This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknodik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kreativitas Dalam Pengembangan Media Video/Televisi Pembelajaran Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.135 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.10

Abstract

Untuk menghasilkan media video/televisi pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kompetensi atau tujuan yang akan dicapai, pengembangan media video/televisi pembelajaran membutuhkan serangkaian kemampuan kreativitas, baik kemampuan berpikir kreatif maupun sikap kreatif. Pengetahuan yang harus dikuasai dalam pengembangan media video/televisi pembelajaran adalah pengetahuan tentang media televisi itu sendiri, pengetahuan tentang perancangan (analisis kebutuhan, penyusunan GBIM, teknik penulisan naskah), dan pengetahuan tentang pelaksanaan teknis produksi serta evaluasi. Oleh karena itu, perlu menumbuhkembangkan dan memberdayakan kreativitas tim pengembang media video/ televisi pembelajaran. Akhirnya dapat dihasilkan media video/televisi pembelajaran yang berkualitas secara teknis dan sesuai dengan kebutuhan sasaran/peserta didik.
POLA KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.613 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v18i1.113

Abstract

Abstrak:Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang pola pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh dapat berbentuk belajar mandiri, belajar kelompok, tutorial, dan layanan bantuan belajar. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh menempati posisi dan peranan yang sangat penting. Inti dari pembelajaran adalah bagaimana proses belajar itu terjadi pada diri peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar.Kata kunci: pendidikan jarak jauh, pembelajaran, belajar mandiri, belajar kelompok, tutorial. Abstract:This study aims to describe the patterns of learning in distance education. The results of this study indicate that the pattern of learning in distance education can take the form of independent learning, group learning, tutorials, and learning support services. In addition, the results of this study indicate that the learning in distance education has position and a very important role. The essence of learning is how the learning process happened to the learners. Therefore, learning is a process of interaction between educators with learners and learning resources.Keywords: distance education, learning, self study, study group, tutorial
PERAN PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DALAM MENSUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.613 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.124

Abstract

Abstrak:Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran profesi pengembang teknologi pembelajaran di sekolah dalam mensukseskan pelaksanaan kurikulum 2013. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa untuk menyukseskan pelaksanaan kurikulum 2013, maka perlu peran profesi atau jabatan fungsional pengembang teknologi pembelajaran untuk mengembangkan berbagai sistem atau model pembelajaran yang inovatif berbasis TIK. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan profesi pengembang teknologi pembelajaran dapat mengembangkan berbagai media dan sumber belajar berbasis TIK. Jadi untuk menyukseskan pelaksanaan kurikulum 2013 guru sangat memerlukan berbagai sistem atau model pembelajaran yang inovatif dan berbagai media dan sumber belajar berbasis TIK. Oleh karena itu, tugas dan peran profesi guru saling berkaitan dengan tugas dan peran profesi atau pejabat fungsional pengembang teknologi pembelajaran.Kata kunci: profesi, pembelajaran, pengembang teknologi pembelajaran, kurikulum 2013. Abstract:This paper aims to describe the role of professional development in instructional technology in the school curriculum of 2013, successful execution results of this study indicate that for the successful implementation of the curriculum in 2013, it is necessary functional role of the profession or occupation of instructional technology developers to develop a variety of systems or models of innovative ICT-based learning. In addition, the results of this study indicate the profession of instructional technology developers can develop a variety of media and learning resources ICT-based. So for the successful implementation of the 2013 curriculum teachers are in need of a variety of systems or models of innovative learning and a variety of media and learning resources ICT-based. Therefore, the task and the role of the teaching profession are related to the duties and role of the profession or functional official developer instructional technology.Key words: profession, learning, instructional technology developers, curriculum 2013.
KECENDERUNGAN GLOBAL DAN REGIONAL DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK PENDIDIKAN Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.403 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v10i19.394

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  untuk pendidikan sekarang ini sudah menjadi keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Beberapa contoh pemanfaatan TIK untuk pendidikan dalam perspektif global, regional dan nasional antara lain: (1) ASEAN SchoolNet, (2) EdukasNet, (3) Global Distance EducationNet (GDNet), dan sebagainya. Pendidikan dewasa ini dan masa mendatang ditandai dengan berbagai kecenderungan yang terkait dengan globalisasi, internasionalisasi dan transnasionalisasi pendidikan, yaitu berkenaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, tekanan perkembangan ekonomi, persoalan pemerataan dan perluasan akses serta tantangan untuk meningkatkan mutu, relevansi, daya saing, dan komitmen global dalam pendidikan. Kecenderungan global dan regional dalam pemanfaatan TIK untuk pendidikan masa depan akan lebih bersifat jaringan, terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait dengan produktifitas kerja dan kompetitif
TEORI BELAJAR ROBERT M. GAGNE DAN IMPLIKASINYA PADA PENTINGNYA PUSAT SUMBER BELAJAR Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.445 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v12i1.421

Abstract

Teori belajar model nine instructional events Robert. M. Gagne ini membantu para guru, para perancang pembelajaran dan para pengembang program pembelajaran untuk memahami proses belajar yang terjadi di dalam diri peserta didik sehingga dapat mempengaruhi, memperlancar atau menghambat proses belajar peserta didik. Selain itu, model ini membantu kita untuk melakukan intervensi dengan mengembangkan Pusat Sumber Belajar (PSB), sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional. Dalam melaksanakan fungsi pengembangan sistem instruksional (instructional development), PSB menyediakan sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik.
STRATEGI PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA PADA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.504 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v13i1.440

Abstract

Aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah pembelajaran mempunyai bentuk kongkrit yaitu strategi pembelajaran yang memudahkan peserta didik untuk belajar. Strategi pembelajaran ini merupakan proses memilih dan menyusun kegiatan pembelajaran dalam suatu unit pembelajaran seperti urutan, sifat materi, ruang lingkup materi, metode dan media yang paling sesuai untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dapat memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran. Peningkatan efektivitas pembelajaran dapat dilakukan dengan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Memilih strategi pembelajaran hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan berdasarkan pada kriteria atau standar tertentu, misalnya tujuan belajar, materi, karakteristik peserta didik, tenaga kependidikan, waktu, atau biaya.
MOBILE LEARNING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN INOVATIF Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.154 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v14i1.452

Abstract

Mobile learning (m-learning) merupakan sebuah model pembelajaran yang mengadopsi perkembangan teknologi seluler dan perangkat handphone (HP) yang dimanfaatkan sebagai sebuah media pembelajaran. M-learning dikembangkan dengan format multimedia yang menyajikan teks, gambar, audio dan meminimalkan video dan animasi karena alasan keterbatasan content size agar mudah diakses melalui HP sehingga menjadi bahan belajar yang menarik dan mudah dipahami. M-learning merupakan model pembelajaran alternatif yang memiliki karakteristik tidak tergantung tempat dan waktu. Potensi dan prospek pengembangan mobile learning ke depan, sangat terbuka lebar mengingat kecenderungan masyarakat yang semakin dinamis dan mobile serta tuntutan kebutuhan pendidikan yang berkualitas dan beragam. Konsep pembelajaran tersebut di harapkan dapat mendorong terwujudnya suasana pembelajaran yang efektif dan inovatif sehingga dapat memotivasi semangat belajar peserta didik dan guru.
PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN IMPLIKASINYA PADA STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.872 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v21i3.468

Abstract

Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan dapat menggerakkan mesin utama pendidikan yaitu pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Sedangkan penerapan KTSP di Sekolah Dasar (SD) menuntut proses pembelajaran yang menantang dan merangsang otak (kognitif), menyentuh dan menggerakkan hati (afektif), dan mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan (motorik) serta bila memungkinkan peserta didik mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu implementasi KTSP di kelas I, II, dan II SD disarankan dikelola dalam pembelajaran terpadu dan bermakna (meaningfull learning) melalui strategi pembelajaran tematik. Penerapan pembelajaran tematik di kelas I, II, dan II SD berimplikasi pada guru, peserta didik, sarana dan prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran, pengaturan ruangan, dan pemilihan metode pembelajaran.
PEMANFAATAN PROGRAM SIARAN TELEVISI PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN THE UTILIZATION OF EDUCATION TELEVISION PROGRAM FOR IMPROVING THE QUALITY OF LEARNING Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.22 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.567

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang pemanfaatan program siaran televisi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dari berbagai jenis dan macam media pembelajaran yang ada, media televisi mempunyai potensi tinggi untuk menyampaikan pesan pendidikan/pembelajaran maupun kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian peserta didik. Pentingnya siaran televisi pendidikan dijadikan sebagai salah satu sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Bahkan kenyataannya sebagian besar dari kehidupan peserta didik ada di depan televisi. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan pemanfaatan siaran televisi pendidikan dengan segala potensinya dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. This study aims to describe about the use of educational television programs to improve the quality of learning. The results of this study show that the various types and kinds of the existing instructional media, television is highly potential in delivering educational/learning messages as well as highly enticing for getting attention of learners. The importance of educational television broadcasts is one of learning resources that can be utilized in learning activities. In fact, the majority of time spent by learners is in front of television. In addition, the results of this study demonstrate the use of educational television with all its potential in learning activities can improve the quality of learning.
EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.18 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i4.581

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk memperoleh atau memberikan gambaran tentang evaluasi media pembelajaran sebagai pengendalian kualitas. Metodologi yang digunakan adalah kajian literatur yang terkait evaluasi media pembelajaran. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan sistemik berdasarkan prinsip-prinsip desain sistem instruksional dengan melalui tahap desain, produksi, dan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan media pembelajaran. Pentingnya evaluasi ini untuk memastikan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan terjamin baik kualitasnya dan dapat memenuhi fungsinya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengendalian kualitas media pembelajaran dapat dilakukan dengan: (1) evaluasi pra-master, yaitu: (a) evaluasi ahli, (b) evaluasi orang per orang, dan (c) evaluasi kelompok kecil, dan (2) uji coba lapangan. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum digunakan atau dimanfaatkan secara luas untuk menghindari kekurangan dan kesalahan yang mendasar (fatal).This study aimed to gain or give an overview of instructional media evaluation as a quality control. The methodology used is a literature review which is related to the evaluation of instructional media. The results of this study indicate that the development of instructional media can be done systematically. It can also be done by systemic principles-based of instructional systems design through design, production and evaluation. Evaluation is an obligatory step in the development of instructional media. The importance of this evaluation is intended to ensure that the quality of the instructional media is a good quality and can fulfill its function to achieve the instructional objectives. Control the quality of instructional media can be done by: (1) pre-mastery evaluation, namely: (a) expert evaluation, (b) one-to-one evaluation, (c) small group evaluation, and (2) field test. In addition, the results of this study indicate that the developement process of the instructional media that has been developed needs to be evaluated firsthand before it is widely used. This process of evaluation is very important to avoid weakness and fundamental error.