Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Tepung Komposit Pada Pembuatan Mie Instan Jagung Terhadap Nilai Gizi (The Effect of Composite Flour Addition on the Nutritional Value in the Making of Instant Corn Noodles) Riyanti Ekafitri; Novita Indrianti; Rima Kumalasari; Doddy A Darmajana
JURNAL PANGAN Vol. 21 No. 4 (2012): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v21i4.201

Abstract

Mie instan jagung pada penelitian ini adalah mie berbahan baku utama tepung jagung dengan penambahan tepung komposit dan bahan tambahan pangan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jenis dan konsentrasi tepung komposit yang digunakan terhadap nilai gizi mie jagung yang dihasilkan. Untuk pembuatan mie instan jagung digunakan teknoiogi seperti pembuatan mie terigu dengan modifikasi proses. Perlakuan yang digunakan adalah penggunaan tiga jenis tepung komposit dan dua tingkat konsentrasi penambahan. Tepung subsitusi yang digunakan yaitu tepung ganyong (G), tapioka (T), dan mocaf (M) dengan konsentrasi 5 persen dan 10 persen. Produk yang dihasilkan dari perlakuan tersebut memiliki kandungan makronutrien protein yang berkisar antara 10,11-11,96 persen, lemak yang berkisar antara 16,86-20,60 persen, dan karbohidrat yang berkisar antara 62,81-67,35 persen. Keenam perlakuan mengkasilkan total kalori yang berkisar antara 278,75- 289,55 Kkal. Persen angka kecukupan gizi (persentase AKG) protein per takaran saji 60 gram berkisar antara 8,08-9,57 persen, persentase AKG lemak berkisar antara 26,01-31,78 persen, dan persentase AKG karbohidrat berkisar antara 11,17-11,97 persen.Instant corn noodle in this study was made from corn flour with the addition ofcomposite flour and other food additives. This study aimed to determine the effect ofadding the type and concentration of the composite flour on the nutritional value ofthe noodles. The processing technology adopted was similar to that of manufacturing wheat flour noodles with theprocess modification. The treatments were the use ofthree types ofcomposite flours with two levels ofconcentration. Wheat flour substitution used were the canna starch flour (G), tapioca (T), and mocaf (M) with a concentration of5percent (1) and 10 percent (2). The products had macronutrient content ofprotein ranged from 10.11-11.96 percent, fat ranged from 16.86-20.60 percent and carbohydrates ranged from 62.81-67.35 percent. The sixtreatments resulted in total calories ranged 278.75-289.55 kcal. Percentage ofRecommended Daily Allowance (percentage RDA) ofprotein per 60 gram serving size ranged from 8.08 to 9.57 percent percentage RDA offat ranged from 26.01-31.78 percent and percentage RDA of carbohydrates ranged between 11.17-11.97 percent 
Pengaruh Jenis Pati dan Lipid terhadap Sifat Fisikokimia Edible Film Komposit dan Aplikasinya sebagai Pengemas Dodol Nanas Nok Afifah; Lia Ratnawati; Doddy A Darmajana
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.612 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5547

Abstract

 Edible film berbasis pati dan lipid telah dibuat dengan memvariasikan jenis pati (pati garut, ganyong, dan ubi kayu) dan jenis lipid (beeswax dan beeswax-cocoa butter). Edible film dibuat dengan mencampurkan pati,  karagenan, lilin lebah, cocoa butter, gliserol, tween 80, dan aquades. Formula terpilih digunakan untuk membungkus dodol nanas. Dodol dibungkus dengan plastik propilen dan lembaran edible film dengan dan tanpa penambahan natriun benzoat-asam askorbat. Pengaruh komposisi film terhadap ketebalan, laju transmisi uap air, kuat tarik, elongasi, dan warna film diuji. Pengaruh tipe kemasan terhadap kadar air, asam lemak bebas, komponen warna (nilai ‘L’, ‘a’, dan ‘b’), tekstur, dan angka lempeng total dievaluasi. Jenis pati dengan kadar amilosa lebih tinggi cenderung meningkatkan kuat tarik dan menurunkan elongasi. Edible film dari pati ubi kayu menghasilkan perbedaan warna yang lebih rendah daripada jenis  pati lain. Penambahan cocoa butter menurunkan laju transmisi up air, kuat tarik, dan elongasi, namun meningkatkan ketebalan dan perbedaan warna (DE). Komposit edible film berbasis pati garut dan beeswax-cocoa butter mempunyai laju transmis uap air terendah dan digunakan untuk membungkus dodol nanas. Setelah penyimpanan selam 6 minggu pada suhu 30oC , kadar air dan lightness dodol menurun, sedangkan asam lemak bebas,  nilai warna ‘a’ dan ‘b’, tekstur, dan angka lempeng totalnya meningkat. Edible film dengan penambahan natriun benzoat-asam askorbat lebih baik dalam mempertahankan mutu dodol dibandingkan edible film tanpa natriun benzoat-asam askorbat dengan nilai kadar air 10,49%, FFA 0,086%, kekerasan 21.155gf, angka lempeng total 1.100 koloni/g pada akhir masa penyimpanan.