Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Jenis Pati dan Lipid terhadap Sifat Fisikokimia Edible Film Komposit dan Aplikasinya sebagai Pengemas Dodol Nanas Nok Afifah; Lia Ratnawati; Doddy A Darmajana
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.612 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5547

Abstract

 Edible film berbasis pati dan lipid telah dibuat dengan memvariasikan jenis pati (pati garut, ganyong, dan ubi kayu) dan jenis lipid (beeswax dan beeswax-cocoa butter). Edible film dibuat dengan mencampurkan pati,  karagenan, lilin lebah, cocoa butter, gliserol, tween 80, dan aquades. Formula terpilih digunakan untuk membungkus dodol nanas. Dodol dibungkus dengan plastik propilen dan lembaran edible film dengan dan tanpa penambahan natriun benzoat-asam askorbat. Pengaruh komposisi film terhadap ketebalan, laju transmisi uap air, kuat tarik, elongasi, dan warna film diuji. Pengaruh tipe kemasan terhadap kadar air, asam lemak bebas, komponen warna (nilai ‘L’, ‘a’, dan ‘b’), tekstur, dan angka lempeng total dievaluasi. Jenis pati dengan kadar amilosa lebih tinggi cenderung meningkatkan kuat tarik dan menurunkan elongasi. Edible film dari pati ubi kayu menghasilkan perbedaan warna yang lebih rendah daripada jenis  pati lain. Penambahan cocoa butter menurunkan laju transmisi up air, kuat tarik, dan elongasi, namun meningkatkan ketebalan dan perbedaan warna (DE). Komposit edible film berbasis pati garut dan beeswax-cocoa butter mempunyai laju transmis uap air terendah dan digunakan untuk membungkus dodol nanas. Setelah penyimpanan selam 6 minggu pada suhu 30oC , kadar air dan lightness dodol menurun, sedangkan asam lemak bebas,  nilai warna ‘a’ dan ‘b’, tekstur, dan angka lempeng totalnya meningkat. Edible film dengan penambahan natriun benzoat-asam askorbat lebih baik dalam mempertahankan mutu dodol dibandingkan edible film tanpa natriun benzoat-asam askorbat dengan nilai kadar air 10,49%, FFA 0,086%, kekerasan 21.155gf, angka lempeng total 1.100 koloni/g pada akhir masa penyimpanan.
Pengaruh Fortifikasi Olahan Kedelai dan Proses Penggorengan terhadap Sifat Fisikokimia dan Senserois Keripik Tortila dari Jagung dan Mocaf Nok Afifah; Enny Sholichah; Lista Eka Yulianti
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14. No.1 JUNI 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i1.6002

Abstract

Keripik tortila dibuat dengan menambahkan produk olahan kedelai untuk meningkatkan nilai gizinya. Produk tortila diproduksi dengan mencampur mocaf, tepung jagung, maizena, dan tepung beras dengan fortifkasi produk berbasis kedelai, yaitu kedelai kukus, tempe, dan tahu, dan digoreng dalam minyak sayur selama 20 detik. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi pengaruh jenis bahan fortifikasi dan proses penggorengan terhadap sifat fisikokimia dan sensoris keripik tortila. Hasil penelitan menunjukkan bahwa proses penggorengan menurunkan kadar air dan menaikkan kandungan lemak dan parameter warna keripik. Dibandingkan dengan perlakuan kontrol, fortifikasi olahan kedelai meningkatkan kadar protein, lemak, abu, dan serat pangan keripik tortila berturut-turut sebesar 32-84%, 3-18%, 65-91%, 3-10%. Fortifikasi juga menaikkan warna kemerahan dan kekuningan keripik, serta menurunkan daya patahnya. Hasil organoleptik menunjukkan bahwa fortifikasi olahan kedelai meningkatkan tingkat kesukaan panelis untuk parameter warna, tekstur, rasa, dan penerimaan keseluruhan. Fortifikasi tempe menghasilkan tingkat penerimaan keripik tortila tertinggi.