Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Farmako Bahari

ANALISIS TIMBAL DAN TEMBAGA PADA BUAH ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) YANG DIJUAL DI KOTA KARAWANG Himyatul - Hidayah; Mutiarika Indah Pratiwi; Anggun Hari Kusumawati; Surya Amal
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1241

Abstract

Logam berat merupakan salah satu sumber cemaran buah-buahan yang dijual di pinggir jalan, hal ini disebabkan karena buah-buahan yang dijual di pinggir jalan memiliki risiko lebih tinggi terpapar polusi udara, sehingga logam berat seperti timbal dan tembaga dapat dengan mudah masuk ke dalam buah-buahan melalui pori-pori kulit buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan logam berat timbal dan tembaga pada buah Anggur Merah yang beredar di wilayah Kota Karawang. Penelitian ini diawali dengan analisis kualitatif yang terdiri dari reaksi perubahan warna dan endapan, kemudian dilanjutkan dengan analisa kuantitatif menggunakan instrument Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil dari analisa kualitatif logam berat Pb dan Cu pada buah Anggur Merah yang dijual dan ditanam di wilayah Kota Karawang yaitu seluruh sampel positif mengandung Pb dan Cu yang ditampakan dengan adanya perubahan warna dan terbentuknya endapan. Lalu hasil dari analisa kuantitatif yaitu konsentrasi logam berat timbal pada buah Anggur Merah pada paparan hari ke-0 rata-rata 0,6 mg/kg, kemudian 0,55 mg/kg pada paparan hari ke-1 dan 0,52 mg/kg pada paparan hari ke-3. Ambang batas maksimum pencemaran logam berat timbal pada buah-buahan yaitu 0,2 mg/kg, sehingga konsentrasi timbal di dalam Buah Anggur Merah yang beredar di Kota Karawang berada di atas ambang batas maksimum. Sedangkan konsentrasi logam berat tembaga pada buah Anggur Merah pada paparan hari ke-0 rata-rata 1,16 mg/kg, lalu pada paparan hari ke-1 rata-rata 0,8 mg/kg dan rata-rata konsentrasi pada paparan hari ke-3 yaitu 0,49 mg/kg, sehingga konsentrasi tembaga di dalam Buah Anggur Merah yang beredar di Kota Karawang masih berada dibawah ambang batas maksimum pencemaran logam berat tembaga pada buah-buahan yaitu 5,0 mg/kg. Kata kunci: tembaga, logam berat, timbal, buah anggur merah
POTENSI TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA BERDASARKAN KANDUNGAN ZAT AKTIFNYA: LITERATURE REVIEW ARTICLE Himyatul - Hidayah; Neni Sri Gunarti; Hardiyanti Pajri Rizki; Surya Amal
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.1344

Abstract

Hiperurisemia merupakan suatu kondisi di mana terjadi peningkatan produksi kadar asam urat di dalam tubuh. Penggunaan obat antihiperurisemia dapat menimbulkan efek samping, sehingga penggunaan obat tradisional dengan bahan alam dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan senyawa dengan aktivitas penghambat xantin oksidase yang berasal dari tumbuhan alam dengan efek samping yang lebih rendah. Salah satunya yaitu menggunakan daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens) sebagai antihiperurisemia. Literature review article ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif Sambung Nyawa yang digunakan sebagai antihiperurisemia dengan mengkaji beberapa literatur yang berkaitan dengan hal tersebut. Pencarian literatur yang akan digunakan hanya terbatas pada senyawa aktif Sambung Nyawa sebagai antihiperurisemia yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Proses pencarian dilakukan menggunakan Google Scholar, PubMed dam ScienceDirect dengan kata kunci “Gynura procumbens, antihiperurisemia, sambung nyawa, xantin oksidase, Activity flavonoid of antihyperuricemic” dan  “Mechanism of flavonoids as antihyperuricemia”. Hasil akhir pencarian tersebut didapatkan 7 artikel yang digunakan. Berdasarkan literature review yang telah dilakukan menunjukkan bahwa golongan flavonoid dengan kandungan senyawa aktif kuersetin, kaempferol, apigenin, myricetin dan rutin dari Sambung Nyawa yang paling banyak memiliki kemampuan sebagai antihiperurisemia yang ditandai dengan penghambatan xanthine oxidase.