Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA ANALISIS BERBASISMODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK Wahyuni Wahyuni; Tukiran Tukiran; Widodo Widodo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p181-190

Abstract

This research  is  purposed  to  develop  learning  instrument  of  chemical  analysis  for  eleventh  grade  of vocational high school student on the material of conducting water analysis and mineral through guided discovery learning model. This research is designed using Dick and Carey model whereas the experimental  design using One Group  Pretest-Posttest  Design.  This  finding  research  is learning  instrument  materials  which  developed  generally becomes acceptable or good. The analysis result of hand book and work book literacy are understandable and literate for student. The implementation of lesson plan is good but students activity for observing, discussing, and delivering opinion are dominant with 19%, 16%, and 13% respectively. Based on minimum completeness, guided discover y learning model also gave influence for students learning result which is on complete category. This research also described that N-gain comprehensions of concept average and critical thinking ability are on high category level. Students response to guided discovery learning model is good. Base on this research, it completely concluded that learning on the material of conducting water analysis and mineral using guided discovery model is able to encourage students concept comprehension and critical thinking ability.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Kimia Analisis siswa SMK kelas XI pada pokok bahasan Melakukan Analisis Air dan Mineral (MAAM) melalui model pembelajaran guided discovery. Desain pengembangan pada penelitian ini menggunakan model Dick and Carey, sedangkan rancangan uji coba menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Temuan penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara umum berkategori baik. Hasil analisis keterbacaan BAS dan LKS mudah dipahami dan terbaca oleh siswa. Keterlaksanaan  RPP berkategori  baik sedangkan aktivitas siswa yang dominan adalah melakukan pengamatan, berdiskusi,  dan berpendapat  masing-masing  adalah 19%, 16%, dan 13%. Berdasarkan tinjauan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), model pembelajaran guided discovery juga memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa yang berada pada kategori tuntas. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa N-gain rata-rata pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis berada pada kategori tinggi. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model guided discovery dinilai baik.  Berdasarkan  hasil  tersebut,  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  pada  pokok  bahasan  Melakukan  Analisis Air  dan Mineral (MAAM) melalui model guided discovery dapat melatihkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMK
PENERAPAN MAGANG KOGNITIF (COGNITIVE APPRENTICESHIP) UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Dian Anisa Rokhmah Wati; Tukiran Tukiran; Muslimin Ibrahim
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p212-217

Abstract

The main aim of this research are to describe (1) cognitive learning outcomes of students who were taught using the cognitive apprenticeship using reciprocal teaching (RT), scardamalia and bereiters F.W (SB), and schoenfeld problem solving (SPS) strategies and (2) metacognitive skill level of students who are taught using the cognitive apprenticeship with RT, SB, and SPS strategies. This type of research is experimental research using the static group pretest-posttest design consisting of three classes of experiments with different treatments. Research subjects are students of XI IPA 2 SMA Darul Ulum Unggulan BPPT Jombang by the number of each class of experiments is 22 students. Instruments used are in the form of test and questionnaire. Students' cognitive learning outcomes data obtained will be analyzed with one way ANOVA using SPSS 19 and questionnaire data will be described.The result of data analysis revealed that Ho is rejected and Hi is accepted. It means that there was differences in cognitive learning outcomes of students who were taught using the cognitive apprenticeship with RT, SB, and SPS strategies. Metacognitive skill level of individual students experiencing increased tendency for RT, SB, and SPS class, while the average grade of students' metacognitive skills is in grade 3, developing grade for RT and SB class, while grade of students' metacognitive skills is in grade 4, ok grage for SPS class. It can be concluded that the cognitive apprenticeship learning with SPS strategy can be used to teach metacognitive skills with more scaffolding and advised to use RT and SB strategies for suitable characteristics topic (reading and writing)Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan menggunakan magang kognitif dengan strategi reciprocal teaching (RT), scardamalia and bereiters F.W (SB), dan schoenfeld problem solving (SPS), (2) Tingkat keterampilan metakognitif siswa yang diajarkan menggunakan magang kognitif dengan strategi RT, SB, dan SPS. Jenis penelitian yang dilakukan adalah experimental research menggunakan static group pretest- postest design yang terdiri dari tiga kelas eksperimen dengan perlakuan yang berbeda-beda. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang dengan jumlah masing-masing kelas eksperimen adalah 22 siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes dan angket. Data hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh akan dianalisis dengan anava satu jalur menggunakan SPSS 19 dan data angket akan dideskripsikan. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang diajar menggunakan magang kognitif dengan strategi RT, SB, dan SPS. Tingkat keterampilan metakognitif siswa secara individual mengalami kecendrungan meningkat untuk kelas RT, SB, dan SPS, sedangkan secara rata - rata kelas tingkat keterampilan metakognitif siswa berada pada tingkat 3 yaitu tingkat developing untuk kelas RT, dan SB, sedangkan untuk kelas SPS berada pada tingkat 4 yaitu tingkat ok. Disimpulkan bahwa pembelajaran magang kognitif dengan strategi SPS dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan metakognitif, dengan pendampingan yang lebih maksimal dan disarankan untuk menerapkan strategi RT dan SB pada topik yang memiliki karakteristik yang sesuai yaitu membaca dan menulis