Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PANTANGAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI DESA ALAM PANJANG WILAYAH KERJA UPT BLUD PUSKESMAS RUMBIO TAHUN 2022 Nurhasanah, Nurhasanah; verawati, Besti; harmia, Elvira
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i1.322

Abstract

Ibu hamil menjadi salah satu kelompok yang paling rentan dalam hal masalah gizi. Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu dapat mempengaruhi kesehatan ibu serta pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm, maka ia tergolong KEK. Hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas Kesehatan Provinsi Riau, terdapat ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada tahun 2020 sebesar 12.245 dan pada tahun 2021 yaitu sebesar 10.576. Tujuan penelian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pantangan makanan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Desa Alam Panjang Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Rumbio. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross Sectional. Populasi pada penelitian ini 85 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 – 20 Agustus 2022, Hasil uji Chi Square yaitu menunjukan terdapat hubungan signifikan (p=0.016) pengetahuan dengan kejadian KEK pada ibu hamil, terdapat hubungan signifikan (p=0.005) antara pantangan makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Ada hubungan pengetahuan dan pantangan makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Disarankan kepada tenaga kesehatan lebih banyak lagi diadakan kegiatan atau program seperti penyuluhan gizi mengenai KEK, serta cara pencegahannya dengan cara memberikan PMT kepada ibu hamil yang KEK atau mengadakan program deteksi dini untuk calon ibu.
Lifestyle Behaviors and Risk of Metabolic Syndrome: A Case-Control Study among Fishermen and Oil Palm Farmers Verawati, Besti; Riyadi, Hadi; Khomsan, Ali; Ekayanti, Ikeu
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i3.590

Abstract

Metabolic syndrome (MetS) is a growing health concern in Indonesia, particularly in rural communities with limited healthcare access. Behavioral risk factors such as smoking, coffee consumption, and poor health-seeking behavior (HSB) may increase MetS risk in vulnerable populations. This study aimed to examine the association between lifestyle behaviors—smoking, coffee consumption, and HSB—and the risk of MetS among fishermen and oil palm farmers in Aceh, Indonesia.  A case-control study was conducted among 240 adults, comprising 120 couples,  recruited from rural fishing and farming communities. Cases met the IDF 2020 MetS criteria, while controls did not. Data on sociodemographics, smoking, coffee intake, and HSB were collected via structured interviews and clinical assessments. Multivariate logistic regression was used to identify independent risk factors, adjusting for age, gender, and education. Smoking among husbands (AOR = 2.89; 95% CI: 1.19–7.02; p = 0.019), coffee consumption (AOR = 2.40; 95% CI: 1.00–5.79; p = 0.049), and low HSB (AOR = 3.10; 95% CI: 1.35–7.11; p = 0.008) were significantly associated with higher odds of MetS. While age and education were not independently significant, they were retained in the model as potential confounders. This study highlights the need for tailored health promotion targeting smoking cessation, improved health service engagement, and dietary awareness in rural Indonesian populations. Interventions should consider sociocultural practices such as sweetened coffee consumption to reduce MetS risk effectively.