Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN ACHANTUS ILICIFOLIUS SEBAGAI PRODUK OLAHAN TEH DALAM RANGKA MELESTARIKAN MANGROVE DI DESA LABUHAN SUMBAWA Dwi Mardhia; Rahman Firdaus; Aan Saputra; Fitri Asriyanti; Djodi Arya Pratama
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 3 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i3.262

Abstract

Achantus ilicifolius atau dikenal dengan nama Jeruju merupakan salah satu jenis mangrove yang banyak dijumpai di wilayah pesisir Pulau Sumbawa. Fungsi Jeruju adalah sebagai fitoteknologi, yaitu sebagai indikator rusaknya kondisi ekosistem mangrove. Upaya pelestarian Jeruju perlu dilakukan salah satunya dengan memberikan nilai tambah berupa pemanfaatannya sebagai produk olahan teh yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Pemanfaatan Jeruju sebagai teh akan memberikan nilai manfaat secara ekonomi, ekologis maupun kesehatan. Kegiatan pengabdian dilakukan kepada ibu-ibu rumah tangga desa Labuhan Sumbawa yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Labuhan Sumbawa melalui kegiatan pemanfaatan Jeruju sebagai teh, meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap ekosistem mangrove sehingga ekosistem mangrove dapat terjaga, mendorong masyarakat agar dapat menjadi wirausahawan mandiri dengan memanfaatkan daun Jeruju serta mengurangi kerusakan mangrove akibat penebangan secara liar oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pengolahan Jeruju sebagai teh. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra sebesar 43 %, adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam melestarikan ekosistem mangrove serta terciptanya peluang usaha teh daun Jeruju
PEMBENTUKAN “MPOK DARTING” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MASYARAKAT LABUHAN BAJO DALAM MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM Khatimah; Fitri Asriyanti; Yulianti; Dwi Mardhia
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v2i1.71

Abstract

Berdasarkan data tim koordinasi penanggulangan GAKY bahwa hanya sebesar 23 % masyarakat di desa Labuhan Bajo yang mengkonsumsi garam beryodium. Rendahnya tingkat konsumsi garam beryodium dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Desa Labuhan Bajo juga termasuk kategori zona merah (masalah berat) kasus stunting (37,09 % angka kejadian stunting). Kejadian stunting salah satunya diakibatkan oleh konsumsi garam tidak beryodium. Sebagian besar masyarakat di Labuhan Bajo mengkonsumsi garam krosok, sehingga 2 dari 3 bayi lahir di Labuhan Bajo beresiko terkena GAKY khususnya stunting. Mengingat tingginya angka stunting di desa Labuhan Bajo, maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan, pembentukan kelompok dan pendampingan dalam meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium. Kelompok yang terbentuk disebut MPOK DARTING (Kelompok Sadar Stunting), akan menjadi agent penerus keberlanjutan program PKM ini sehingga cakupan masyarakatnya semakin luas dan semakin banyak masyarakat yang tahu dan sadar akan pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Hasil yang sudah dicapai yaitu (1) peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium dan stunting, (2) video kegiatan, (3) publikasi koran dan media online, (4) buku panduan Mpok Darting, (5) terbentuknya Mpok Darting, (6) terdistribusinya garam beryodium pada setiap kegiatan mpok darting.