Muadilah Hs. Bunganegara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemaknaan Shalawat: Pandangan Majelis Dzikir Haqqul Yaqin Muadilah Hs. Bunganegara
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/tahdis.v9i2.12478

Abstract

Shalawat merupakan bentuk seruan doa yang ditunjukkan kepada Rasulullah Saw. dengan maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah Swt. Akan tetapi dewasa ini, pengaplikasian shalawat sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin menarik perhatian masyarakat, karena hadir dengan berbagai macam versi, misalnya shalawat yang dinyanyikan oleh artis terkenal sekarang. Tantangan yang hadir selanjutnya yaitu masyarakat yang pada umumnya hanya mengucapkan shalawat secara lisan, tanpa meresapi makna shalawatnya. Hal demikian berbeda pada Majelis dzikir haqqul yaqin sebagai salahsatu pengamal shalawat, mereka sangat menganjurkan untuk bershalawat dalam setiap aspek kehidupannya yang dimaknai melalui hati. Menurut mereka, sholawat memiliki nilai-nilai baik bagi pribadi maupun orang banyak. Sehingga sangat penting untuk mendeskripsikan ulang bagaimana sebenarnya pengaplikasian shalawat, yang tidak hanya dilakukan melalui lisan tapi juga memaknai shalawat denga hati, sebagaimana yang dilakukan penganut majelis dzikir haqqul yaqin sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dilakukan dengan cara mengambil informasi dari penganut majelis dzikir, dan menambah informasi dari beberapa literature untuk menambah keakuratan suatu informasi. Sehingga ditengah maraknya versi shalawat yang hadir, penelitian ini dapat bertujuan untuk memulihkan kembali pemaknaan shalawat dengan harapan, dapat melahirkan kembali esensi shalawat-shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai suri tauladan dalam kehidupan umat manusia, yang memberikan pengaruh pada orang yang melafadzkannya.
TINJAUAN PEMAHAMAN HADIS DAN SUNNAH (ASPEK ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS, DAN AKSIOLOGIS) Marhany Malik; Muadilah Hs. Bunganegara
AL-Fikr Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis merupakan segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir (pengakuan) atau sifat. Sunnah menurut ulama hadis ialah segala sesuatu yang datang dari Nabi Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, pengakuan, sifat baik, sifat fisik atau perangai (akhlak), dan atau sejarah, baik sebelum diangkat menjadi Rasul. Kata hadis dan sunnah sering kali disamakan atau memiliki makna yang sama, tetapi adapula yang membedakan makna keduanya. Sehingga, sangat diperlukan pemahaman terkait hadis dan sunnah dalam aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif dan metode kajian library research (pustaka). Teknik pengambilan data yang dilakukan peneliti yakni dengan data-data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari buku, jurnal, dan lain-lain yang relevan dengan tema penelitian. Setelah itu, data yang telah terkumpul kemudian dianalisis oleh peneliti dan memberikan penjelasan secukupnya dengan tujuan memperkuat hasil penelitian. Dengan demikian, mengetahui hadis atau sunnah dari aspek ontologis (pengertian dan sinonim hadis dan sunnah), epistemologis (unsur dan klasifikasi hadis dan sunnah) dan aksiologis (otoritas Nabi Muhammad dan fungsi hadis terhadap al-Qur’an) tersebut, diharapkan agar nantinya tidak menimbulkan kekeliruan atau kesalapahaman terkait hadis atau sunnah Nabi Saw. Kata Kunci; Hadis, sunnah, ontologi, epistemologi, aksiologi