Rifka Alindawati
AKBID Bhakti Husada Cikarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Dismenorea pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2018 Ade Krisna Ginting; Rifka Alindawati; Gita Amelia
JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA Vol 7 No 02 (2021): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : UP3M AKPER-AKBID BHAKTI HUSADA CIKARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37848/jurnal.v7i02.113

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian dismenorea di Indonesia sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) mengalami dismenorea primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami dismenorea sekunder. (Herawati, 2017). Dilaporkan 30% - 60% remaja wanita yang mengalami dismenorea, didapatkan 7 % - 15% tidak pergi ke sekolah (Larasati, 2016). Salah satu permasalahan yang dapat menimbulkan dismenoreaprimer adalah status gizi. Overweight dan underweight merupakan salah satu faktor resiko dari dismenore primer. (Beddu et al, 2015). Metode: Penelitian ini merupakan jenis analitik, menggunakan desain cross sectional, teknik pengambilan non probabilitas sampling yaitu pendekatan accidental sampling Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran TB dan BB dan pengisian kuisioner. Sampel pada penelitian ini sebanyak 96 responden di SMA Negeri 1 Tambun Utara.Hasil: Penelitian menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenorea pada remaja putri dapat diperoleh nilai P value = 0,023 < α (0,05) dengan OR = 2,870. Disarankan kepada sekolah untuk. melakukan optimalisasi program PKPR serta pemberdayaan tenaga Puskesmas agar dapat memberikan penyuluhan kepada remaja tentang gizi seimbang selain itu remaja disarankanmemiliki berat badan ideal atau IMT normal untuk mengurangi kejadian dismenorea.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Posyandu Flamboyan XVII Dan XVIII Desa Telajung Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Tahun 2017 Rifka Alindawati; Lia Susanti; Praditia Rika Pani
JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA Vol 7 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : UP3M AKPER-AKBID BHAKTI HUSADA CIKARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37848/jurnal.v7i1.95

Abstract

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2013, cakupan ASI eksklusif pada bayi sekitar 30,2% dan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tahun 2012, cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Bekasi masih rendah yaitu sebesar 29,77%. Variabel dependen yaitu pemberian ASI eksklusif, dan variable independen yaitu pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, promosi susu formula dan dukungan suami. Desain penelitian ini analitik cross sectional. Jumlah populasi sebesar 87 orang. Variabel dependen yaitu pemberian ASI eksklusif dan variabel independen yaitu pengetahuan, pekerjaan, pendidikan, promosi susu formula dan dukungan suami. Teknik sampel yang digunakan Total Sampling. Dari 87 responden yang diteliti terdapat 44 orang (50,6%) yang tidak ASI eksklusif dan 43 orang (49,4%) yang ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diketahui nilai p = 0,042 (<0,05) sehingga dapat dinyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diketahui nilai p = 0,041 (<0,05) ada hubungan antara pekerjaan dengan Pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diketahui nilai p = 0,025 (<0,05) ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diketahui nilai p = 0,004 (<0,05) ada hubungan antara promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diketahui nilai p = 0,006 (<0,05) ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Dari 5 variabel, diantaranya 5 variabel yang ada pengaruh yaitu pengetahuan, pekerjaan, pendidikan, promosi susu formula dan dukungan suami.
Pengaruh pemberian kukis ekstrak daun kelor pada ibu nifas terhadap produksi asi dan berat badan bayi di Kabupaten Bekasi Rifka Alindawati; Suryani Soepardan; Hidayat Wijayanegara
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.002 KB) | DOI: 10.31101/jkk.699

Abstract

Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui adanya  pengaruh kukis ekstrak daun kelor terhadap produksi ASI dan berat badan bayi. Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Observasional prospektif dengan pretest-posttest control group design. Jumlah responden sebanyak 72 ibu nifas, terdiri atas 36 responden kelompok perlakuan dan 36 responden kelompok pembanding. Penelitian dilakukan  pada bulan  Juli-Agustus 2018 di  4 klinik yang ada di Kabupaten Bekasi. Peneliti menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberian kukis ekstrak daun kelor selama 14 hari terdapat peningkatan produksi ASI pada kelompok perlakuan sebanyak 112,5 mL dan pada kelompok pembanding 45 mL (p=0,00). Nilai median sebelum diberikan pada kelompok perlakuan 72,5 mL dan setelah diberikan kukis menjadi 185 mL. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok perlakuan 575 gram, pada kelompok pembanding 225 gram (p=0,00). Nilai median sebelum diberikan kukis pada kelompok perlakuan 2.700 gram dan setelah diberikan kukis menjadi 3.275 gram. Hal tersebut menunjukkan pengaruh pemberian kukis ekstrak daun kelor terhadap produksi ASI dan berat badan bayi. Simpulan, terdapat pengaruh pemberian kukis ekstrak daun kelor terhadap produksi ASI dan berat badan bayi. Hal tersebut dapat dijadikan acuan bahwa pemberian kukis ekstrak daun kelor dapat dijadikan makanan alternatif atau tambahan untuk meningkatkan produksi ASI dan berat badan bayi. Bidan dapat menyampaikan manfaat kukis ekstrak daun kelor tersebut pada saat melakukan pelayanan kebidanan.