Ni Nyoman Aldina
Puskesmas Kawua Kabupaten Poso

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Konseling dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pasien Tuberkulosis di Kabupaten Poso: The Counseling Relationship with Medication Adherence Anti-Tuberculosis Medicine of Tuberculosis Patients in Poso Ni Nyoman Aldina; Raden Bagus Bambang Hermanto; Dafrosia Darmi Manggasa
Madago Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.74 KB) | DOI: 10.33860/mnj.v1i1.294

Abstract

Pendahuluan: Konseling terhadap penderita tuberkulosis merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan kepatuhan penderita terhadap pengobatan sehingga meningkatkan angka kesembuhan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan antara konseling pada penderita TB dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di wilayah Puskesmas Kawua dan Kayamanya Kabupaten Poso. Metode Penelitian: Desain penelitian adalah cross sectional study. Populasi adalah semua penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Kawua dan Kayamanya Kabupaten Poso. Pengambilan sampel dengan cara Purposive sampling dengan jumlah sampel 41 responden. Analisa data menggunakan Fisher ‘s Exact Test pada α < 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan konseling pada penderita tuberkulosis paru baik 80,5%, kurang 19,5%. kepatuhan minum obat yaitu patuh 70,7%, tidak patuh 29,3%. Penderita yang mendapatkan konseling baik yang patuh minum obat 78,8% dan yang tidak patuh minum obat 21,2%. Penderita yang mendapatkan konseling kurang yang patuh minum obat 37,5% dan yang tidak patuh 62,5%. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p=0,034. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan konseling pada penderita tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di wilayah Puskesmas Kawua dan Kayamanya Kabupaten Poso. Saran: Saran bagi pengelola program TB untuk mampu memberikan konseling yang berkualitas bagi penderita tuberkulosis