Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONTRIBUSI SELOKO ADAT JAMBI DALAM PENGUATAN DEMOKRASI LOKAL Yudi Armansyah
Sosial Budaya Vol 14, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v14i1.4158

Abstract

Diskursus tentang gagasan demokrasi dalam bingkai kearifan lokal menjadi kajian yang debatable. Sebab kedua gagasan ini mewakili ruang kajian yang sangat distingsif, di mana konsep demokrasi yang berasal dari pemikiran Yunani Kuno, kemudian dilanjutkan dalam tradisi keilmuan Barat pada abad pertengahan. Sebaliknya, seloko adat Jambi mewakili tradisi Nusantara lebih tepatnya kebudayaan Islam Melayu yang sangat menjunjung tinggi moral etik masyarakat. Penelitian ini mencoba melihat sisi lain dari seloko adat Melayu Jambi yang secara awam sering dipahami sebatas “tradisi lisan” semata. Padahal lebih jauh, seloko adat merupakan falsafah hidup masyarakat Melayu Jambi yang dimanifestasikan dalam tingkah kehidupan sehari-hari sekaligus sebagai alat kontrol sosial-politik di masyarakat, yang secara tidak langsung turut memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan berbagai pendekatan keilmuan. Persoalannya ialah apakah seloko adat Melayu Jambi kompatibel dengan konsep demokrasi. Kemudian jika kompatibel, bagaimana kontribusi seloko adat Jambi dalam penguatan demokrasi lokal di Jambi. Hasil temuan menunjukkan bahwa antara Islam, seloko adat dan demokrasi memiliki nilai universal yang saling memperkuat satu sama lain. Secara nyata seloko adat memiliki kontribusi signifikan dalam rangka penguatan prinsip-prinsip demokrasi lokal di antaranya: prinsip pengambilan keputusan dalam pemerintahan; prinsip keadilan; prinsip persamaan; kebijaksanaan pemimpin; prinsip musyawarah mufakat; dan manajemen dan tata kelola pemerintahan.
Inheritance Distribution Dynamics of Indigenous Peoples: Studies in Society Seberang Jambi City Yuliatin Yuliatin; Yudi Armansyah
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars No Seri 1 (2017): AnCoMS 2017: Buku Seri 1
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.081 KB) | DOI: 10.36835/ancoms.v0iSeri 1.13

Abstract

Customs and religion (Islam) is a braid that can not be separated from each other. With emphasis on synergy between religion and customs, as is customary that bersendikan syarak and syarak that bersendikan Kitabullah, syarak mengato, traditional wear. Similarly in the division of the estate. Where, in general in Indonesia are still frequent mixing between customary law and Islamic law in the determination and distribution of the estate. This article attempts to explore the dynamics of the division of an estate that occurs in Indigenous communities Seberang Kota Jambi. Across society is a society that still maintain the socio-cultural traditions and customs of the Jambi. This is evident from the division of the estate are still using Seberang customary law, although in practice they insert the values of Islam. However, integration between Islamic and Customary law should be examined in more depth. How the actual dynamics of the division of inheritance in Seberang community and factors that encourage people Seberang Kota Jambi carry out the division of the estate with Islamic law and customary law.
Focus Group Discussion Penguatan Majelis Taklim Perempuan Untuk Pengawasan Pemilu Partisipatif Nisaul Fadillah; Irmawati Sagala; Yudi Armansyah; Wenni Dastina
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v5i4.747

Abstract

dalam kegiatan rutin terutama pengajian. Dengan jaringan yang luas, majelis taklim kerap dimanfaatkan oleh politisi selama kampanye pemilu untuk memperoleh dukungan dan kerap terjebak dengan praktik jual beli suara. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran akan pemilu berintegritas bagi anggota majelis taklim perempuan di Desa Puri, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi. Kegiatan ini menggunakan metode pendekatan service learning dan dilaksanakan selama program Kuliah Kerja Nyata, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2023. Program ini dimulai dengan survei pre-test kepada 34 anggota majelis taklim perempuan untuk mengukur pemahaman dan kesadaran mereka tentang pemilu serta pemantauan partisipatif terhadap proses pemilu. Kegiatan berlanjut dengan diskusi kelompok terbatas (FGD, Focus Group Discussion) dengan mengundang responden tersebut untuk mendiskusikan hasil survey serta berbagi pengalaman dibantu oleh fasilitor. Kegiatan ditutup dengan pemberian tanda dukungan peserta FGD terhadap pemilu berintegritas. Pasca kegiatan dilanjutkan dengan post-test untuk evaluasi hasil FGD. Kegiatan dinilai cukup berhasil ditunjukkan dengan cukup banyaknya peserta yang terlibat dalam FGD, antusiasme saat diskusi, adanya komitmen dukungan terhadap pemilu yang berintegritas serta terjadinya peningkatan pemahaman berdasarkan hasil post-test.