Satrio Hasto Broto Wibowo
Universitas Widya Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep simbolisme pohon hayat pada Pusat Batik Yogyakarta Alfonsus Nanda Fianto Putra; Hadi Setyawan; Satrio Hasto Broto Wibowo
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v1i2.99

Abstract

Batik adalah karya budaya asli Yogyakarta dan Indonesia secara umum yang telah ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan budaya intangible dunia. Penetapan batik sebagai karya budaya dunia oleh Unesco mendorong dilakukannya penelitian untuk perlindungan terhadap batik. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan konsep disain wadah atau badan Pusat Batik Yogyakarta. Konsep disain ini merupakan manifestasi dari kebutuhan akan wadah fisik yang berfungsi untuk menjaga, mengembangkan dan membina batik. Hal tersebut dilakukan sebagai  bentuk implementasi safeguarding terhadap warisan budaya intangible batik oleh Unesco. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi lapangan dan literatur; sedangkan metode disain digunakan metode simbolisme menurut Broadbent, 1980. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh temuan bahwa batik sebagai warisan dunia merupakan bagian dari hasil budaya dunia yang turut mewarnai budaya dunia tak benda yang layak untuk dijaga, dikembangkan dan dibina agar tetap lestari dan berkelanjutan terus menerus keberadaannya. Dari penelitian ini juga telah berhasil ditemukan  konsep disain Pusat Batik Yogyakarta sebagai wadah penjaga batik dengan mengambil motif pohon hayat sebagai simbol  perwujudan tata dan bentuk masa (bentuk bangunan). 
Fenomena ragam spiritualitas rumah Jawa Satrio Hasto Broto Wibowo
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v1i2.101

Abstract

Budaya spiritualitas masyarakat Jawa terwujud dalam beragam arsitektur rumah Jawa.  Spiritualitas dalam ragam  rumah Jawa masih banyak yang belum terungkap menjadi ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan mengungkap ragam spiritualitas yang mendasari keberadaan ragam rumah Jawa di berbagai wilayah Jawa. Riset lapangan (field research) menjadi metode yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  spiritualitas dalam rumah Jawa berupa keberadaan sumber spiritualitas di dalam dan di luar  rumah Jawa yang berpengaruh terhadap penghuni maupun fisik arsitektural. Sumber spiritual yang berada di dalam rumah berupa Sunan Walisanga, Dewi Sri (mbokde Sri) dan Pasungdari. Keberadaan mereka termnifesatasikan pada ruang (senthong tengah dan pusat rumah)  da pada  rangka rumah. Sumber spiritual yang berada di luar rumah adalah Ratu Kidul di Laut Selatan dan Dewa-dewi di Keblat. Keberadaan mereka berimplikasi pada arah hadap rumah Jawa menghadap Selatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa rumah Jawa memiliki ragam spiritualitas yang berbeda-beda dan  mendasari terbentuknya arsitektural rumah Jawa.
Analisa bentuk bangunan Loji Klunthung Endang Setyowati; Satrio Hasto Broto Wibowo
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v1i2.111

Abstract

Loji Klunthung adalah istilah yang dipakai untuk menyebutkan sebuah bangunan dengan bentuk lengkung, hampir menyerupai lingkaran. Struktur utama berupa struktur lengkung dari bahan baja. Struktur memakai struktur pelengkung tiga sendi dengan tumpuan dua buah sendi dan satu tambahan sendi pada puncak lengkungan. Struktur utama dan bahan bangunan yang dipakai adalah bahan-bahan yang dapat memungkinkan terjadinya gaya tarik pada struktur dan bagian-bagian bangunan.