p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal SOLUSI
Thomas Budi S
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI FAKTOR PENUNJANG KESUKSESAN KERJASAMA“SISTER CITY” SEMARANG – BRISBANE Albert Albert; Thomas Budi S; B Irma
Solusi Vol 16, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v16i2.2166

Abstract

Kerjasama sister city merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama antara pemerintah kota di Indonesia dengan pemerintah kota di luar negeri untuksaling meningkatkan hubungan persahabatan dan pengertian antar kedua negara. PemerintahKotamadia Semarang pada 11 Januari 1993 menandatangani Memorandum of Understanding(MoU) Sister City yang pertama kali dengan Lord Mayor Brisbane, Queensland, Australia.Sayangnya, MoU kerjasama ini terhenti pada tahun 2005, dan meskipun MoU masih berjalanimplementasi aktivitas program tersebut terhenti pada tahun 1997. Hasil-hasil penelitian yangterdahulu menunjukkan beberapa faktor sebagai faktor penunjang keberhasilan kerjasama sistercity. Faktor penunjang tersebut salah satunya adalah faktor sumber daya manusia. Adapuntujuan didalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek dari faktor sumber dayamanusia yang dapat menumjang keberhasilan kegiatan sister city Semarang-Brisbane. Pengumpulan data primer pada penelitian ini berupa daftar pertanyaan (kuesioner) daninterview kepada delapan responden dari berbagai latar belakang. Analisis pada penelitian i nidilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan pendapat respondententang faktor sumber daya manusia yang menunjang keberhasilan sister city SemarangBrisbane.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kompetensi SDM yang penting adalah yangmemiliki pemahaman terhadap budaya dan bahasa negara mitra. Sedangkan menurutkepentingannya kompetensi SDM adalah menguasai bahasa Inggris atau bahasa lain yangrelevan, memahami negara mitra, ahli dibidang perjanjian internasional dan menguasai politikluar negeri.Kata Kunci: Kerjasama sister city, MoU, SDM, funding, infrastruktur, kelembagaan,masyarakat umum, mitra sister city 
FAKTOR KELEMBAGAAN SEBAGAI FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN KERJASAMA ‘SISTER CITY’ ANTARA KOTA SEMARANG DENGAN KOTA BRISBANE AUSTRALIA Albert Albert; Thomas Budi S; B Irma
Solusi Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v16i1.2151

Abstract

Kotamadia Semarang pada tanggal 11 Januari 1993 menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Sister City kota Brisbane, Queensland, Australia. Kerjasama ini merupakansuatu kegiatan yang dilakukan pemerintah kota di Indonesia dengan pemerintah kota di luar negeriuntuk saling meningkatkan hubungan persahabatan antar kedua negara. Namun ternyata,implementasi aktivitas program tersebut terhenti pada tahun 1997 dan MoU kerjasama ini habispada tahun 2005 tanpa ada usaha perpanjangan dari kedua belah pihak. Penelitian yang terdahulutelah diidentifikasi beberapa faktor penunjang keberhasilan kerjasama sister city dansalah satufaktor tersebut adalah kelembagaan. Adapun tujuan didalam penelitian ini adalah untukmenganalisa faktor kelembagaan apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kerjasama sister cityantara Semarang – Brisbane. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dimana pengumpulan data primer padapenelitian ini dilakukan melalui interview kepada delapan responden dari berbagai latar belakang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kelembagaan pemerintah sangat pentingdalam keterlibatannya dengan kegiatan sister city dengan Walikota sebagai kunci keberhasilanprogram sister city dan pusat koordinasi kerjasama sister city berada ditangan pemerintah.Kata Kunci: Kerjasama sister city, MoU, SDM, funding, infrastruktur, kelembagaan, masyarakat umum, mitra sister city