Mesin hammer mill pada industri pengolahan rumput laut, berfungsi untuk menghancurkan rumput laut kering menjadi ukuran mesh 18, 20, atau 25. Dalam lini produksi serbuk rumput laut mesin hammer mill memiliki peran yang penting, sehingga kerusakan pada mesin tersebut dapat mempengaruhi kelancaran proses pada lini produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui key performance indicator pada mesin hammer mill berdsasarkan nilai overall equipment effectiveness dan faktor yang mempengaruhi kesiapan mesin tersebut berdasarkan six big losses di industri pengolahan rumput laut, and diharapkan dapat menjadi sebuah acuan pada industri yang menggunakan mesin pengolahan serupa. Data yang dikumpulkan adalah loading time, downtime dan planned downtime operation pada mesin hammer mill sepanjang tahun 2021, data tersebut dikelola secara matematis sehinnga mendapatkan nilai overall equipment effectiveness dan dapat menentukan nilai six big losses. Berdasarkan hasil analisis terjadi tiga bulan dalam setahun nilai overall equipment effectiveness tidak sesuai standar minimum global, yaitu pada bulan Maret, April dan Agustus. Hal ini dikarenakan puncak permintaan tepung rumput laut terjadi pada bulan sebelumnya. Faktor six big losses yang memberikan pengaruh besar pada nilai overall equipment effectiveness mesin hammer mill adalah faktor idling and mirror stoppages losses rata rata sebesar 15,214% dan yang paling rendah adalah faktor adjustment losses sebesar 0,147%. Faktor idling and mirror stoppage losses dikarenakan tidak ketersediaan suku cadang, namun suku cadang tersebut mudah didapat dan dapat dikirim ke lokasi dalam kurun waktu kurang dari 20 menit, namun tetap saja berdampak pada kelancaran lini produksi.