Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDUGAAN KANDUNGAN AIR DEKAT PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE SELF POTENTIAL DI KABUPATEN KONAWE Syamsul Razak Haraty; Ervy Afriani Arliska; Aisyah Septialara
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v8i2.185

Abstract

Pendugaan sebaran air dan pola aliran air tanah di area perkebunan kelapa sawit Kabupaten Konawe dilakukan dengan menggunakan metode  Self Potential. Pengambilan data dilakukan menggunakan konfigurasi fixed-based dengan 5 lintasan. Pola kontur yang diperoleh dapat diketahui berdasarkan respons mineral bawah permukaan yang bersifat resistif dan konduktif. Gejala tingginya nilai positif dari potensial terukur secara numerik, maka tanah tersebut bersifat resistif dan sebaliknya. Pada daerah penelitian hasil interpretasi menghasilkan peta isopotensial yang menghasilkan wilayah dominan positif yang berarti resistif. Sifat konduktif yang cukup besar terlihat pada daerah barat lintasan yang diindikasikan merupakan tempat keberadaan air. Pola aliran air dari timur menuju ke arah menyesuaikan ketinggian daerah penelitian.
Citra penampang tahanan jenis untuk identifikasi zona interfase air laut kawasan pesisir pantai Kelurahan Toronipa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara Syamsul Razak Haraty; Dandi Retno; Pou Anda
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 4, No 1 (2022): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.26622

Abstract

Telah dilakukan survey geolistrik di daerah Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil litologi 1D dan 2D pada kawasan pesisir pantai Kelurahan Toronipa. Survey geolistrik ini juga bertujuan untuk menentukan zona interface dan kedalaman lapisan batuan yang terintrusi air laut. Metode yang digunakan dalam survey geolistrik ini adalah konfigurasi Schlumberger dan Wenner-Schlumberger. Desain lintasan geolistrik sebanyak tiga titik sounding dan dua lintasan dengan panjang bentangan bervariasi. Pengolahan data resistivitas meggunakan Progress 3.0 dan Res2Div. Hasil interpretasi menunjukan lapisan pasir kerikil dengan nilai resistivitas 39,72-143,43 Ωm, lempung berpasir dengan nilai resistivitas 8,08-17,15 Ωm, pasir dengan butiran kasar terdapat lempung jenuh dengan nilai resistivitas 0,55-1,85 Ωm, pasir kasar dengan kerikil dengan nilai resistivitas 2,87-179 Ωm. Batugamping dengan nilai resistivitas 601,17-2671 Ωm, dan zona terintrusi air laut dengan nilai resistivitas 0,00027-2,87 Ωm. Zona interface terbentuk akibat menyusupnya air laut ke dalam pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung di dalamnya.
ANALISIS KARAKTERISTIK TANAH MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DAN X-RAY FLUORESCENCE DI KECAMATAN OHEO Al Faathir Rasyid Sulaiman; Pou Anda; Syamsul Razak Haraty
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 8, No 3 (2022)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v8i3.225

Abstract

Tanah adalah benda alam yang memiliki kemampuan dalam menyediakan unsur hara. Jika tanah kekurangan unsurhara maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsurhara mikro adalah unsur yang memiliki sifat kemagnetan yang tinggi dari unsure lainnya, sehingga dalam menganalisis tingkat kesuburan tanah dapat menggunakan metode Suseptibilitas Magnetik. Penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, pengambilan sampe lterdiri 2 stasiun dengan topografi yang berbeda. Setiap stasiun terdiri atas 6 titik sampel dengan kedalaman 20, 40, dan 60 cm dan jarak antar titik sampel 100 m. Sampel tersebut kemudian diolah menggunakan instrumen MS2B dan XRF. Hasil pengukuran suseptibilitas magnetik yang tinggi berada di stasiun 1 topografi berbukit memiliki nilai suseptibilitas magnetik(χLF) berkisar 604,3–3414,5(10-8 m3/kg). Sedangkan stasiun 2 topografi datar memiliki nilai suseptibilitas magnetik (χLF) berkisar antara 109,8–342,6(10-8m3/kg). Hasil pengukuran XRF menunjukkan kedua stasiun tersebut masih kekurangan unsur hara mikro Co dan unsur Fe melebihi kadar konsentrasi yang diinginkan. Stasiun 1 memiliki nilai χFD (%) yang menunjukkan 75% mengandung bulir super paramagnetik, sedangkan stasiun 2 terlihat beberapa titik hanya 10% mengandung bulir super paramagnetik. Sehingga dapat dikatakan bahwa stasiun 1 telah mengalami penurunan kesuburan.
Studi Geologi Teknik dan Kestabilan Lereng di Ruas Jalan Kendari-Andoolo, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Masri; Nurul Fauziah; Syamsul Razak Haraty; Laode Ngkoimani; Harisma
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol. 5 No. 01 (2023): Edisi April Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia (JRGI)
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika FITK UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/jrgi.v5i01.15

Abstract

This research presents the engineering geological features of the Kendari-Andoolo road section, Wolasi Sub-district, South Konawe Regency, Southeast Sulawesi, a vulnerable area for landslides. The slope factor of safety (FoS) was also determined using the limit equilibrium method on a single and overall slope. Hand auger drilling and Wenner-Schlumberger configuration geoelectric surveys were conducted to estimate the slope failure plane. The study area is composed of phyllite, mudstone, and sandstone. Discontinuities at the face of the slope are N45ºE and N105ºE shear fractures, N280ºE foliation, and N310ºE fault brecciation. The overburden is low plasticity organic silt (OL) with a density range of 16.92 kN/m3-18.01kN/m3 and a plasticity index of 8.64-10.57 (medium). The FoS values of the slopes assumed rotational and nonrotational slip failures. On a single slope assuming rotational failures, the FoS value was lower than the nonrotational plane but still above the threshold value. The critical FoS is on the rotational sliding plane on the overall slope model. The slope's landslide failure plane is the clay's boundary layers and weathered phyllite.