Suwanto Suwanto
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Ekstrak Etanol Biji Cucurbita moschata terhadap Kadar Malondehaldehid Mencit Model Diabetes Suwanto, Suwanto; Gustomi, Mono Pratiko; Kurnijasanti, Rochmah
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.3

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan kesehatan diharapkan pada semua orang, namun kesehatan harus perlu dijaga agar tidak terpapar adanya radikal bebas yang berlebihan, karena akan memicu timbulnya penyakit diabetes mellitus disertai adanya peningkatan kadar malondehaldehid. Pencegahan radikal bebas yang berlebihan dapat memanfaatkan biji Cucurbita moschata. Antioksidan pada biji Cucurbita moschata berperan dalam mengatasi dan mencegah adanya stres oksidatif pada penderita diabetes mellitus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol biji Cucurbita moschata terhadap kadar malondehaldehid mencit model diabetes. Metode penelitian eksperimental dengan desain post test control group design, mencit jantan sebanyak 24 ekor umur 1 bulan dengan berat badan 20-30 gram, dibagi menjadi 6 kelompok: kontrol negatif, kontrol positif, kontrol metformin, dan  kelompok perlakuan ekstrak etanol biji Cucurbita moschata dosis 180, 360 dan 720 mg/kg BB diberikan secara sonde oral selama 14 hari. Pengamatan terhadap kadar malondehaldehid. Hasil penelitian pemberian ekstrak etanol biji Cucurbita moschata pada semua dosis kelompok perlakuan dapat menurunkan kadar malondehaldehid (Kruskal Wallis p 0,04 < 0,05), sedangkan dosis yang lebih efektif sebanyak 360 mg/kgBB. Kesimpulan semua dosis kelompok perlakuan dapat menurunkan kadar malondehaldehid, sedangkan dosis yang lebih efektif sebanyak 360 mg/kgBB. Kata kunci: Cucurbita moschata, malondehaldehid, diabetesAbstractEverybody expects of being healthy, but health must be maintained to avoid excessive free radical exposure since it will trigger the onset of diabetes mellitus that is accompanied by an increase in the malondialdehyde level. Prevention of excessive free radicals can be done by utilizing Cucurbita moschata seeds. Antioxidants in Cucurbita moschata seeds play a role in overcoming and preventing oxidative stress in people with diabetes mellitus. The study aimed to determine the potential of ethanol extract of Cucurbita moschata seeds on the malondialdehyde level in diabetic mice. This study applied an experimental research method with a posttest control group design. The subjects were 24 male mice aged one month with a bodyweight of 20-30 grams and were divided into six groups: negative control, positive control, metformin control, and treatment groups of ethanol extract Cucurbita moschata seed doses of 180, 360, and 720 mg/kgBW given orally for 14 days. The results of the study showed that ethanol extract of Cucurbita moschata seeds on all treatment doses could reduce the malondialdehyde level (Kruskal Wallis p 0.04 <0.05), but the most effective dose was 360 mg/kgBW. In short, all treatment doses can reduce the malondialdehyde level, but the most effective dose is 360 mg/kgBW. Keywords: Cucurbita moschata, malondialdehyde, diabetes
Antihiperglikemik Infus Bunga Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Terpapar Streptozotocin Mono Pratiko Gustomi; Yuanita Syaiful; Suwanto Suwanto
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6083

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara kaya dengan kekayaan alam yang dapat dimanfatkan sebagai kesehatan, pangan, papan dan energi. Tanaman labu kuning merupakan bagian dari sumber kekayaan alam. Bunga labu kuning memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, beta-karoten, vitamin C, dan vitamin E. Senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  antihiperglikemik infus bunga labu kuning terhadap kadar glukosa darah mencit terpapar streptozotocin. 24 ekor mencit digunakan dalam penelitian dibagi 2 kelompok antara lain mencit non diabet dan mencit diabet hasil induksi streptozotocin. Analisa data menggunakan Uji t. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan perubahan glukosa darah acak dengan kelompok perlakuan dilakukan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Hasil penelitian bahwa induksi streptozotocin dan pemberian lard berpengaruh terhadap perubahan glukosa darah acak. Adapun nilai perubahan glukosa darah acak sebelum dan sesudah induksi streptozotocin dan lard sebanyak 120 mg/dl dan 226 mg/dl. Pemberian infus bunga labu kuning berpengaruh terhadap penurunan glukosa dara acak mencit diabet akibat induksi streptozotocin. konsentrasi 10% infus bunga labu kuning lebih efektif dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 20%. Berdasarkan penelitian ini bahwa induksi streptozotocin dan pemberian lard berpengaruh terhadap perubahan glukosa darah acak. Sedangkan pemberian infus bunga labu kuning berpengaruh terhadap penurunan glukosa dara acak mencit diabet akibat induksi streptozotocin dan pemberian lard.Kata kunci: Antihiperglikemik, labu kuning, streptozotocin  ABSTRACT  Indonesia is a country rich with natural resource that can be utilized as health, food, shelter and energy. Pumpkin plants are part of natural resource. Pumpkin flower have active compounds such as flavonoids, beta-carotene, vitamin C, and vitamin E. These compounds can be used as a treatment of diabetes mellitus. This study aims to determine antihyperglycemic pumpkin infusion on blood glucose levels in mice induction of streptozotocin. 24 mice were used in the study divided into 2 groups, among others, non diabetic mice and diabetic mice induced streptozotocin induction. Data were analyzed using T-test. Meanwhile, to know the difference of random blood glucose change with treatment group was done by Anova test and continued by Post Hoc Duncan test. The results of the research that the induction of streptozotocin and lard Award effect on random blood glucose change. The value of the random blood glucose changes before and after induction of streptozotocin and lard as much as 120 mg / dl and 226 mg / dl. Giving pumpkin flower infuse effect on random blood glucose lowering diabetic mice induced by streptozotocin. The concentration of 10% infusion of pumpkin flower is more effective than the concentration of 5% and 20%. Based on this research that the induction of streptozotocin and lard Award effect on random blood glucose change. While the provision of pumpkin flowers infuse effect on random blood glucose lowering induced by streptozotocin-diabetic mice and administration of lard.  Keywords: Antihiperglikemik, pumpkin, streptozotocin
Aktivitas Hipoglikemik Diet Pakan Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Pada Mencit Diabetes Melitus Terpapar Streptozotocin Suwanto Suwanto; Rita Rahmawati
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.239 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v4i1.27292

Abstract

Pangan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, sehingga pangan dapat mencegah dan mengobati penyakit seperti penyakit diabetes melitus. Pencegahan dan pengobatan diabetes melitus salah satunya dengan memanfaatkan biji labu kuning (Cucurbita moschata Duch). Kandungan biji labu kuning kaya akan protein, rendah lemak dan kalori. Protein biji labu kuning dapat dimanfaatkan sebagai diet hipoglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pemberian diet pakan ekstrak biji labu kuning terhadap peningkatan berat badan mencit dan untuk mengetahui aktivitas hipoglikemiknya pada mencit diabetes melitus terpapar streptozotocin. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan desain penelitian post test only control group design. Mencit sebanyak 21 ekor dibagi menjadi 6 kelompok, kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol diabetes, kelompok III sebagai kontrol diabetes diberi metformin, kelompok IV-VI sebagai kelompok perlakuan diet pakan ekstrak biji labu kuning dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 40%. Pengamatan dilakukan terhadap pengukuran  berat badan dan kadar glukosa darah. Data hasil penelitian dilakukan analisis statistik menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian diet pakan ekstrak biji labu kuning konsentrasi 10% berpengaruh terhadap peningkatan berat badan mencit sebanyak 0,25 gram serta lebih efektif menurunkan kadar glukosa darah sebanyak -29,25 mg/dl. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian diet pakan ekstrak biji labu kuning berpengaruh terhadap peningkatan berat badan dan penurunan glukosa darah mencit diabet terpapar streptozotocin.
EFEKTIFITAS AIR PERASAN DAUN CINCAU HIJAU DAN OBAT HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT HIPERTENSI (The Effectiveness of Green Grass Jelly Leaf Juice and Administration for Hypertension Regimen to Hypertension Level) Istiroha Istiroha; Riana Dhanayati; Suwanto Suwanto
Journals of Ners Community Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.538 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v7i1.115

Abstract

ABSTRAKHipertensi merupakan salah satu faktor terbesar penyebab morbiditas dan mortalitas pada penyakit kardiovaskular. Ada 2 terapi pengobatan untuk menurunkan tekanan darah baik farmakologis (captopril 12,5mg) dan non-farmakologis (perasan air cincau hijau). Tujuan dari penelitian ini yaitu membandingkan efektifitas air perasan daun cincau hijau (cylclea barbata miers) dan obat hipertensi terhadap tingkat hipertensi.            Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental. Sample diambil dengan menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 10 responden yang diberikan intervensi cincau hijau dan 10 responden diberikan obat hipertensi captopril 12,5 mg. Variabel independen yaitu pemberian air perasan daun cincau dan pemberian obat hipertensi. Variabel dependen yaitu tingkat hipertensi. Data penelitian diambil menggunakan observasi.            Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test pemberian air perasan daun cincau hijau menunjukkan hasil (α hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 3,702. Sedangkan untuk pemberian obat hipertensi captopril 12,5 mg menunjukkan hasil (α hitung) = 0,000 dan korelasi Z = 4,802 artinya bahwa pemberian obat hipertensi (captopril 12,5 mg) lebih efektif untuk menurunkan hipertensi.            Hipertensi dapat diobati dengan berbagai macam terapi baik yang melalui terapi farmakologis (obat hipertensi) maupun menggunakan terapi non-farmakologis (air perasan daun cincau hijau).Kata kunci: Air perasan daun cincau hijau, obat hipertensi (captopril 12,5 mg) dan tingkat hipertensi   ABSTRACTHypertension or high blood pressure disease is disorder of the blood vessel resulted in the supply of oxygen and nutrients carried by the blood are inhibited to tissue that need. There are two therapeutic treatments for lowered blood pressure in both pharmacological (captopril 12,5mg) and non-pharmacological (green grass jelly leaf juice water). The purposed of this study was to compare the effectiveness of the juice of green grass jelly leave (cylclea barbata Miers) and hypertension drugs on the level of hypertension in patients with hypertension.            The study designed used Quasy Experimental. Samples were taken by using purposive sampling as many as 10 respondents on the intervention used green grass jelly and 10 respondents used hypertension drugs. The independent variables were the provision of green grass jelly leaf juice and hypertension regimen while the dependent variable was the level of hypertension. The data were taken by using observation.            The resulted of statistical Wilcoxon Signed Rank Test showed administration of green grass jelly leaf juice get the result (α count) = 0,000 and correlation Z=3.702, while administration for captopril 12,5 mg get the result (α count)=0,000 and correlation Z= 4.802, it means that the administration for hypertension drug (captopril 12,5 mg) is more effective to reduce hypertension level.    Hypertension can be treated in various ways, either through pharmacological therapy (medication hypertension) or used non-pharmacological therapy (green grass jelly leaf juice).Keywords: Green grass jelly leave juice, administration for hypertension regimen (captopril 12,5mg), and hypertension level.