Arief Hermanto
Department Of Physics, Faculty Of Mathematics And Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Existence of Fourier Coefficients and Periodic Multiplicity Based on Initial Values and One-Dimensional Wave Limits Requirements Adi Jufriansah; Azmi Khusnani; Arief Hermanto; Mohammad Toifur; Erwin Prasetyo
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol. 10 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v10n2.p146-157

Abstract

Physical systems in partial differential equations can be interpreted in a visual form using a wave simulation. In particular, the interpretation of the differential equations used is in the nonlinear hyperbolic model, but in its completion, there are some limitations to the stability requirements found. The aim of this study is to investigate the analytical and numerical analysis of a wave equation with a similar unit and fractal intervals using the Fourier coefficient. The method in this research is to use the analytical solution approach, the spectral method, and the finite difference method. The hyperbolic wave equation's analytical solution approach, illustrated in the Fourier analysis, uses a pulse triangle. The spectral method minimizes errors when there is the addition of the same sample grid points or the periodic domain's expansion with a trigonometric basis. Meanwhile, different ways offer a more efficient solution. Based on the research results, the information obtained is that the Fourier analysis illustrates the pulse triangle use to solve the solution. These results are also suitable for adding sample points to the same spectra. Fourier analysis requires a relatively long time to solve one pulse triangle graph to need another solution, namely the finite difference method. However, its use is still limited in terms of stability when faced with more complex problems.
Characteristics in Water Phantom of Epithermal Neutron Beam Produced by Double Layer Beam Shaping Assembly Bilalodin Bilalodin; Gede Bayu Suparta; Arief Hermanto; Dwi Satya Palupi; Yohannes Sardjono
ASEAN Journal on Science and Technology for Development Vol. 36 No. 1 (2019): Vol 36 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.947 KB) | DOI: 10.29037/ajstd.519

Abstract

A Double Layer Beam Shaping Assembly (DLBSA) was designed to produce epithermal neutrons for BNCT purposes. The Monte Carlo N-Particle eXtended program was used as the software to design the DLBSA and phantom. Distribution of epithermal neutron and gamma flux in the DLBSA and phantom and absorbed dose in the phantom were computed using the Particle and Heavy Ion Transport code System program. Testing results of epithermal neutron beam irradiation of the water phantom showed that epithermal neutrons were thermalized and penetrated the phantom up to a depth of 12 cm. The maximum value of the absorbed dose was 2 × 10-3 Gy at a depth of 2 cm in the phantom.
Komputasi Solusi Transien Rangkaian Listrik dengan GGL Gayut Waktu dengan Sistem Aljabar Komputer REDUCE (Halaman 6 s.d. 8) Arief Hermanto
Jurnal Fisika Indonesia Vol 17, No 51 (2013)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.822 KB) | DOI: 10.22146/jfi.13742

Abstract

Dalam kebanyakan buku ajar solusi keadaan transien dari rangkaian listrik dengan ggl gayut waktu sembarang tidak pernah dibahas. Makalah ini berusaha mengisi kekosongan itu dengan menentukan solusi transien itu dengan bantuan sistem aljabar komputer atau bahasa pemrograman simbolik REDUCE. Program yang berhasil disusun ternyata sangat pendek dan menghasilkan keluaran (simbolik) yang sangat mudah dibaca. 
Komputasi Solusi Transien Rangkaian Listrik dengan GGL Gayut Waktu dengan Sistem Aljabar Komputer REDUCE (Halaman 6 s.d. 8) Arief Hermanto
Jurnal Fisika Indonesia Vol 17, No 51 (2013)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.822 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24425

Abstract

Dalam kebanyakan buku ajar solusi keadaan transien dari rangkaian listrik dengan ggl gayut waktu sembarang tidak pernah dibahas. Makalah ini berusaha mengisi kekosongan itu dengan menentukan solusi transien itu dengan bantuan sistem aljabar komputer atau bahasa pemrograman simbolik REDUCE. Program yang berhasil disusun ternyata sangat pendek dan menghasilkan keluaran (simbolik) yang sangat mudah dibaca. 
Perhitungan Numerik Efek Doppler dalam Ruang-Waktu Schwarzschild dengan Sumber dan Penerima yang Bergerak Arief Hermanto
Jurnal Fisika Indonesia Vol 23, No 3 (2019)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.483 KB) | DOI: 10.22146/jfi.v23i3.50645

Abstract

Efek Doppler adalah adanya perbedaan antara frekuensi yang ditangkap oleh penerima dengan yang dipancarkan sumber. Ini merupakan topik baku yang dibahas dalam buku-buku ajar. Dalam konteks Teori Relativitas Umum buku ajar selalu membatasi diri pada kasus khusus di mana baik sumber maupun penerima berada dalam keadaan diam. Dalam penelitian ini akan diselidiki kasus yang lebih umum yaitu kasus di mana baik sumber maupun penerima berada dalam keadaan bergerak. Karena gerak sumber dan penerima bisa sembarang maka tidak semuanya bisa dianalisis secara analitik; diperlukan perhitungan secara numerik. Dalam penelitian ini akan ditekankan perhitungan numerik secara konseptual sehingga dalam konteks ini akan digunakan Excel  beserta VBA sebagai bahasa pemrograman yang dirasa paling tepat.
Efek Doppler dalam Kosmologi dengan Sumber yang Bergerak Secara Sembarang Arief Hermanto
Jurnal Fisika Indonesia Vol 27, No 1 (2023): Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfi.v27i1.79417

Abstract

Efek Doppler adalah adanya perbedaan antara frekuensi (bunyi untuk yang non-relativistik; cahaya untuk yang relativistik, baik khusus maupun umum) yang ditangkap oleh penerima dengan yang dipancarkan sumber. Ini merupakan topik baku yang dibahas dalam buku-buku ajar. Dalam konteks Teori Relativitas Umum buku ajar selalu membatasi diri pada kasus khusus di mana baik sumber maupun penerima berada dalam keadaan diam. Eksperimen yang berkaitan dengan ini merupakan salah satu dari beberapa eksperimen penting yang membuktikan kebenaran Teori Relativitas Umum. Dalam penelitian ini akan diselidiki kasus yang lebih umum yaitu kasus di mana sumber berada dalam keadaan bergerak. Kasus ini banyak dijumpai dalam astronomi sehingga akan diteliti efek Doppler dalam konteks kosmologi. Sumber yang memancarkan cahaya dimodelkan memancarkan partikel-partikel dengan jeda waktu tertentu. Ditinjau dua partikel yang dipancarkan dengan jeda waktu tertentu dan diterima dengan jeda waktu berbeda. Perbandingan kedua jeda waktu itu merupakan efek Doppler.
A Critical Examination on the Lorentz Contraction of a Rod Arief Hermanto; Romy Hanang Setya Budhi
Jurnal Fisika Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Fisika 14 (1) 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

When studying special relativity, we usually find Lorentz contraction as one of the most clear andstraightforward consequences of the Lorentz Transformation. The derivation of Lorentz contractionfrom Lorentz Transformation is apparently so simple that we usually overlook an important idealassumption. A body which is Lorentz contracted is assumed to exist in infinite time in its rest frameof reference. In this paper we will derive Lorentz contraction without that assumption. We willderive Lorentz contraction (using spacetime diagram) of a rod with finite lifetime in its rest frame ofreference. The result is such that the famous Lorentz contraction formula is only valid in certaincondition concerning the lifetime of the rod.