Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Family Communication in Mixed Marriage Couples Between Indonesia-Australia Albert Donatius Sirait; Noor Efni Salam; Yasir
International Journal of Media and Communication Research Vol. 1 No. 2 (2020): International Journal of Media and Communication Research
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.027 KB) | DOI: 10.25299/ijmcr.v1i2.5237

Abstract

The way each person communicates depends on culture; language, rules, and norms of each. Culture has the responsibility for all communicative behavior and meaning that everyone has. Communication difficulties faced by the individuals involved are caused by differences in their respective cultural expectations. Differences in cultural expectations can lead to fatal risks, one of which is a misunderstanding. In intermarried family life there will be a misunderstanding of intercultural communication, which involves all family members. This situation can lead to an agreement to recognize one culture that will dominate or develop another culture which is a fusion of the two cultures (third culture), or even both cultures can go together in one family. This study discusses family communication in mixed marriage couples between Indonesia and Australia. The research carried out is intended to find out and analyze the negotiation of self-identity in interactions, conflict management mediated by face and culture, family communication processes, inhibiting factors, and supporting family communication in mixed marriage couples between Indonesia and Australia. Using advanced negotiation theory and symbolic interaction theory. In this study, the authors used a descriptive qualitative method. The data collection techniques used are through observation, interviews, and documentation. Data obtained shows that Mindfulness: Acceptance of new cultures, in terms of language (using both languages), nature (Australia: Individualism-Indonesia: collectivism). Mindlessness: Stereotype, perspective, building tolerance, dealing with habits, opening up to accept a new culture.
Strategi Komunikasi “City Branding” Dalam Mengembangkan Potensi Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Riau Prima wahyudi; ismandianto; yasir; suyanto
Jurnal Niara Vol. 14 No. 3 (2022)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.905 KB) | DOI: 10.31849/niara.v14i3.6357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi city branding dalam mengembangkan potensi pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Metode penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti memilih menggunakan paradigma konstruktivis karena ingin mendapatkan pengembangan pemahaman tentang City Branding. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan, Tahap pengambilan data dilaksanakan dengan cara metode deskriptif kualitatif yaitu berupa Observasi, Wawancara, dan dokumentasi. Tahap Uji kredibilitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini adalah strategi komunikasi City Barnding, Proses penyampaian pesan terhadap citra yang dibangun melibatkan peran pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal seperti melibatkan peran generasi muda dalam hal ini adalah GenPI, para akademisi serta menjalin rekanan dengan media online dan cetak. Upaya yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi adalah mengadakan pelatihan bagi SDM serta merencanakan alokasi anggaran untuk promosi pariwisata di APBD tahun berikutnya. Pola strategi komunikasi antara pemerintah daerah dengan komunitas cukup berjalan dengan baik, terbukti masih dialokasikannya anggaran untuk bidang-bidang tersebut meskipun belum maksimal. Kurang maksimalnya antara lain kurangnya sinergitas, penulis menilai hal ini dikarenakan adanya relasi kuasa yang menggeser potensi SDM yang ada.