalu kuat diantara pengawasan dengan efektivitas kerja. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena r positif, berarti semakin tinggi pengawasan maka semakin baik efektivtas kerja Penyuluh Pertanian pada Badan Penyuluhan Kabupaten Kutai Timur. Selanjutnya untuk uji signfikansi koefisien korelasi sederhana (uji t) diketahui nilai signifikasni (0,01<0,05) Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengawasan dengan efektivitas kerja Penyuluh Pertanian. Karena koefisien korelasi nilainya positif, berarti pengawasan berhubungan positif dan signifikan terhadap efektiitas kerja. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pengawasan berhubungan positif terhadap efektivitas kerja Penyuluh Pertanian pada Badan Penyuluhan Kabupaten Kutai Timur.