Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LISTRIK BERDAYA RENDAH LEBIH EFISIEN DI PERKOTAAN : PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Ghinia Anastasia Muhtar
Jurnal Ilmu Komputer (JUIK) Vol 2, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.394 KB) | DOI: 10.31314/juik.v2i1.1448

Abstract

Penelitian ini membagi rumah tangga menjadi dua kelompok berdasarkan daya listrik pada perumahan tipe 36 (900VA) dan pada perumahan tipe 45 (1.300VA). Kami menyelidiki menggunakan data survei dari 189 rumah tangga dengan menyebarkan kuesioner untuk konsumsi listrik, jumlah keluarga dan total pendapatan. Analisis LQ dan pendekatan GIS digunakan untuk melihat distribusi efisiensi konsumsi listrik. Studi ini menemukan efisiensi konsumsi listrik yang tidak ditentukan oleh seberapa besar daya listrik yang dipasang oleh rumah tangga. Hal ini dibuktikan dengan perumahan tipe 36 yang memiliki daya listrik 900VA tetapi efisiensi konsumsi listriknya tidak lebih dominan dibandingkan dengan perumahan tipe 45. Padahal, total konsumsi listrik pada perumahan tipe 36 lebih rendah dari pada perumahan tipe 45. Dengan kata lain efisiensi pada perumahan tipe 36 kebalikan dari pada perumahan type 45 yaitu terdapat lima kecamatan pada perumahan type 36 yang tidak efisien tetapi pada perumahan type 45 kecamatan yang sama yaitu efisiensi. Selanjutnya, kami juga mempelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi konsumsi listrik. Regresi Berganda digunakan efek identifikasi dari total keluarga dan pendapatan total terhadap efisiensi konsumsi listrik. Hasil penelitian menunjukkan jumlah keluarga berpengaruh nyata terhadap peningkatan konsumsi listrik pada perumahan tipe 36 dan perumahan tipe 45. Faktor pendapatan hanya berpengaruh signifikan pada perumahan tipe 36 tetapi tidak berpengaruh signifikan pada perumahan tipe 45. Kolom R.Square menunjukkan jumlah keluarga dan total pendapatan saja berpengaruh terhadap efisiensi konsumsi listrik sebesar 14,7 % pada perumahan type 36 dan 33% pada perumahan type 45. Terdapat 60% faktor lain yang mempengaruhi efisiensi konsumsi listrik
Peningkatan Kemampuan Pemetaan Stunting di Puskesmas Pekauman dan Puskesmas Mantuil Kota Banjarmasin Hadrianti H.D. Lasari; Alfi Yasmina; Ghinia Anastasia Muhtar; Ikrima Medyna; Verinda Ghea Ayu Astuti
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i2.756

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang multifaktoral dengan dampak berupa penurunan kemampuan perkembangan kognitif dan kualitas hidup anak. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (2022) menunjukkan bahwa kejadian stunting di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 24,6%. Puskesmas Pekauman yang saat ini mengalami pemekaran pada puskesmas mantuil merupakan puskesmas dengan angka tertinggi kejadian stunting sebanyak 1.099 balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemetaan stunting menggunakan SaTScan dan QGIS bagi petugas di Puskesmas Pekauman dan Puskesmas Mantuil. Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta terdiri dari Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis, Promosi Kesehatan, Surveilans, dan Sanitarian Puskesmas. Tahap pelaksanaan kegiatan mencakup koordinasi dan persiapan, pre-test, pemaparan materi dan praktik pembuatan peta, post-test, dan eksposure. Hasil analisis menunjukkan bahwa p-value 0,007 < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan pendampingan pembuatan peta kejadian stunting menggunakan aplikasi SaTScan serta peserta mampu menggunakan aplikasi SaTScan dan QGIS dalam membuat pemetaan stunting.
Iklim Kota Banjarmasin Berdasarkan Metode Klasifikasi Schmidt-Ferguson, Oldeman, dan Koppen Nur Aulia Saskia; Ghinia Anastasia Muhtar; Rosalina Kumalawati
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 4 (2025): GJMI- APRIL
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i4.1533

Abstract

Kota Banjarmasin mengalami dinamika iklim yang signifikan, terutama dalam pola curah hujan, yang berpengaruh terhadap lingkungan dan perencanaan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan tipe iklim di Kota Banjarmasin selama periode 2020-2024 menggunakan metode Schmidt-Ferguson, Oldeman, dan Koppen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menganalisis data curah hujan dan suhu udara untuk menentukan klasifikasi iklim dari tahun ke tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa menurut metode Schmidt-Ferguson, iklim Kota Banjarmasin berubah dari tipe C (Agak Basah) pada 2020 menjadi A (Sangat Basah) pada 2021-2023, lalu kembali ke B (Basah) pada 2024. Metode Oldeman menunjukkan perubahan dari C1 (agak kering) menjadi C3 (lebih kering). Sementara itu, berdasarkan metode Koppen tipe iklim kota ini pada 2020 adalah Am (iklim muson tropis), berubah menjadi Af (iklim hutan hujan tropis) pada 2021-2023, dan beralih menjadi Aw (iklim sabana tropis) pada 2024. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi kebijakan adaptasi perubahan iklim dan perencanaan tata ruang di Kota Banjarmasin.