Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Karstifikasi dan Pola Struktur Kuarter Berdasarkan Pemetaan Lapangan dan Citra SRTM Pada Formasi Wapulaka, Pasar Wajo, Buton, Sulawesi Tenggara. Yuskar, Yuniarti; Choanji, Tiggi; Buburanda, Harisma
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 6 No 1 (2017): APRIL
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.043 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v6i1.66

Abstract

Karstification process occurs as a result of dissolution on limestone lithology formed in typical morphology of caves, rounded or elongated pits and conical hills. This also related with structural pattern that also intesively occurs at western part of Buton Island. Research area located at lattitude 5027’0” S – 5032’0’’ S and longitude 122049’30” E - 122052’30” E. Purpose of this research was to identified karst landscape and karstificatiom process on Wapulaka Formation and recognize the structural pattern on this formation. By using field observation and SRTM data interpretation we considered that karst formations formed on Wapulaka Formation was Quarter limestone which diagenesis process of dissolution forming karst landform also related with uplifted event at pliocene – pleistocene.  This formed related with complex interaction between the geology, climate, hydrology and biological factors that created various landscape morphology such as caves, underground river, stalagtite, stalagmite and others cave ornament.
Karstifikasi dan Pola Struktur Kuarter Berdasarkan Pemetaan Lapangan dan Citra SRTM Pada Formasi Wapulaka, Pasar Wajo, Buton, Sulawesi Tenggara. Yuniarti Yuskar; Harisma Buburanda; Tiggi Choanji
Journal of Earth Energy Engineering Vol. 6 No. 1 (2017): APRIL
Publisher : Universitas Islam Riau (UIR) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.043 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v6i1.66

Abstract

Karstification process occurs as a result of dissolution on limestone lithology formed in typical morphology of caves, rounded or elongated pits and conical hills. This also related with structural pattern that also intesively occurs at western part of Buton Island. Research area located at lattitude 5027’0” S – 5032’0’’ S and longitude 122049’30” E - 122052’30” E. Purpose of this research was to identified karst landscape and karstificatiom process on Wapulaka Formation and recognize the structural pattern on this formation. By using field observation and SRTM data interpretation we considered that karst formations formed on Wapulaka Formation was Quarter limestone which diagenesis process of dissolution forming karst landform also related with uplifted event at pliocene – pleistocene. This formed related with complex interaction between the geology, climate, hydrology and biological factors that created various landscape morphology such as caves, underground river, stalagtite, stalagmite and others cave ornament.
KarakterisasI Reservoar Karbonat Berdasarkan Petrofisika Deterministik Pada Sumur Eksplorasi di Cekungan Tengah Sumatera Julianto Ahmad; Erzam Sahaluddin Hasan; Harisma H
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 02 (2019): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semua penelitian ini bertujuan untuk mengetahui properti petrofisika secara deterministik pada zona reservoar Formasi Batu Raja di Cekungan Jawa Tengah Utara melalui data log dengan variabel volume serpih (Vsh), porositas (Ф), dan saturasi air (Sw).  Data yang digunakan antara lain log gamma ray, log spontaneous potential, log caliper, log resistivitas, dan log porositas yang digunakan untuk mendeterminasikan zonasi yang memiliki potensi keterdapatan fluida hidrokarbon. Adapun sumur yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sumur A-1, B-1, dan C-1.Hasil analisis petrofisika secara deterministik menunjukkan nilai volume serpih (Vsh) pada sumur A-1 sebesar 0,47, B-1 sebesar 0,33, dan C-1 sebesar 0,13 berdasarkan metode linear. Nilai Porositas (Ф) pada sumur A-1 sebesar 0,26, B-1 sebesar 0,12, dan C-1 sebesar 0,14 menggunakan log kombinasi neutron-densitas. Nilai saturasi air (Sw) pada sumur A-1 sebesar 0,32, sumur B-1 sebesar 0,60, dan sumur C-1 sebesar 0,64 berdasarkan metode Indonesia
KarakterisasI Reservoar Karbonat Berdasarkan Petrofisika Deterministik Pada Sumur Eksplorasi di Cekungan Tengah Sumatera Julianto Ahmad; Erzam Sahaluddin Hasan; Harisma H
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 02 (2019): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semua penelitian ini bertujuan untuk mengetahui properti petrofisika secara deterministik pada zona reservoar Formasi Batu Raja di Cekungan Jawa Tengah Utara melalui data log dengan variabel volume serpih (Vsh), porositas (Ф), dan saturasi air (Sw).  Data yang digunakan antara lain log gamma ray, log spontaneous potential, log caliper, log resistivitas, dan log porositas yang digunakan untuk mendeterminasikan zonasi yang memiliki potensi keterdapatan fluida hidrokarbon. Adapun sumur yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sumur A-1, B-1, dan C-1.Hasil analisis petrofisika secara deterministik menunjukkan nilai volume serpih (Vsh) pada sumur A-1 sebesar 0,47, B-1 sebesar 0,33, dan C-1 sebesar 0,13 berdasarkan metode linear. Nilai Porositas (Ф) pada sumur A-1 sebesar 0,26, B-1 sebesar 0,12, dan C-1 sebesar 0,14 menggunakan log kombinasi neutron-densitas. Nilai saturasi air (Sw) pada sumur A-1 sebesar 0,32, sumur B-1 sebesar 0,60, dan sumur C-1 sebesar 0,64 berdasarkan metode Indonesia
Analisis petrofisika deterministik pada Formasi Parigi dan Batu Raja di Cekungan Jawa Tengah Utara Ahmad Julianto; Harisma Buburanda; Erzam Salahuddin Hasan
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 1, No 1 (2019): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1992.668 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v1i1.9313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui properti petrofisika secara deterministik pada zona reservoar karbonat di formasi Parigi dan Batu Raja melalui data bawah permukaan (log sumur dan inti bor batuan) dengan variabel volume serpih (Vsh), porositas (Ф), permeabilitas (K), dan saturasi air (Sw). Penelitian ini membandingkan beberapa metode pada sebagian variabel yakni volume serpih secara linear dan non-linear, model porositas berdasarkan log kombinasi dan tunggal, dan saturasi air berdasarkan metode Archie, Simandoux, dan Indonesia, yang diintegrasikan sesuai informasi geologi yang berlaku di daerah tersebut. Analisis elektrofasies log gamma ray memperlihatkan pola serrated sebagai petunjuk litologi dominan karbonat dengan suksesi vertikal aggradasi. Hasil analisis petrofisika untuk variabel volume serpih (Vsh) memperlihatkan nilai cut off rata-rata 32,0 dan 26,0 persen pada metode linear, kelas porositas (Ф) yakni rendah-tinggi dan menengah-tinggi, saturasi air (Sw) rata-rata 57,0 dan 55,0 persen. Net pay reservoar adalah 155,23 m pada zona 3 di sumur A-1, 10,92 m pada zona 5 di sumur A-1, 82,26 m dan 31,24 m pada zona 3 di sumur B-1, 53,49 m dan 41,76 pada zona 4 di C-1, dan 15,00 m pada zona 4 di sumur M-1. 
Analisis petrofisika deterministik pada Formasi Parigi dan Batu Raja di Cekungan Jawa Tengah Utara Ahmad Julianto; Harisma Buburanda; Erzam Salahuddin Hasan
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 1, No 1 (2019): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1992.668 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v1i1.9313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui properti petrofisika secara deterministik pada zona reservoar karbonat di formasi Parigi dan Batu Raja melalui data bawah permukaan (log sumur dan inti bor batuan) dengan variabel volume serpih (Vsh), porositas (Ф), permeabilitas (K), dan saturasi air (Sw). Penelitian ini membandingkan beberapa metode pada sebagian variabel yakni volume serpih secara linear dan non-linear, model porositas berdasarkan log kombinasi dan tunggal, dan saturasi air berdasarkan metode Archie, Simandoux, dan Indonesia, yang diintegrasikan sesuai informasi geologi yang berlaku di daerah tersebut. Analisis elektrofasies log gamma ray memperlihatkan pola serrated sebagai petunjuk litologi dominan karbonat dengan suksesi vertikal aggradasi. Hasil analisis petrofisika untuk variabel volume serpih (Vsh) memperlihatkan nilai cut off rata-rata 32,0 dan 26,0 persen pada metode linear, kelas porositas (Ф) yakni rendah-tinggi dan menengah-tinggi, saturasi air (Sw) rata-rata 57,0 dan 55,0 persen. Net pay reservoar adalah 155,23 m pada zona 3 di sumur A-1, 10,92 m pada zona 5 di sumur A-1, 82,26 m dan 31,24 m pada zona 3 di sumur B-1, 53,49 m dan 41,76 pada zona 4 di C-1, dan 15,00 m pada zona 4 di sumur M-1. 
Studi fasies dan diagenesis batuan karbonat Formasi Rumu Daerah Kumbewaha dan Sekitarnya, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara Nopri Asharun; Harisma Harisma; Erzam Salahuddin Hasan; Hasria Hasria; Erwin Anshari; Rio Irham Cendrajaya
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 1 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.146 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i1.19584

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Kumbewaha, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan jenis fasies, proses diagenesis, serta lingkungan diagenesis batuan karbonat Formasi Rumu menggunakan metode petrografi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, fasies yang berkembang pada Formasi Rumu yaitu fasies packstone dan fasies wakcestone dengan tiga zonasi pengendapan berupa zona laut dangkal, zona peralihan, dan zona laut dalam. Proses diagenesis yang terjadi  pada daerah penelitian Formasi Rumu adalah micritisasi microbial, kompaksi, pelarutan dan sementasi, sedangkan untuk lingkungan diagenesis yang berkembang yaitu marine phreatic, burial enviroment, meteoric phreatic, dan meteoric vadose.
Studi fasies dan diagenesis batuan karbonat Formasi Rumu Daerah Kumbewaha dan Sekitarnya, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara Nopri Asharun; Harisma Harisma; Erzam Salahuddin Hasan; Hasria Hasria; Erwin Anshari; Rio Irham Cendrajaya
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 1 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.146 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i1.19584

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Kumbewaha, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan jenis fasies, proses diagenesis, serta lingkungan diagenesis batuan karbonat Formasi Rumu menggunakan metode petrografi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, fasies yang berkembang pada Formasi Rumu yaitu fasies packstone dan fasies wakcestone dengan tiga zonasi pengendapan berupa zona laut dangkal, zona peralihan, dan zona laut dalam. Proses diagenesis yang terjadi  pada daerah penelitian Formasi Rumu adalah micritisasi microbial, kompaksi, pelarutan dan sementasi, sedangkan untuk lingkungan diagenesis yang berkembang yaitu marine phreatic, burial enviroment, meteoric phreatic, dan meteoric vadose.
Pengaruh Kemiringan Lereng Terhadap Ketebalan Endapan Nikel Laterit Daerah Tobimeita, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Resmin, Masrandi; Okto, Ali; Masri, Masri; Arisona, Arisona; Al Firman, Al Firman; Harisma, Harisma; Jaya, Rio Irham Mais Cendra; Septiana, Sara; Sawaludin, Sawaludin; Salihin, La Ode M. Iradat
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.3.2023.174-185

Abstract

Penelitian ini terletak di wilayah Tobimeita, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara yang secara litologi tersusun atas batuan ultramafik yang menjadi host endapan nikel laterit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ketebalan endapan nikel laterit berdasarkan kondisi morfologi pada daerah penelitian. Ketebalan endapan nikel laterit dilakukan dengan menggunakan analisis geokimia XRF (X- Ray Flourescence sedangkan kemiringan lereng menggunakan analisis morfometri dan morfografi. Hasilnya, bahwa morfologi pada daerah penelitian terdiri dari morfologi perbukitan dengan kemiringan lereng datar, agak landai, landai, agak curam dan curam. Wilayah pada kemiringan lereng agak landai dan landai menghasilkan ketebalan endapan laterit relatif tebal disebabkan oleh air yang berada di atas permukaan yang bergerak perlahan sehingga air akan mempunyai kesempatan melakukan penetrasi lebih dalam hingga ke bawah permukaan sehingga menyebabkan pelapukan menjadi intensif. Adapun pada kemiringan lereng agak curam dan curam memiliki ketebalan endapan laterit yang tipis. Ketebalan endapan nikel laterit pada lereng agak landai dan landai pada zona limonit dan saprolit yaitu 10 – 13 m dengan kadar Ni pada zona limonit sebesar 1,99% dan zona saprolit 2,13%. Adapun ketebalan endapan nikel laterit pada kemiringan lereng agak curam dan curam yakni 0 – 2 m dengan kandungan Ni pada zona limonit 1,01 % dan 1,46 % pada zona saprolit.
Surface deformation and its implications for land degradation after the 2021 Flores earthquake (M7.4) using differential interferometry synthetic aperture radar Purba, Joshua; Harisma, Harisma; Priadi, Ramadhan; Amelia, Rosa; Dwilyantari, Anak Agung Istri; Jaya, Laode Muhammad Golok; Restele, La Ode; Putra, I Made Wahyu Gana
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.121.6819

Abstract

On December 14, 2021, an earthquake with a magnitude of 7.4 originated from the Flores Sea, impacting Kalaotoa Island in Indonesia, resulting in significant structural damage. Macroseismic observations at the site classified that there were 120 buildings slightly damaged, 108 buildings moderately damaged, and 201 buildings heavily damaged. The shakemap shows that Kalaotoa Island experienced VI-VII MMI shaking. The results of the field survey showed many indications of subsidence as many fractures were found in Kalaotoa Island. This study employed Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR) to quantify land subsidence and uplift in Kalaotoa Island before and after the earthquake. Sentinel-1A satellite radar data from December 2 and December 14, 2021, were analyzed. The results revealed subsidence of up to 12 cm in Garaupa Raya Village and uplift of up to ±10 cm in Lembang Mate’ne Village. Approximately 50.50% of Kalaotoa Island experienced subsidence (39.4 km²), primarily in Garaupa Village (18.85 km²), while 49.02% of the island experienced uplift (38.2 km²), mostly in Lembang Mate’ne Village (19.03 km²). This spatial analysis underscores the efficacy of DInSAR in detecting and mapping surface deformation, offering critical insights for earthquake preparedness, mitigation efforts for impacted landscape topography, stability soils, structure of ecosystems, and infrastructure resilience.