Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN PEMANFAATAN CATU DAYA LISTRIK MANDIRI BAGI WARGA DUSUN BUANI Ida Bagus Fery Citarsa; I Nyoman Wahyu Satiawan; Supriono Supriono; I Made Budi Suksmadana; I Ketut Wiryajati
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i1.173

Abstract

Masyarakat Dusun Buani mayoritas bekerja sebagai petani, sebagian ada yang bekerja di sektor industri kecil, dan pariwisata. Dalam aktifitas kesehariannya salah satu permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat Dusun Buani adalah inkontinuitas ketersediaan tenaga listrik. Hal ini terjadi karena ketersediaan tenaga listrik di Kabupaten Lombok Utara masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik masyarakat di sana. Konsekwensi dari defisit ketersediaan energi adalah adanya pemadaman listrik bergilir. Terlebih apabila terjadi gangguan pada pembangkit atau sedang dilaksanakan perawatan berkala maka inkontinuitas ketersediaan energi listrik semakin tidak bisa dihindarkan. Inkontinuitas ketersediaan energi listrik berdampak pada terganggunya kegiatan masyarakat, dimana hal ini juga dapat mempengaruhi produktivitas masyarakat dan terganggunya kenyamanan. Untuk mengatasi persoalan tersebut, maka penggunaan sumber catu daya mandiri dapat menjadi pilihan solusi yang tepat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang suatu catu daya listrik mandiri tenaga baterai sebagai alternatif cadangan ketersediaan tenaga listrik saat terputusnya suplai tenaga listrik dari PLN. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anggota kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah melaksanakan kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh warga Dusun Buani. Materi yang disampaikan oleh anggota kegiatan pengabdian kepada masyarakat ada dua hal. Yang pertama adalah materi pendahuluan yaitu tentang penggunaan tenaga listrik yang aman. Yang kedua adalah materi utama yaitu tentang peralatan dan penggunaan catu daya listrik mandiri tenaga baterai. Kesimpulan yang dapat diambil setelah tahap evaluasi yaitu berupa wawancara kepada warga Dusun Buani adalah mereka telah dapat mempraktekkan perilaku penggunaan peralatan listrik rumah tangga secara aman dan memahami tentang catu daya listrik mandiri.
Rancang Bangun Purwarupa Sistem Kontrol Suhu Dan Monitoring Kelembaban Udara Berbasis IoT Ariefudin Ariefudin; Budi Darmawan; Supriono Supriono
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 7 No 3 (2024): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v7i3.9610

Abstract

Ruangan Operasi harus diperhatikan secara khusus dikarenakan kegiatan yang dilakukan pada ruangan tersebut merupakan kegiatan pembedahan bagian tubuh manusia. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, suhu standar pada Ruangan Operasi berkisar 19-24°C dan kelembaban berkisar 45-60% serta bertekanan positif. Sistem kontrol suhu dan monitoring kelembaban udara yang dirancang pada penelitian ini mampu menjaga suhu optimal dengan menyesuaikan kondisi suhu pada air conditioner menggunakan sensor infra merah yang terhubung dengan mikrokontroler ESP32. Pemantauan keseluruhan kondisi tersebut dapat diamati melalui platform Arduino IoT Cloud menggunakan ESP32 melalui jaringan WiFi sehingga memungkinkan untuk dapat terhubung melalui internet. Dari hasil pengujian sensor, sensor memiliki nilai akurasi yang baik dengan persentase galat sensor suhu DHT22 sebesar 0.4% dan sensor kelembaban udara DHT22 sebesar 0.9%. Sensor infrared receiver dan infrared sender juga memiliki kecepatan pembacaan data dan pengiriman data cukup baik sebesar 1000 microsecond. Sistem kontrol suhu dan monitoring kelembaban udara sudah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan pada pengujian waktu 07.00 pagi sampai 21.00 malam nilai suhu terendah yang dihasilkan oleh air conditioner yaitu sebesar 21,8°C dengan kondisi AC ON dan nilai suhu tertinggi yang dihasilkan oleh air conditioner yaitu sebesar 25,2°C dengan kondisi AC OFF. Kata Kunci: Kontrol Suhu, Monitoring Kelebaban Udara, Ruangan Operasi, Air Conditioner, Internet Of Things.