Resorbsi tulang alveolar merupakan masalah yang sering terjadi pada penderita edentulous, baik pada rahang bawah maupun rahang atas. Resorbsi tulang alveolar dapat terjadi secara fisiologik dan patologik. Resorbsi tulang alveolar sering ditemukan pada pasien yang sudah lama kehilangan gigi sehingga mengakibatkan lingir alveolar menjadi datar atau jaringan lunak sekitarnya menjadi flabby. Pada kasus flabby memerlukan modifikasi yang cukup sederhana pada desain sendok cetak yang memungkinkan operator untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi yang cukup pada landasan gigitiruan yang berlawanan dengan gaya tilting yang meningkat akibat jaringan yang mudah bergerak ini. Teknik pencetakan yang digunakan adalah teknik pencetakan Kawabe yang terbagi dalam 2 tahap, yaitu pencetakan pendahuluan dibuat dengan menggunakan teknik yang bersifat mukostatis atau non pressure impression dan pada pencetakan fisiologis ini menggunakan teknik selective pressure impression. Pasien dengan lingir datar, kecil kemungkinannya untuk retensi dan stabilitas pada gigitiruan penuh. Perlekatan otot terletak dekat dengan puncak lingir dan menyebabkan efek melepaskan yang sangat besar pada gigitiruan. Dengan alasan ini, batas pergerakan otot dan ruang gigitiruan dapat diperluas tanpa melepaskan gigitiruan harus tercatat dengan akurat pada cetakan. Pencetakan seperti ini bisa didapatkan dari teknik pencetakan dinamik dan teknik pencetakan sublingual. Pencetakan pada kasus lingir datar dan kasus jaringan flabby membutuhkan teknik pencetakan modifikasi.