Pendahuluan: Buah dan sayur kaya akan serat yang berguna bagi tubuh namun jarang dikonsumsi kelompok usia dewasa. Kurang konsumsi buah dan sayur dapat menimbulkan masalah gizi lebih. Penelitian ini bertujuan menganalisis Hubungan Konsumsi Buah dan Sayur dengan Kejadian gizi Lebih pada Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan Rumah Sakit Type D Perawang Kabupaten Siak Tahun 2020. Metode: Rancangan penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian 01 – 15 Juni 2020 di Rumah Sakit Type D Perawang. Sampel penelitian 79 orang. Tekhnik pengambilan sampel Total Sampling. Instrumen yang digunakan formulir Semi FFQ, timbangan, dan microtoice. Pengolahan data memakai sistem komputerisasi. Variabel univariat dianalisis secara deskriptif dan variabel bivariat dianalisis dengan chi- square. Hasil: Hasil univariat dari penelitian adalah 58,2% responden dengan status gizi lebih, 74,7% responden dengan frekuensi konsumsi buah kurang, 53,2% responden dengan jumlah konsumsi buah kurang, 62,0% responden dengan frekuensi konsumsi sayur kurang, dan 67,1% responden dengan jumlah konsumsi sayur kurang. Berdasarkan uji Chi-Square terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi buah (p value 0.003; POR 4.912), jumlah konsumsi buah (p value 0.011; POR 3.281) frekuensi konsumsi sayur (p value 0.036; POR 2.967), dan jumlah konsumsi sayur (p value 0.004; POR 2.652) dengan kejadian gizi lebih. Simpulan: sebagian besar responden memiliki status gizi lebih, frekuensi konsumsi buah dan sayur kurang serta jumlah konsumsi buah dan sayur kurang. Terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi buah dan sayur dan jumlah konsumsi buah dan sayur dengan gizi lebih. Disarankan adanya penelitian lebih lanjut terkait variabel – variabel lain yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada orang dewasa dengan jumlah sampel yang lebih banyak serta desain penelitian yang berbeda sehingga didapatkan hasil yang lebih aktual.