Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TEKNIK BUDIDAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI UWI (Dioscorea SP.) PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI PULAU WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Ristia Rahma; Muhammad Aswar Limi; Hidrawati Hidrawati
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 5, No 2: Desember 2021
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v5i2.724

Abstract

Budidaya di lahan berbatu memiliki banyak batasan dan menjadi kendala bagi petani untuk bercocok tanam dengan keterbatasan akses sumberdaya lahan berbatu. Masyarakat lokal menciptakan inovasi diberbagai daerah yang dapat beradpatasi dengan masalah lingkungan dan mengelola sumberdaya lahan sub optimal secara efektif. Tujuan..dari..penelitian ini..yaitu guna mengetahui teknik pengelolaan pertanian uwi pada lahan sub optimal dan untuk mengetahui pendapatan petani uwi pada saat musim panen. Responden ditentukan berdasarkan jumlah petani Uwi dikawasan Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi sebanyak 112 petani uwi dan diperoleh 28 petani uwi secara acak. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui teknik budidaya Uwi pada lahan sub optimal menggunakan analisis deskriptif dan pendapatan usahatani Uwi pada lahan sub optimal di Pulau Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan. Hasil penelitian dapat disimpulkan teknik budidaya usahatani uwi pada lahan sub optimal di Pulau Wangi-Wangi secara bertahap dari persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Pendapatan usahatani uwi berdasarkan 3 kategori luas lahan yaitu dengan skala rata-rata luas lahan 0.01<0.01 ha sebesar Rp7.503.125/musim tanam, luas lahan 0.1<0.2 ha sebesar Rp14.781.688 /musim tanam, dan luas lahan 0.2>0.3 ha sebesar Rp20.393.073/musim tanam.Kata kunci: Teknik Budidaya; Usahatani Uwi; Pendapatan. ABSTRACTCultivation on rocky land has many limitations and becomes an obstacle for farmers to cultivate crops with limited access to rocky land resources. Local communities create innovations in various regions that can adapt to environmental problems and better manage sub-optimal land resources. The purpose of this study was to determine the management techniques of uwi farming on sub-optimal land and to determine the income of uwi farmers during the harvest season. Respondents were determined based on the number of uwi farmers in the Wangi-wangi Island area, Wakatobi Regency as many as 112 uwi farmers and 28 uwi farmers were obtained randomly. Analysis of the data used to determine Uwi cultivation techniques on sub optimal land using descriptive analysis and Uwi farming income on sub optimal land on Wangi-Wangi Island, Wakatobi Regency was analyzed using income analysis. The results of the study concluded that the cultivation technique of uwi farming on sub-optimal land on Wangi-Wangi Island started from land preparation, seed preparation, planting, maintenance, harvesting and post-harvest. Uwi farming income is based on 3 categories of land area, namely with an average land area of 0.01<0.01 ha of Rp.7.503.125/planting season, 0.1<0.2 ha of land area of Rp.14.781.688/planting season, and 0.2>0.3 ha of land area of IDR 20,393,073/planting season.Keywords: Cultivation Techniques; Uwi farming; Income.
The Role Of Traditional Institutions In Supporting Food Security Of Small Island Communities Hidrawati Hidrawati; Usman Rianse; R. Marsuki Iswandi; Nur Arafah; Awaluddin Hamzah; Harviyaddin Harviyaddin
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.38

Abstract

Traditional institutions function to regulate the order of community lives in the political, economic, socio-cultural, and security fields. This study aims to describe the structure of traditional institutions and explain the role of these institutions in supporting food security for small island communities. The research was carried out in April-December 2021 in the Islands of Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia. Data were collected through observation, interviews, and literature study with the data triangulation method and analyzed qualitatively. The results show that traditional institutions such as Sara Liya on Wangi-Wangi Island and Sarano Wali on Binongko Island have a management structure that is directly responsible for the community's food security system. Sara plays a role as the person in charge of community welfare, regulates the control and management of agricultural/fishery land, organizes rituals to maintain the stability of food production, and regulates the distribution system and food consumption. Based on the results of this study, it is recommended that the community continue to trust Sara as a traditional institution that can partner with the government. Sara's management is expected to have high adaptability to changing community conditions while still maintaining the values of local wisdom. In addition, the government is expected to provide support for strengthening customary institutions
Persepsi Generasi Muda Terhadap Kegiatan Pertanian Pada Usaha Tani Padi Sawah Di Kelurahan Toddang Pulu Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap Herlina Herlina; Hidrawati Hidrawati; Muhammad Aswar Limi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6674

Abstract

Generasi muda yang bekerja di sektor pertanian masih sangat sedikit karena cenderung beralih ke sektor industri dan manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi generasi muda terhadap kegiatan pertanian pada usahatani padi sawah di Kelurahan Toddang Pulu Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Toddang Pulu, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap pada bulan April 2023 sampai dengan Agustus 2023. Data penelitian berupa data primer dan data sekunder diperoleh melalui wawancara dan dari berbagai referensi yang terkait dengan sumber pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi generasi muda terhadap kegiatan pertanian pada usahatani padi sawah memberikan respon yang tinggi pada persepsi pendapatan dan persepsi peranan. pada persepsi kepuasan kerja, persepsi minat dan persepsi tingkat kelelahan memberikan respon sedang. Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada generasi muda turut serta dalam kegiatan usahatani. Pada pemerintah mengambil kebijakan terkait pengembangan sumber daya manusia dan generasi kemudahan serta pengembangan sektor pertanian. Dan bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji persepsi lebih lanjut.
Analisis Pendapatan Masyarakat yang Terkait Dengan Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan Arham Arham; Saediman Saediman; Hidrawati Hidrawati
GABBAH : Jurnal Pertanian Dan Perternakan Vol. 2 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/gabbah.v2i1.2096

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui Pendapatan masyarakat yang terkait dengan perkebunan kelapa sawit Di Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan, (2) Kontribusi perusahan kelapa sawit terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamaatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masayarakat yang terkait dengan perkebunan kelapa sawit meluputi masyarakat petani mandiri kelapa sawit, masyarakat yang bermitra plasma kepada perusahan perkebunan kelapa sawit dan  masyarakat yang bekerja di perusahan perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Stratified Random Sampling. Besar jumlah petani responden yang akan diambil dalam dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Analisis data menggunakan analisis pendapatan dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Total pendapatan petani mandiri kelapa sawit yaitu sebesar Rp 238.424.833, Selanjutnya total pendapatan masyarakat yang bekerja di perusahaan lebih banyak mendapatkan gaji di atas UMR dan pendapatan masyarakat yang bermitra lebih dominan responden dengan pendapatan kurang dari Rp500.000. (2) Kontribusi perusahaan terhadap peningkatan pendapatan dapat disimpulkan bahwa 92,31% dari seluruh responden menjawab perusahaan cukup kontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Bidang lainnya seperti bidang lapangan kerja disimpulkan bahwa 94,23% dari seluruh responden menjawab perusahaan berkontribusi tinggi dalam bidang lapangan kerja, di bidang pendidikan sebanyak 69,23% dari seluruh responden menjawab tidak ada kontribusi perusahaan selanjutnya di bidang kesehatan sebanyak 57,695% dari seluruh responden menjawab tidak ada kontribusi perusahaan kemudian di bidang transportasi sebanyak 57,69 % dari seluruh responden menjawab tidak ada kontribusi perusahaan di bidang transportasi serta di bidang perputaran ekonomi sebanyak 53,84% dari seluruh responden menjawab kontribusi perusahaan terhadap perputaran ekonomi tinggi dan di bidang sosial budaya sebanyak 75% dari seluruh responden menjawab tidak ada kontribusi perusahaan di bidang sosial budaya.