Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Digital Media Sosial Untuk Mempromosikan “Geblek Yu Lastri” di Desa Nanggulan Kulon Progo Pada Masa Pandemi Covid-19 Esty Wulandari; Bedjo Riyanto; Jazuli Abdin Munib; Ahmad Adib; M. Suharto
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.69 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.857

Abstract

Pandemi covid 19 memberi dampak bagi semua aspek termasuk bidang Usaha Mikro, termasuk penjualan menurun,permodalan, pesanan menurun. Dari sisi supply banyak UMKM mengalami pengurangan aktivitas dikarenakan adanya kebijakan pembatasan interaksi sosial yang berujung pada terhentinya proses produksi. Dari sisi demand, berkurangnya permintaan atas barang yang dijual mengakibatkan banyak yang tidak mendapatkan keuntungan. Terganggunya usaha mikro akan berakibat pada masyarakat pemilik usaha rumahan, mengalami kehilangan pendapatan.Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan bentuk ekosistem digital, digitalisasi dilakukan dengan melakukan proses pemasaran secara online. Tujuan kegiatan ini memberi pelatihan dan pendampingan dalam strategi visual branding dengan membuat logo, merek, kemasan membuat promosi melalui Instagram untuk Geblek Yu lastri. Metode yang digunakan adalah pelatihan serta pendampingan dengan pendekatan partisipatif dan kolaboratif dalam pengembangan inovasi pemilik Geblek. Kedua, memberikan pengarahan, bimbingan dan pembinaan kepada pemilik usaha Geblek agar bisa dikembangkan secara lebih professional. Misalnya dalam hal standarisasi mutu, kualitas dan higienitas produk. Hasil dari kegiatan PKM CSR ini adanya kemasan, logo serta desain instagram untuk Geblek Yu lastri. Hasil dari kegiatan PKM CSR ini meningkatkan jumlah penjualan geblek mentah siap goreng Yu lastri menjadi 10 bungkus/ hari, menjadi lebih dikenal di masyarakat sekitar dan bisa memasarkan secara online, serta memperluas pemasaran di daerah Kab Kulon Progo, Yogyakarta . Dampak Digital sosial media yang dilakukan dengan membuat visual branding Geblek Yu Lastri dan sudah membuat promosi untuk diposting di Instagram. Promosi yang dilakukan melalui Media Sosial, sebagai makanan khas tradisional dan sebagai Oleh-oleh Khas Kab.Kulon Progo bisa bertahan untuk dipasarkan. Hasil evaluasi dari pengabdian masyarakat ini,membuat pemilik usaha geblek Yulastri bisa mempromosikan produknya melalui media sosial instagram maupun Whatsapp, untuk mendukung pemasaran online.
Film Tari; Sebuah Hibridasi Seni Tari, Teknologi Sinema, dan Media Baru Deny Tri Ardianto; Bedjo Riyanto
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 1 (2020): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i1.856

Abstract

Film tari telah memiliki sejarah panjang seiring kelahiran film di dunia. Namun demikian kehadirannya tidak serta merta disadari oleh masyarakat dunia. Film tari berkembang dalam sepi di tengah riuhnya film-film popular yang merajai bioskop-bioskop komersial. Kini film tari seakan ingin menampilkan eksistensinya melalui pemutaran dan diskusi di beberapa event festival film tari, pemutaran di kampus-kampus, serta komunitas kesenian. Semakin banyak ruang-ruang pemutaran turut menggiatkan para pembuat film dan koreografer untuk semakin produktif memproduksi film tari. Ditunjang perkembangan teknologi sinema yang secara nominal semakin terjangkau masyarakat, produksi dan distribusi film tari semakin meningkat. Hal tersebut yang menjadi salah satu penanda bangkitnya film tari di dunia. Namun bagaimanakah perkembangan film tari di Indonesia? Potensi film tari berkembang di Indonesia sangat terbuka lebar, karena Indonesia kaya akan tari tradisional yang siap untuk dieksplorasi berhibridasi dengan film/video. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kajian dari tulisan ini diharapkan bisa memberikan wawasan bagaimana perkembangan seni tari dan seni film berkolaborasi dengan beragam dukungan teknologi sinema dan media baru berkembang di Indonesia.
Analysis of Design Elements on Secret Magic Control Agency Movie Poster Eli suryani; Bedjo Riyanto; Sarwono
TAMA: Journal of Visual Arts Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Faculty Of Arts and Design Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61405/tama.v1i1.684

Abstract

In a film industry, advertising media is needed to promote or introduce films to be shown. One of the advertisements that is often used in cinema is posters. Posters are closely related to visual communication design, with visuals depicted can convey the important point of a film. Movie posters contain information and have design elements, namely visual elements and verbal elements contained in the design of Secret Magic Control Agency animated film posters. In the animated film, Secret Magic Control Agency is a family comedy film made in England and Russia based on popular fairy tales by brothers Gimm who are reliable storytellers who write many famous legendary fairy tales. The purpose of this study is to describe the elements of poster design and poster design styles used in Secret Magic Control Agency movie posters. The research method used is a qualitative descriptive method with data collection techniques, literature studies, and observations on Secret Magic Control Agency animated film posters. The design style of this poster is 3D, fun and secret agent adventure where the illustrations of the poster related to the magical world are depicted like real life objects that are colorful and contain fantasy which is very suitable for children. The Secret Magic Control Agency animated movie poster is made in accordance with the principles of layout, namely sequence and asymmetrical balance.