Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Virus Covid 19 di Desa Duyung, Mojokerto Tuani Lidiawati Simangunsong; Erna Andajani; Arum Soesanti; Wafia Silvi Dhesinta Rini
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.957 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.746

Abstract

Masuknya virus Covid 19 ke Indonesia pertengahan Maret 2020 lalu membuat masyarakat harus mewaspadai penyebaran virus ini ke daerahnya. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPDM) merupakan hibah dari Kemenristekbrin yang dilakukan Universitas Surabaya di desa Duyung, mencermati bahwa pencegahan penyebaran virus Covid 19 ke desa ini menjadi satu hal yang penting dilakukan sehingga menjadikan isu ini menjadi salah satu program dalam pengabdian yang dilakukan di desa tersebut. Tujuan dari pemberdayaan adalah untuk mencegah penyebaran virus Covid 19. Metode yang dilakukan adalah 1. Sosialisasi kepada para perangkat dan masyarakat desa Duyung, 2. Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid 19, 3. Edukasi Masyarakat melalui spanduk yang dipasang di beberapa jalan yang banyak dilewati warga, dan 4. Penyemprotan secara berkala dan pembentukan posko Covid 19. Selain itu, pihak Desa Duyung juga melarang kunjungan warga dari luar selama bulan Maret-Juni dan membatasi akses warga dari luar desa untuk berkunjung ke desa tersebut setelah bulan Juni. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sampai saat ini belum ada warga yang terjangkit Covid 19 dan Desa Duyung mendapat apresiasi dari bupati Mojokerto karena merupakan Kampung Tangguh Covid 19. Masuknya virus Covid 19 ke Indonesia pertengahan Maret 2020 lalu membuat masyarakat harus mewaspadai penyebaran virus ini ke daerahnya. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPDM) merupakan hibah dari Kemenristekbrin yang dilakukan Universitas Surabaya di desa Duyung, mencermati bahwa pencegahan penyebaran virus Covid 19 ke desa ini menjadi satu hal yang penting dilakukan sehingga menjadikan isu ini menjadi salah satu program dalam pengabdian yang dilakukan di desa tersebut. Tujuan dari pemberdayaan adalah untuk mencegah penyebaran virus Covid 19. Metode yang dilakukan adalah 1. Sosialisasi kepada para perangkat dan masyarakat desa Duyung, 2. Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid 19, 3. Edukasi Masyarakat melalui spanduk yang dipasang di beberapa jalan yang banyak dilewati warga, dan 4. Penyemprotan secara berkala dan pembentukan posko Covid 19. Selain itu, pihak Desa Duyung juga melarang kunjungan warga dari luar selama bulan Maret-Juni dan membatasi akses warga dari luar desa untuk berkunjung ke desa tersebut setelah bulan Juni. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sampai saat ini belum ada warga yang terjangkit Covid 19 dan Desa Duyung mendapat apresiasi dari bupati Mojokerto karena merupakan Kampung Tangguh Covid 19.
Pengembangan Ketahanan Pangan Melalui Praktik Urban Farming di PKK RW IX Griya Bhayangkara Sidoarjo Arum Soesanti; Erna Andajani; Purnomo Edi Sasongko
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga masing-masing yang melatarbelakangianggota PKK RW IX Griya Bhayangkara Surabaya sangat antusias untuk dapat memanfaatkan area sekitarrumah meskipun lahan terbatas sebagai lahan pertanian perkotaan. Melalui program pemberdayaankemitraan masayarakat, mitra PKK RW IX Griya Bhayangkara didampingi oleh Universitas Surabaya danUPN Veteran Jatim dalam upaya peningkatan ketahanan pangan yang dilakukan melalui praktik urbanfarming. Pada program pemberdayaan masyarakat penting untuk dapat memahami kebutuhan masyarakatdengan baik, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dari masyarakat yang akan membuat kegiatan yangdilakukan dapat berkelanjutan. Metode yang digunakan untuk pemetaan kebutuhan masyarakat dilakukandengan metode survei sebelum pelaksanaan program. Program diawali dengan sosialisasi programkemudian dilakukan pengembangan ketrampilan dalam melakukan praktik urban farming seperti teknikpembuatan media tanam, pembuatan pupuk kompos dan teknik budidaya hidroponik. Setelah itu, dilakukanpendampingan untuk mengatasi kesulitan yang dialami peserta pada saat melakukan praktik. Selain itu,juga dilakukan metode evaluasi ketrampilan dilakukan dengan survey dan monitoring hasil praktik urbanfarming yang dilakukan para peserta. Hasil pengembangan ketahanan pangan di PKK RW IX GriyaBhayangkara adalah budidaya tanaman yang dikembangkan pada praktik urban farming antara lain ketela,timun, cabai, terong, tomat, sawi daging, bayam dan kangkung. Selain itu, beberapa bahu jalan dipemukiman juga dimanfaatkan sebagai kebun bersama. Hasil dari evaluasi ketrampilan menunjukkankemampuan peserta yang melakukan praktik urban farming meningkat menjadi 91,67%.Kata Kunci : Urban Farming, Ketahanan Pangan, Sidoarjo, PKK RW
PENGARUH PARAMETER PROSES BUBUT TERHADAP LAJU PEMBUANGAN MATERIAL DAN KEKASARAN PERMUKAAN PADA DRY MACHINING BAJA AISI 1045 Jesslyne Chenia Noel; Arum Soesanti; Hudiyo Firmanto
CALYPTRA Vol. 12 No. 2 (2024): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—Currently, machining, especially in the turning process using coolant fluids, is widely utilized in manufacturing. Coolant fluids are employed to reduce machining temperatures resulting from friction, especially at the cutting tool, which can lead to reduced tool lifespan, faster wear, and increased surface roughness. However, the positive impact of coolant usage is often accompanied by negative consequences. Dry Machining serves as an alternative machining method to achieve desired machining results. The machining parameters involved are cutting speed (V), feed depth (a), and feed rate (f) in the roughing process for AISI 1045 steel. This study aims to investigate the influence of these machining parameters on Material Removal Rate (MRR) and surface roughness (Ra) in dry machining. The experimental design adopts a three-level full factorial approach. From the Ra data, the highest independent influence is observed in (f) with a 0.7174 μm increase in Ra for each level. Regarding parameter interaction, the highest influence on Ra is the interaction between (f) and (a), with a 0.012 μm increase for each level. In terms of MRR data, the highest independent influence is (V) with a 26,407.810 mm3/min increase for each level. The highest interaction influence on MRR is the interaction between (a) and (V), resulting in a 6,778,575 mm3/min increase for each level. Keywords: dry machining, surface roughness, material removal rate, AISI 1045, three-level full factorial Abstrak—Saat ini, pemesinan khususnya pada proses bubut menggunakan cairan coolant umum digunakan dalam manufaktur. Cairan coolant digunakan untuk mengurangi temperatur pemesinan akibat gesekan yang dihasilkan selama pemesinan, terutama pada pahat. Panas tersebut dapat menyebabkan pengurangan umur pahat, keausan yang lebih cepat, dan peningkatan kekasaran permukaan hasil pemesinan. Namun, dampak positif penggunaan coolant sering kali disertai dampak negatif. Dry Machining menjadi alternatif pemesinan untuk mencapai hasil pemesinan yang diinginkan. Parameter pemesinan yang digunakan adalah kecepatan potong (V), kedalaman pemakanan (a), dan gerak pemakanan (f). Jenis proses bubutnya adalah roughing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh parameter pemesinan bubut terhadap MRR dan Ra pada dry machining AISI 1045. Desain eksperimen dilakukan dengan three-level full factorial. Dari data Ra, pengaruh tertinggi secara independen adalah f sebesar 0,7174 μm terhadap Ra. Sedangkan secara interaksi parameter, pengaruh tertinggi terhadap Ra adalah interaksi f dengan a. sebesar 0,012 μm. Dari data MRR,, menunjukkan pengaruh tertinggi secara independen adalah V, sebesar 26.407,810 mm3/min. Secara interaksi antar parameter, pengaruh tertinggi terhadap respon MRR adalah interaksi a dan V sebesar 6.778,575 mm3/min. Secara keseluruhan, jika dry dibandingkan dengan wet machining cenderung memberikan Ra yang lebih baik karena adanya pendinginan. Namun, pilihan tersebut harus mempertimbangkan aspek biaya dan dampak lingkungannya. Kata kunci: dry machining, kekasaran permukaan, laju pembuangan material, AISI 1045, three-level full factorial