Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sistem Penghantaran Penghantaran Zat Aktif Analgetik Dan Zat Eksipien Dalam Sediaan Tablet Lepas Lambat Ananda Kamalia; Fitri Mutiaraning Tyas; Nuria Ludvi Aziz; Rizkya Roswati; Sri Tantia Dinita; Mira Octaviani Malik; Nia Yuniarsih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10285

Abstract

Several tablets with certain active substances need to be made in a sustained release manner, usually in a single dose treatment, if they are not made sustainably or slow release it will reduce the administration of a single dose. Sustained release is the term to identify a drug-driven system designed to achieve a prolonged therapeutic effect by continuing to release the drug for an extended period of time after administration of a single drug dose. The purpose of this journal review is to see how the mechanism of oral drugs in tablet preparations can be made sustainable release. The method used is the application of inclusion and exclusion criteria. Several active substances from the class of analgesic drugs and their excipients have several methods with different concentrations. The influencing factors include the concentration of the active substance and the selection of excipients.
Sistem Penghantaran Penghantaran Zat Aktif Analgetik dan Zat Eksipien dalam Sediaan Tablet Lepas Lambat Ananda Kamalia; Fitri Mutiaraning Tyas; Nuria Ludvi Azizi; Rizkya Roswati; Sri Tantia Dinita; Mira Oktaviani Malik; Nia Yuniarsih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11741

Abstract

Beberapa tablet dengan zat aktif tertentu perlu dibuat secara sustained release, biasanya dalam pengobatan dosis tunggal, apabila tidak dibuat secara sustained release atau lepas lambat maka akan mengurangi pemberian unit dosis. Sustained release merupakan istilah untuk mengidentifikasi sistem penyampaian obat yang dirancang untuk mencapai efek terapi berkepanjangan oleh obat yang terus melepaskan selama jangka waktu setelah pemberian dosis obat tunggal. Tujuan dari review jurnal ini yaitu untuk melihat bagaimana mekanisme obat oral dalam sediaan tablet dapat dibuat sustained released. Metode yang dilakukan yaitu dengan penerapan kriteria inklusi dan eksklusi. Beberapa zat aktif dari golongan obat analgetik dan zat eksipiennya terdapat beberapa metode dengan konsentrasi yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu dari konsentrasi zat aktif dan pemilihan eksipien.
ANALISIS MUTU KIMIA DAN FISIK TEH HERBAL DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) BERDASARKAN WAKTU DAN SUHU PENGERINGAN Himyatul Hidayah; Surya Amal; Fitri Mutiaraning Tyas
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1607

Abstract

Daun Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Penelitian ini secara umum untuk mengembangkan formulasi teh dari daun jamblang dengan penambahan daun stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes. Tujuan penelitian ini untuk membuat teh herbal daun jamblang dan mengetahui standar mutunya. Analisis teh herbal daun Jamblang memakai rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan suhu pengeringan 50oC, 90oC, 110oC dan waktu pengeringan 110 menit; 130 menit; 150 menit. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman One Way ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf kepercayaan 95% kemudian di uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu pengeringan dalam pembuatan teh herbal daun jamblang memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu total, angka lempeng total, uji hedonik warna, aroma, dan rasa. Namun, tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar abu larut dalam air dan kadar abu tidak larut asam. Teh herbal daun jamblang dengan penambahan stevia yang terpilih oleh panelis adalah perlakuan S3T2 (suhu pengeringan 110oC dengan waktu pengeringan 130 menit) berdasarkan dari parameter warna, aroma, dan rasa.
ANALISIS MUTU KIMIA DAN FISIK TEH HERBAL DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) BERDASARKAN WAKTU DAN SUHU PENGERINGAN Himyatul Hidayah; Surya Amal; Fitri Mutiaraning Tyas
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1607

Abstract

Daun Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Penelitian ini secara umum untuk mengembangkan formulasi teh dari daun jamblang dengan penambahan daun stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes. Tujuan penelitian ini untuk membuat teh herbal daun jamblang dan mengetahui standar mutunya. Analisis teh herbal daun Jamblang memakai rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan suhu pengeringan 50oC, 90oC, 110oC dan waktu pengeringan 110 menit; 130 menit; 150 menit. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman One Way ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf kepercayaan 95% kemudian di uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu pengeringan dalam pembuatan teh herbal daun jamblang memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu total, angka lempeng total, uji hedonik warna, aroma, dan rasa. Namun, tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar abu larut dalam air dan kadar abu tidak larut asam. Teh herbal daun jamblang dengan penambahan stevia yang terpilih oleh panelis adalah perlakuan S3T2 (suhu pengeringan 110oC dengan waktu pengeringan 130 menit) berdasarkan dari parameter warna, aroma, dan rasa.