Agus Saputra
Laboratorium Anatomi, Fisiologi, Farmakologi dan Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Larvasidal Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya) dan Daun Mindi (Mella Azedarach) Agus Saputra; Dewi Fesbayati Lestari Djungu; Emerlinda P. Gelalan
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v7i1.869

Abstract

Helminthiasis is an adverse disease. This disease is caused by parasites such as trematodes, cestodes, and nematodes. The search for bioactive compounds from various plants that have anthelmintic activity is carried out by various researchers. Papaya seeds and mindi leaf have been known as a good plants for health. Various studies shown that extracts water, ethanol and chloroform have activity for antimicrobial, antilipidemia, antidiabetic and antiparasitic. In this study the extraction of secondary metabolites from mindi leaf and papaya seeds was carried out for larvicidal activity. From the results of extraction with ethanol, the yields of mindi leaf and papaya seeds were obtained 19.97% and 12.97% respectively. Phytochemical analysis shows that both extracts have the same class of compounds tannins, saponins, phenolhydroquinones, flavonoids, and alkaloids. The difference is in the concentration of tannin and saponin mindi leaf higher than papaya seeds. In testing larvicidal activity, the extract of mindi leaf had a stronger activity compared to papaya seeds. Extract mindi leaf 15% has the strongest activity of killing larvae at ± 25 minutes. This activity is stronger than extract papaya seed 15% which is ± 125 minutes or with albendazole 0.03%, ± 46 minutes
Intisari Profil Enzimologi Hati Kuda sumba Sandalwood (Equus caballus) Jantan dan Betina yang dipelihara di Sumba Timur Frits B. H. Francis; Cynthia Dewi Gaina; Antin Y. N. Widi; Tri Utami; Agus Saputra
JURNAL KAJIAN VETERINER PROSIDING SEMINAR NASIONAL KE-7
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v0i0.1724

Abstract

Kuda Sandelwood merupakan aset lokal Pulau Sumba yang memiliki fungsi sosial dan ekonomi yang cukup tinggi. Profil kimia darah merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk penegakan diagnosis suatu penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan organ, salah satunya hati. Salah satu pemeriksaan fungsi hati dapat dilakukan dengan pengujian enzim hati yang meliputi Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau aspartat aminotransferase (AST). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar SGOT/AST kuda Sandelwood secara umum maupun berdasarkan jenis kelamin. Pengambilan sampel dilakukan pada Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai di Kabupaten Sumba Timur, kemudian pemeriksaan sampel dilakukan di UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT. Sampel serum darah diambil dari 20 ekor kuda Sandelwood (10 ekor jantan dan 10 ekor betina) yang sehat secara klinis kemudian serum diuji pada mesin Erba XL 300. Hasil yang didapat direratakan menggukan aplikasi SPSS 16. Hasil penelitian menunjukan kadar rata-rata SGOT kuda Sandelwood secara umum sebesar 222,30 ± 31,5 U/L, kadar rata-rata SGOT kuda jantan sebesar 212,90 ±32,05 U/L dan rata-rata SGOT kuda betina sebesar 231,70± 29,45 U/L. Hasil analisis independen t-test menunjukan tidak adanya perbedaan kadar SGOT antara kuda jantan dan kuda betina (p>0.05)