Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEK ANTIOBESITAS EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherine Bulbosa (Mill.) Urb) PADA TIKUS MODEL OBESITAS Novi Irwan Fauzi; Maria Ulfah; Yosi Fetria Yunis
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.473 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i2.653

Abstract

Obesitas merupakan penimbunan lemak berlebih dalam tubuh yang disebabkan oleh lebih besarnya jumlah asupan makanan dibandingkan dengan yang digunakan oleh tubuh. Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) merupakan tanaman khas Kalimantan yang sering digunakan sebagai obat. Bawang dayak mempunyai metabolit sekunder seperti fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin, saponin yang salah satunya bermanfaat sebagai antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek antiobesitas ekstrak etanol bawang dayak pada tikus model obesitas. Tikus Wistar jantan dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol tikus obesitas, kontrol obat (orlistat 120 mg/kgbb), dan tiga kelompok uji ekstrak etanol bawang dayak dosis 100, 250, dan 500 mg/kgbb. Induksi obesitas dilakukan melalui pemberian pakan lemak tinggi selama 7 minggu pada semua kelompok kecuali kontrol normal. Terjadinya kondisi obesitas pada hewan uji dinilai dari nilai Indeks Lee ≥ 3. Uji efek antiobesitas dilakukan selama 21 hari pada tikus model obesitas. Efek antiobesitas dinilai dari indeks Lee dan persentase penurunan berat badan. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol bawang dayak pada dosis 100, 250, dan 500 mg/kgbb memiliki efek antiobesitas dengan persentase penurunan berat badan pada masing-masing dosis berturut-turut adalah 5,70%, 7,79%, dan 12,53%. Pemberian bawang dayak dosis 500 mg/kgbb selama 3 minggu pada tikus model obesitas dapat mengembalikan kondisi berat badan normal tikus dengan nilai penurunan nilai indeks Lee dari 0,31 menjadi 0,28. Kata kunci: antiobesitas, bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb), tikus model obesitas
AKTIVITAS ANTIDEPRESAN TEH (Camellia sinensis L) HITAM DAN HIJAU TRADISIONAL GARUT (TEH KEJEK) DENGAN METODE TAIL SUSPENTION DAN FORCED SWIMMING TEST Raden Aldizal Mahendra Rizkio Syamsudin; Maria Ulfah; Desti Nur Aliyani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.275 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v8i1.627

Abstract

Daun teh (Camellia sinensis L) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antidepresan dengan cara menekan stres akibat depresi dengan mengatur neurotransmiter mono amin dan Brain Deriven Neurotrophic Factor (BDNF). Pada penelitian ini digunakan teh yang berbeda cara pengolahannya yaitu teh hitam dan teh hijau tradisional (teh kejek). Teh hitam merupakan teh yang dibuat dengan cara fermentasi penuh, sedangkan teh kejek merupakan teh yang dibuat secara tradisional dengan cara fermentasi sebagian. Teh kejek berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dibuat dengan cara di injak-injak dengan menggunakan sepatu khusus yang bersih yang bertujuan untuk mengeluarkan getah daun teh agar mendapat hasil fermentasi yang lebih baik. Pengujian aktivitas antidepresi digunakan dengan menggunakan Metode Tail Suspension Test sebagai penginduksi dan metode Forced Swimming Test untuk mengukur immobility time. Seduhan teh hitam dan teh kejek masing-masing dibuat dengan tiga konsentrasi yaitu konsentrasi 2 gram/100mL, 4 gram/100mL, dan 6 gram/100mL. Seduhan teh hitam dan seduhan teh kejek dengan konsentrasi 6 gram/100mL memiliki aktivitas sebagai antidepresan.
PENGUJIAN SALAH SATU PRODUK SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP IMPLANTASI TIKUS GALUR WISTAR Maria - Ulfah; Kana Lina Sinaga; Sri Adi Sumiwi
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.205 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v4i1.42

Abstract

AbstrakProduk sediaan kapsul yang berisi ekstrak kulit buah manggis semakin banyak beredar dipasaran dan dikonsumsi oleh banyak wanita. Salah satu khasiat ekstrak kulit manggis yaitu untuk kesehatan karena mengandung zat aktif utama yang benama xanthon. Obat bahan alam yang mempunyai efek antiimplantasi yang berguna bagi pengaturan jumlah kelahiran belum banyak diketahui. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui khasiat antiimplantasi dari produk yang berisi ekstrak kulit buah manggis. Pada penelitian ini dilakukan pengujian salah satu sediaan yang mengandung ekstrak kulit buah manggis yang beredar di pasaran terhadap implantasi tikus betina Galur Wistar. Kelompok hewan terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok uji yang terdiri dari tiga ekor tikus tiap kelompok. Kelompok kontrol diberi suspensi PGA 2% secara oral, dan kelompok uji yang diberikan suspensi sediaan uji secara oral dengan dosis 100, 75 dan 50mg/kgbb yang selama 10 hari sejak tikus dinyatakan hamil jika setelah dikawinkan ditemukan sperma pada cairan vaginanya. Tikus dibedah pada hari kehamilan ke-11 untuk dihitung jumlah implantasinya. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok uji sediaan dibandingkan terhadap kelompok kontrol negatif (p > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian sediaan ekstrak kulit manggis pada dosis tersebut di atas tidak berpengaruh terhadap jumlah implantasi yang dihasilkan. Kata Kunci : Implantasi, Ekstrak kulit manggis, mangostin, AbstractCapsule products containing mangosteen rind extract many outstanding in the market and consumed by many women. One of the benefits of mangosteen peel extract is efficacious for beauty, because it contains xamthon as active substances. Natural medicines that have the effect anti-implantation useful for setting the number of births has not been known. The purpose of research is to determine the efficacy anti-implantation of products containing extracts of mangosteen rind. In this study tested one preparation containing extracts of mangosteen rind on the market towards the implantation of female rats Wistar strain. Animal group consists of the control group and the test group consisting of three rats each group. The control group was given a 2% suspension PGA orally, and the test group were given suspension of the test preparation orally at a dose of 100, 75 and 50 mg / kg for 10 days from the confirmed pregnant mice if after breeding was found sperm in vaginal discharge. Mice dissected on the 11th day of pregnancy to quantify the number of implantation. The results showed no significant difference between the test group dosage as compared to the negative control group (p> 0.05). It can be concluded that the administration of a preparation of mangosteen peel extract at doses above does not affect the amount of implantation produced.  Keywords : Implantation, Garcinia mangostana extract, mangosteen
PENGARUH PEMBERIAN KEFIR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH STROBERI (Fragaria X Ananassa Duchesne) DAN DAGING BUAH ASAM JAWA(Tamarindus indica L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROLTIKUS WISTAR JANTAN Maria - Ulfah; Nur Asni Setiani; Tria - Yuganingsih
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.004 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v7i2.77

Abstract

AbstrakHiperkolesterolemia adalah suatu keadaan ketika kadar kolesterol dalam darah meningkat dan terjadi akumulasi trigliserida, kolesterol, dan asam lemak di dalam sel hati. Salah satu cara pencegahan yaitu dengan mengonsumsi kefir, minuman fermentasi yang bermanfaat memperbaiki saluran pencernaan dan mampu menurunkan tingginya kadar lipid dalam darah. Kefir dapat dikombinasikan dengan buah atau sayuran untuk memperkaya rasa ataupun meningkatkan manfaatnya. Buah stroberi dan buah asam jawa merupakan tanaman obat di Indonesia yang memiliki sifat antihiperkolestrolemia. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kefir, kefir ekstrak buah stroberi dan kefir ekstrak asam jawa terhadap penurunan kadar kolesterol terhadap tikus putih Wistar jantan yang diinduksi lemak tinggi. Pemberian kefir, kefir stroberi dan kefir asam jawa dilakukan selama 21 hari. Kadar kolesterol diperiksa dengan metode biosensor electrode-based menggunakan alat ukur easy touch®. Data dianalisis dengan metode ANOVA satu arah dan uji lanjutaan LSD. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kadar kolesterol darah dengan pemberian kefir, kefir stoberi, dan kefir asam jawa secara berurutan sebesar 14%, 25%, dan 21%. Penurunan terbaik kadar kolesterol darah tikus putih Wistar jantan yaitu dengan pemberian kefir stroberi.Kata Kunci: Kolesterol, Kefir, Stroberi, Asam Jawa, TikusAbstractHypercholesterolemia is a condition when cholesterol levels in the blood increase and there is accumulation of triglycerides, cholesterol, and fatty acids in liver cells. One method of prevention is by consuming kefir, a fermented beverage that is useful in improving the digestive tract and is able to reduce high levels of lipids in the blood. Kefir can be combined with fruit or vegetables to enrich the taste or increase its benefits. Strawberry and tamarind are medicinal plants in Indonesia which have antihypercholesterolemia properties. This study aims to determine the effect of kefir, strawberry kefir and tamarind kefir on the reduction of cholesterol levels in male Wistar white rats which are high fat induced. An experimental animals were given kefir, strawberry kefir and tamarind kefir for 21 days. Cholesterol levels were examined by electrode-based biosensor method using an easy touch® measuring instrument. Data were analyzed by one-way ANOVA and LSD. The results showed a decrease in cholesterol levels in the blood by giving kefir, strawberry kefir, and tamarind kefir sequentially by 14%, 25%, and 21%. The best decrease in blood cholesterol levels of male Wistar white rats is strawberry kefir.Kata Kunci: Cholesterol, Kefir, Strawberry, Tamarind, Rats
TOKSISITAS AKUT (LD50) MIKROPARTIKEL KETOPROFEN HASIL METODE EMULSIFICATION-IONIC GELATION PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER Revika - Rachmaniar; Maria - Ulfah; Heri - Sastramihardja; Tuti - Alawiyah
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1291.325 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v6i1.63

Abstract

AbstrakTelah dilakukan pengujian toksisitas akut berdasarkan nilai dosis letal 50 % (LD50) dari mikropartikel ketoprofen hasil emulsification-ionic gelation terhadap mencit jantan galur Swiss Webster. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan toksisitas akut ketoprofen setelah dibentuk mikropartikel dengan metode emulsification-ionic gelation mengguanakan kitosan dan variasi pH tripolifosfat (TPP) sebagai polimer dan penyambung silang. Untuk menentukan morfologi, ukuran partikel, dan gugus fungsi, mikropartikel hasil dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Fourier Transform Infra Red (FT-IR). Mikropartikel ketoprofen hasil metode emulsification-ionic gelation dengan TPP pH 6 memiliki kelarutan lebih tinggi tiga kali dibandingkan meningkat dibandingkan dengan kelarutan ketoprofen. Pengujian toksisitas dilakukan dengan metode Reed Muench menggunakan 28 ekor, dibagi 7 kelompok dosis (kontrol, 5, 100, 200, 300, 400, dan 500 mg/kgBB) dan setiap kelompok terdiri atas 4 ekor mencit. Nilai LD50 mikropartikel ketoprofen dengan TPP pH 6 sebesar 138 mg/kgBB, sedangkan nilai LD50 ketoprofen konvensional sebesar 145 mg/kgBB. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode emulsification-ionic gelation berhasil membentuk mikropartikel ketoprofen sehingga meningkatkan kelarutan ketoprofen dalam air dan juga meningkatkan toksisitasnya.  Kata Kunci : ketoprofen, emulsification-ionic gelation, kitosan, tripolifosfat, toksisitas akut, LD50  AbstractThe acute toxicity based on 50% lethal dose (LD50) of ketoprofen micro particle as the result of emulsification-ionic gelation on Swiss Webster male mice has been conducted. The aim of this study was determine the acute toxicity of ketoprofen which was established as micro particle using emulsification-ionic gelation method utilizing chitosan and pH variation of tripolyphosphate (TPP) as polymer and cross-linker. The surface morphology, particle size and functional groups of ketoprofen micro particle have been characterized by Scanning Electron Microscopy (SEM) and Fourier Transform Infra Red (FTIR). Solubility ketoprofen micro particle with pH 6 of TPP was three folds higher than untreated ketoprofen. Toxicity testing has been conducted using reed muench, using 28 mice, divided into 7 groups (control, 5, 100, 200, 300, 400, and 500 mg/kg body weight) and each group consist 4 mice. LD50 value of ketoprofen micro particle was 138 mg/kg body weight, meanwhile LD50 value of untreated ketoprofen 145 mg/kg body weight. It could be concluded that emulsification-ionic gelation method successfully established ketoprofen micro particle so that increased its solubility in water and its toxicity doses.  Key words: ketoprofen, emulsification-ionic gelation, chitosan, tripolyphosphate, acute toxicity, LD50
AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) KUNING JATUH DAN JATUH KERING PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER DENGAN METODE INDUKSI ALOKSAN Hesti - Riasari; Maria - Ulfah; Linda - Audina
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.198 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v7i1.72

Abstract

AbstrakDiabetes melitus atau yang lebih dikenal dengan penyakit gula diakibatkan oleh kekurangan hormon insulin. Sukun merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat untuk penyakit diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol dari daun sukun jatuh kering dan kuning jatuh sebagai antihiperglikemia pada mencit putih jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan. Uji aktivitas antihiperglikemia dilakukan dengan menggunakan 27 ekor mencit yang dibagi menjadi 9 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit. Kelompok perlakuan terbagi menjadi kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok uji, kelompok uji terdiri dari Kuning Jatuh 200, 400 dan 600 mg/KgBB, Jatuh Kering 200, 400 dan 600 mg/KgBB. Semua kadar gula darah awal diukur sebelum di induksi aloksan. Semua kelompok diinduksi aloksan sebesar 70mg/KgBB kecuali kelompok normal dan kontrol negatif. Setelah 7 hari diinduksi, hewan dipuasakan lalu diukur kadar gula darah. Kadar gula darah dicek pada hari ke-7, ke-14 dan ke-21. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan tahap kepercayaan p<0,05. Hasil pengujian menunjukkan Ekstrak etanol daun sukun kuning jatuh dan jatuh kering memiliki aktivitas antihiperglikemia, daun sukun jatuh kering dosis 600mg/KgBB menunjukkan aktivitas antihiperglikemia yang paling baik diantara semua kelompok uji secara bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.  Kata kunci : Antihiperglikemia, Daun Sukun, Aloksan, Swiss Webster  AbstractDiabetes mellitus or more commonly known as diabetes caused by insulin deficiency. Breadfruit (Artocapus altilis (Park.) Fosberg) is one of the plant that used by native people as diabetics medicin. This study aimed to determine the effect of ethanol extract of dried breadfruit leaf fall and yellow fall as antihyperglycemia in mice white male Swiss Webster strain induced alloxan. Antihyperglycemia activity test was performed using 27 mice were divided into 9 groups. Each group consisted of three mice. The treatment group was divided into normal control group, negative control, positive control and test group, test group consisted of Fallen dry 200, 400 and 600 mg/KgBW, Falen Yellowl 200, 400 and 600 mg / KgBW. All initial blood sugar levels were measured before induction of alloxan. All groups alloxan induced by 70mg/KgBW except the normal group and negative control. After 7 days induced, the animals were fasted and then measured blood sugar levels. Blood sugar levels are calculated on the 7th, 14th and 21st. Data were statistically tested using one-way ANOVA with the stage of confidence p<0.05. The test results showed the ethanol extract of leaves of breadfruit has antihyperglycemia activity, breadfruit leaves tumble drier dose of 600mg/KgBW showed activity antihyperglycemia the best among all of the test groups were significantly when compared with the control group.  Keywords: Antihyperglycemia, Breadfruit Leaves, Alloxan, Swiss Webster