Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Rasio Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Sukrosa Serta Lama Waktu Osmosis Terhadap Sifat Kimia Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Suroto HS; Eldha Sampepana; Arba Susanty
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.11 No.2 DESEMBER 2017
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.777 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v11i2.3464

Abstract

Penelitian pembuatan konsentrat sari buah naga merah telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rasio buah naga merah:sukrosa dan waktu osmosis terhadap sifat kimia  konsentrat sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah rasio buah naga merah:sukrosa terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu k1 (1:1), k2 (1:2), k3 (k1:3) dan k4 (1:4). Faktor kedua adalah waktu osmosis terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu t1 (24 jam), t2 (48 jam) dan t3 (72 jam). Data dianalisis dengan analisis sidik ragam pada taraf signifikan 5% guna mengetahui pengaruh perlakuan. Jika tedapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Duncan multiple rank test (DMRT) pada taraf signifikan 5% guna mengetahui perbedaan antar taraf perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ratio buah naga merah dan sukrosa memberikan pengaruh nyata pada taraf signifikan 5%. Dari perlakuan tersebut diperoleh konsentrat sari buah naga merah berkadar sukrosa 9,65 % (k3), pH sebesar 5,5, kadar antosianin 11,82%, kadar vitamin C 17,16 mg/100 ml (k1) dan aktivitas antioksidan 83,09% (k4). 
Analisa Bioktif dan Pemanfaatan Bawang Tiwai (Eleutherine Americana. Merr) Untuk Bahan Tambahan Pangan Suroto HS
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 1 No 2 Desember 2007
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.375 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v1i2.1399

Abstract

Food additives that are used at the moment are made of synthetyic compounds. The function of those food additives is for anticaking agent, acidity regulator, artificial sweetener, bleanching agent, flour treatment agent, emulsifier, preservatives, firming agent, food colour, flavouring, and so on. Indonesia's nature has abundant natural resources that have fungtion as food additives expecially Bawang  Tiwai growing in east kalimantan. Based on research that has been conducted, Bawang Tiwai contains active compound such as preservative and antioxidant.  The result of a laboratorium scale experiment of two fungsi i.e. Candida albicans, and Aspergillusniger, and two bacteria i.e. Staphylococcus eures and Escherchie coli, antioxidant activities proved that they can kill 50 percent. However when the antitoxicity activities were treated with Arteria larvae, it can kill until  100percent.