Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UKM Produsen Sambal Dalam Kemasan Menuju Produk Eskpor Yenny Sari; Yenny Sugiarti; Arbi Hadiyat
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.038 KB)

Abstract

Berbagai cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk mendorong aktivitas ekspor Indonesia, meliputi diversifikasi produk ekspor, subsidi bantuan kredit ataupun promosi dagang ke luar negeri. Berbagai kebijakan pemerintah juga merambah kepada pengalakkan ekspor produk-produk hasil Usaha Kecil Menengah (UKM). Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyatakan bahwa produk sambal dalam kemasan termasuk dalam 10 produk olahan Indonesia kategori ekspor. Namun, permasalahan yang sering kali dihadapi, khususnya juga terjadi pada dua UKM yang terlibat dalam program pendampingan ini, adalah proses pengolahan yang belum memenuhinya standar kualitas dan keamanan pangan, kandungan pangan yang belum teruji, kemasan produk yang belum memadai ataupun pemenuhan berbagai sertifikasi yang diinginkan negara ekspor yang dituju. Tujuan dilaksanakannya program ini adalah membuat produk dua UKM produsen sambal yang berlokasi di Jawa Timur ini dapat memenuhi persyaratan produk ekspor dengan melakukan perbaikan proses produksi, perbaikan proses pengemasan, uji kandungan nutrisi produk, perbaikan sistem administrasi dan keuangan serta sertifikasi. Keseluruhan program akan dicapai dalam rangkaian pendampingan multi tahun, namun tahap awal pelaksanaan program ditekankan pada pengembangan kapasitas berkelanjutan. Hasil capaian program pengembangan kapasitas berkelanjutan berupa (i) upaya peningkatan kapasitas untuk mempertahankan kelayakan sertifikasi ISO 9001:2008, (ii) persiapan upgrading ISO 9001:2015, (iii) pengadaan fasilitas produksi untuk meningkatkan sterilisasi produk agar kualitas produk lebih terjamin yaitu pemberian lampu UV di ruang produksi dan mesin pengemasan untuk produk yang lebih higienis, dan (iv) identifikasi dan tindak lanjut peningkatan proses produksi berbasis keamanan pangan dan (v) penggunaan kemasan baru yang lebih memenuhi standar keamanan pangan ataupun persyaratan ekspor.