Tuti Kartika
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENGASUHAN PADA LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ellya Susilowati; Krisna Dewi; Tuti Kartika
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.654 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Standar Nasional Pengasuhan Anak (SNPA) sebagai kebijakan yang mengatur pengasuhan alternatif di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai wilayah yang sudah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan SNPA namun dilaporkan kurang adanya gerakan perubahan di LKSA. Metoda penelitian yang digunakan metoda deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan ditentukan secara purposive kepada mereka yang pernah mengikuti pelatihan SNPA, yaitu Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Sosial Kota Banjarmasin termasuk Pekerja Sosial Anak dan pengurus LKSA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Sosial Kota Banjarmasin belum optimal melaksanakan perannya dalam mendukung penerapan SNPA yang ada di wilayahnya, hal ini ditunjukkan belum ada tindak lanjut dari sosialisasi SNPA; (2) Terdapat satu LKSA yang didampingi Sakti Peksos sudah menerapkan SNPA; dan (3) LKSA lainnya belum menerapkan SNPA terutama berkaitan dengan standar menentukan respon yang tepat, pelaksanaan pengasuhan, dan kelembagaan karena kurangnya pendampingan. Rekomendasi dari penelitian ini adalah : (1) Perlu pendampingan penerapan SNPA oleh Kementerian Sosial: (2) Mengoptimalkan peran Sakti Peksos untuk mengawal implementasi SNPA; (3) Dinas Sosial provinsi Kalimantan Selatan dapat bekerja sama dengan Forum panti nasional untuk sosialisasi SNPA; (4) Mengajukan akreditasi.Kata kunci:Standar Pengasuhan, Kebijakan, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMASARAN PRODUK UMKM MELALUI DIGITAL MRSE BAGI PELAKU USAHA DI DESA KETAPANG KABUPATEN BANDUNG Yuliyantini Yuliyantini; Tuti Kartika; Jumayar Marbun
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 2 (2022): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v4i2.706

Abstract

Small business actors are required to be able to innovate in following the development of digital-based product marketing systems for business sustainability and welfare. MRSE (Management of Reseller and Event) digital marketing technology is the result of engineering from digital and conventional marketing technology designed to improve skills and sales results for small business products for poor families who experience gaps in using digital technology. This study aims to obtain the final design of the MRSE digital marketing technology. This study uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method. This research was applied to two groups of small business actors of glutinous rice and knitting bags in Katapang Village, Katapang District, Bandung Regency. The results of this study found that the initial conditions for marketing MSME products were carried out conventionally by entrusting the product to local stalls and traditional markets. The planning for the implementation of MRS digital marketing technology includes digital marketing media, marketing partners, and breadth of targets. The results of the study found the final design of MRSE digital marketing technology engineering which was refined into 4 (four elements) namely 1) the use of digital marketing media with a market place and social media (village website, whatsapp business, shopee, and facebook), 2) marketing partners involving resellers namely local village youth, 3) the breadth of sales targets carried out to the national level, and 4) marketing by using events.
Pengaruh Model Stinsons Protocol Structured Reminisence and Forgiveness (SPSRF) Terhadap Pengurangan Kecemasan Pada Lanjut Usia di Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay Riki Firmansyah; Tuti Kartika; Jumayar Marbun
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 5 No 2 (2023): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/biyan.v5i2.952

Abstract

Salah satu permasalahan yang sering kali dialami oleh lansia adalah kecemasan, banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan tersebut, diantaranya permasalahan yang belum tuntas di masa lalu, kondisi saat ini yang tidak diinginkan, dan khawatir akan menghadapi fase kematian,. Kecemasan yang dialami lanjut usia cukup serius, karena berdampak buruk terhadap fisik, psikologis, maupun perilaku. Jika hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kelelahan bahkan kematian. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mengurangi stres. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah melalui terapi. Lanjut usia memerlukan terapi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, perlu dikembangkan secara khusus metode terapi yang nyaman, efektif, serta mudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan SPSRF terhadap tingkat kecemasan lansia. Desain penelitian menggunakan Single Subject Design (SSD) dengan desain reversal A-B-A. Alat pengumpulan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan instrumen observasi perilaku target yang disusun peneliti berdasarkan skala HARS. Jenis terapi yang digunakan adalah SPSRF yang memadukan dua teknik terapi yaitu Teknik Stinsons Protocol Structured Reminisence (SPSR) dan pemaafan pada Teknik Nourishment. Subjek penelitian adalah lansia yang tinggal di PPSGL Ciparay, Kabupaten Bandung. Perilaku sasaran yang diamati adalah napas pendek, Gangguan Makan dan gangguan tidur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan lansia mengalami penurunan setelah mendapatkan Teknik terapi SPSRF. Implementasi SPSRF menunjukkan bahwa teknik tersebut merupakan terapi yang cukup mudah dipahami dan diaplikasikan lansia itu sendiri dan dapat melakukannya secara mandiri. SPSRF direkomendasikan menjadi salah satu terapi untuk mengatasi kecemasan pada lanjut usia. Kata Kunci: Kecemasan, lanjut usia, SPSRF