Menyikat gigi, dan flossing umumnya tidak dapat menghilangkan semua plak yang melengket pada permukaan gigi dan mukosa. Untuk maksud itu, dapat dibantu dengan pemakaian obat kumur antimikroba. Penelitian ini berujuan, mengetahui efek berkumur dengan larutan kumur herbal dan minyak wijen terhadap penurunan status gingivitis sebelum dan sesudah pemakaian, membandingkan efektivitas larutan kumur herbal dan minyak wijen dalam menurunkan status gingivitis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi, dan rancangan pre-post test without control group, bertempat di panti asuhan dalam Kecamatan Mamajang di Makassar, pada anak yang berusia 12-15 tahun. Data dianalisis menggunakan paired t test. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan secara bermakna penurunan perdarahan gingiva rahang atas sebelum dan setelah kumur herbal sebesar 12.585 dan minyak wijen 19,466. Untuk larutan herbal rahang bawah sebesar 11,882 dan minyak wijen sebesar 19,881. Minyak wijen dan larutan kumur herbal sama-sama efektif dalam menurunkan indeks perdarahan gingiva pre dan post rahang atas dan bawah, tetapi minyak wijen memiliki keefektifan dua kali lebih besar dibandingkan dengan larutan kumur herbal dalam menurunkan status gingivitis dan menunjukkan perbedaan yang signifikan.