Yuti Ismudiyati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAPASITAS KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA MANTAN PENYALAHGUNA NAPZA DALAM PENCEGAHAN RELAPS DI KELURAHAN CIMAHI KECAMATAN CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI Rendra Ristiana; Epi Supiadi; Yuti Ismudiyati
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.064 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.213

Abstract

Relaps adalah suatu proses kembalinya seorang mantan pengguna NAPZA kembali menggunakan NAPZA. Belum ada cara unutk mencegah seorang mantan penyalahguna untuk tidak kembali menggunakan NAPZA. Kelompok dukungan sebaya adalah salah satu bentuk dari kelompok bantu diri (self helf group) yang di bentuk untuk melakukan upaya pencegahan relaps para mantan penyalahguna NAPZA yang ada di kelurahan Cimahi. Penelitian inibertujuan untuk merancang model pengembangan kapasitas kelompok dukungan sebaya mantan penyalahguna NAPZA dalam upaya pencegahan relaps di kelurahan Cimahi. Model ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari model pencegahan relaps yang telah dilakukan. Pengembangan kapasitas dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka menaikkan kapasitas kelompok dukungan sebaya dalam melakukan upaya pencegahan relaps di Kelurahan Cimahi.
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELOMPOK BANTU DIRI MEKARWANGI ANTI NARKOBA “MAN” DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN BAGI MANTAN PENYALAHGUNA NAPZADI DESA MEKARWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Lerry Harsen Simatupang; Admiral Nelson Aritonang; Yuti Ismudiyati
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.205

Abstract

Kekambuhan adalah suatu proses dimana seorang mantan penyalahguna NAPZA (recovering addict) kembali menyalahgunakan NAPZA dari proses abstinensia yang sudah dijalani. Belum banyak cara yang efektif dalam mencegah seorang mantan penyalahguna untuk tidak menyalahgunakan NAPZA. Kelompok bantu diri (Self Help Group) merupakan salah satu tipe-tipe kelompok menurut Garvin (2011) dalam bimbingan sosial kelompok (Social Group Work).Kelompok bantu diri “MAN” yang dibentuk ini untuk melakukan upaya pencegahan kekambuhan para mantan penyalahguna NAPZA di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengembangan kapasitas kelompok bantu diri”MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan di Desa Mekarwangi. Model ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari model pencegahan kekambuhan yang telah dilakukan. Pengembangan kapasitas dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka menaikkan kapasitas kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan di Desa Mekarwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Participatory Action Research (PAR). Sumber data yang diperoleh secara purposive dari anggota dan pengurus kelompok bantu diri “MAN”. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik PEKA (Penilaian Kapasitas), wawancara mendalam (In-depth Interview), observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan uji credibility, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability.Hasil penelitian adalah terumuskannya rancangan model pengembangan kapasitas kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan di Desa Mekarwangi, meliputi Pelatihan pengorganisasian kelompok, Kegiatan kelompok bantu diri sharing circle tentang Pencegahan Kekambuhan bagi Kelompok Bantu Diri “MAN”. Hasil yang dicapai dalam rancangan model pengembangan kapasitas kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan anggota dan pengurus, Kelompok Bantu Diri “MAN” dalam mengelola kelompok, mencegah kekambuhan, dan membangun kerja sama yang baik dengan pihak lain serta berkembangnya rencana kerja atau program dari kelompok bantu diri “MAN” dalam upaya pencegahan kekambuhan.