Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Implementasi CSR PT. Incasi Raya Pangian sebagai Bentuk Kepedulian kepada Masyarakat Sekitar Sulistyanto .; M Hudori
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 8 No 2 (2016): JCWE Edisi Agustus 2016
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.288 KB)

Abstract

This study aims to describe the implementation of CSR is actually carried out by PT. Incasi Raya Pangian the relevant stakeholders as a form of social responsibility. The CSR program has been ongoing since the first until now and has provided many benefits to the local community. Based on the problems studied in this research is how the implementation of CSR and the perceived benefits of the program in the public. The study was conducted through qualitative descriptive approach. Data collected on natural conditions, primary and secondary data sources, and data collection techniques used include interviews, documentation, observation, surveys and literature. Results from this study showed that implementation of CSR in the environment surrounding the company provides excellent benefits for the company and surrounding communities. Implementation of CSR carried out in the public has been going pretty well. Surrounding communities are satisfied for what he has given the company, but there are some things that still need improvement in planning and implementation. Positive perception of the CSR programs of social and environmental areas of the company, which is evidenced by the great expectations of the company's CSR programs to be better and wider benefits for the future.
Tantangan Nasional untuk Menghadapi Globalisasi Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 7 No 2 (2015): JCWE Edisi Nopember 2015
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.477 KB)

Abstract

Humans want to live together help each other, mutual assistance, and mutual respect that is expected with better education, ie the quality of education. Globalization contains various contradictions by John Naisbitt, are: 1) The global culture as opposed to the local culture; 2) Univesal opposite with individual; 3) Traditional opposite to modern; 4) Long-Term opposite to short-term; 5) The competition contrary to the equal opportunities; 6) Limited human intellect opposite to the explosion of science and technology; and 7) Spiritual opposite to material. The idea of ​​"Global Governance" due to concerns about the earth's humans that require maintenance so that balanced development. Globalization accelerated with the remarkable growth of the mass media by telecommunications considered eliminating geographic boundaries of the country. The threat of globalization but nationalism is not largely determined by its internal problems are of political, economic, social, cultural, defense and homeland security. Pancasila ideology that leads us to improved ways of thinking in general, think in the human psyche that is good at sorting Indonesia which are compatible with national character names and which are not appropriate.
Proses Pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 7 No 1 (2015): JCWE Edisi Mei 2015
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.946 KB)

Abstract

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia saat mengalami penurunan paradigma di kalangan mahasiswa. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilaksanakan di tingkat perguruan tinggi belum menemukan posisi yang sesuai di kalangan mahasiswa karena masih dipandang sebagai mata kuliah yang membosankan. Model pembelajaran yang berkembang belum dimaksimalkan sesuai dengan metode yang ada. Secara umum hasil-hasil penelitian tentang Pancasila dan Kewarganegaraan sesungguhnya menyimpulkan bahwa Pancasila dan Kewarganegaraan mengarahkan warga negara itu untuk mendalami kembali nilai-nilai dasar, sejarah, dan masa depan bangsa bersangkutan sesuai dengan nilai-nilai paling fundamental yang dianut bangsa bersangkutan. Secara yuridis kurikulum perguruan tinggi wajib memuat Pancasila dan Kewarganegaraan yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pada penelitian ini, pendekatan deskriptif-historis digunakan untuk mengkaji berbagai referensi sesuai dengan topik yang diambil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila sangat buruk ditambah lagi dengan turunnya jiwa nasionalisme mahasiswa saat ini.
Strategi Pembelajaran Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 6 No 1 (2014): JCWE Edisi Mei 2014
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.856 KB)

Abstract

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia saat mengalami penurunan paradigma di kalangan mahasiswa. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilaksanakan di tingkat perguruan tinggi belum menemukan posisi yang sesuai di kalangan mahasiswa karena masih dipandang sebagai mata kuliah yang membosankan. Model pembelajaran yang berkembang belum dimaksimalkan sesuai dengan metode yang ada. Secara umum hasil-hasil penelitian tentang Pancasila dan Kewarganegaraan sesungguhnya menyimpulkan bahwa Pancasila dan Kewarganegaraan mengarahkan warga negara itu untuk mendalami kembali nilai-nilai dasar, sejarah, dan masa depan bangsa bersangkutan sesuai dengan nilai-nilai paling fundamental yang dianut bangsa bersangkutan. Secara yuridis kurikulum perguruan tinggi wajib memuat Pancasila dan Kewarganegaraan yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pada penelitian ini, pendekatan deskriptif-historis digunakan untuk mengkaji berbagai referensi sesuai dengan topik yang diambil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila sangat buruk ditambah lagi dengan turunnya jiwa nasionalisme mahasiswa saat ini.
Pembudayaan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 5 No 2 (2013): JCWE Edisi Nopember 2013
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.868 KB)

Abstract

Writing this paper aims to determine how institutionalized the noble values of Pancasila through civic education. Writing method using library research. From the results of the discussion can be concluded that the values of Pancasila acculturation among young citizens can now be done through the educational process. Proper education is the education of Pancasila which can be done by Citizenship Education. However, since the charge material Pancasila in Civics yet cover the whole of Pancasila as the basic competencies and idologi nations, the Pancasila as appropriate by education subjects / courses devoted to Pancasila in learning right through subjects / courses in special education Pancasila.
Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 5 No 2 (2013): JCWE Edisi Nopember 2013
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.452 KB)

Abstract

This paper tries to give a philosophical answer towards problem of dynamics in Pancasila. It is expected able to give justification for Pancasila; so that it will enrich teoritical sides and develop Pancasila praxis as natonal foundation and ideology of Indonesian people. It is hoped that this paper will give a contribution for keeping consistency, relevance, and contextualization of Pancasila is always needed by Indonesian people who are continuously developing according to world development. The realization of the expectation will make Pancasila able to play a role: internally, it functions as a glue of unity and union of Indonesian people and directs nation struggle towards its ideals. Externally, it functions as a nation identity so that Indonesian people are different from other people.
Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 5 No 1 (2013): JCWE Edisi Mei 2013
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.02 KB)

Abstract

Historically, education has played an important role in encouraging nationalism among Indonesian people. Nowadays, education, especially citizenship education plays strategic and important roles in preserving, improving, and transforming state ideology and nationalism values to young generation. In globalization era, citizenship education has missions as political education, value education, nationalism education, democratic education, multicultural education, and conflict resolution education. Citizenship education must be interpreted in maximal interpretation that means teaches students to critically and analytically solve social problems and implement state ideology and nationalism values. Hence, citizenship education is not only taught as citizenship transmission but also taught as reflective inquiry. To do this, citizenship education is suggested to integrate direct and indirect approaches in value education, so that students are expected to be able in internalizing state ideology and nationalism values as their belief. Then, several principles of powerful teaching learning process should also color Indonesia school citizenship education.
Pancasila Sebagai Budaya Organisasi Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 5 No 1 (2013): JCWE Edisi Mei 2013
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.012 KB)

Abstract

Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat, sehingga setiap menyebutkan satu sila mengandung juga nilai-nilai sila yang lainnya. Pancasila seharusnya dijadikan penggerak yang dinamik oleh dan untuk seluruh rakyat dalam seluruh aktivitas kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia. Penularan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan di dalam kehidupan organisasi atau birokrasi pemerintah, diharapkan peran aktif dari para penyelenggara negara serta seluruh pimpinan organisasi sektor publik mulai dari Pusat sampai ke Daerah, kemudian selanjutnya para bawahan dalam organisasi dan masyarakat akan mengikutinya. Jika nilai-nilai Pancasila masih dipercaya untuk mempersatukan seluruh komponen bangsa, maka sepatutnya juga nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan budaya organisasi sektor publik untuk melaksanakan fungsinya dalam pengaturan, pelayan-an dan pemberdayaan masyarakat. Pancasila dijadikan sebagai nilai inti yang mengikat seluruh organisasi pemerintah disamping memungkinkan berkembangnya sub-sub budaya di lingkungan organisasi pemerintah. Organisasi pemerintah yang terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan, suku, adat, ras dan agama serta membawa nilai-nilai lain yang beraneka ragam ke dalam organisasi yang turut mewarnai kepribadian organisasi. Budaya berisi nilai-nilai dan nilai-nilai itu adalah kekuatan bagi suatu organisasi. Budaya dalam organisasi yang beraneka ragam itu harus dikelola untuk meningkatkan kebersamaan dan kesatuan seluruh anggota organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama.
Strategi Pengadaan Fresh Fruit Bunch (FFB) dengan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) (Studi kasus di PT Cisadane Sawit Raya) Sulistyanto .
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 4 No 1 (2012): JCWE Edisi Mei 2012
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.809 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 22 Februari 2011 sampai dengan 7 April 2011 yang bertempat di PMKS PT Cisadane Sawit Raya, Sei Siarti, kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat strategi pengadaan FFB dengan analisis SWOT di PMKS PT CSR. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapangan, depth interview dan studi pustaka. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif serta diperkuat dengan tinjauan pustaka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa faktor-faktor strategis eksternal memiliki rating yang cukup baik (2.53), sama halnya dengan IFAS yang memiliki rating 2.52. Sebenarnya dengan melihat rating yang sama ini, dapat disimpulkan bahwa faktor strategi eksternal dan faktor strategi internal memiliki peluang yang sama dalam mempengaruhi PT CSR dimasa yang akan datang. Melihat opportunities dan threats yang begitu besar dalam industri kelapa sawit akhirnya akan bermuara pada win win solution, sedangkan strengths dan weaknesses yang ada di PT CSR akan bermuara pada pertimbangan harga pembelian.