Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformasi Wilayah Peri-Urban Kota Makassar Ghinia Anastasia Muhtar; Talha Dangkua; Irawan Matalapu
ISJN Journal Vol 1 No 2 (2019): Volume 1 Issue 2, 2019
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38026/journalhsj.v1i2.15

Abstract

Abstrak Tulisan ini mengkaji mengenai perkembangan peri-urban (wilayah pinggiran kota) dari segi aspek fisik dan sosial secara spasial di Kota Makassar, pada tahun 2006 dan tahun 2017. Wilayah penelitian meliputi 14 kecamatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis overlay, pembobotan dan spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama rentang 11 tahun (2006-2017) telah terjadi perubahan tipologi di beberapa kecamatan yang awalnya tipologi Peri-urban Sekunder (PUS) menjadi Peri-urban Primer (PUP) yaitu pada Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea, sehingga menyebabkan semua kecamatan di Kota Makassar telah berada pada kategori PUP. Perubahan ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kota Makassar yang telah tinggal di Makassar sebelum tahun 2006 sampai dengan 2018. Dampak nyata tersebut antara lain bangunan-bangunan yang tinggi sehingga menghalangi sinar matahari yang masuk kedalam rumah-rumah penduduk dan bertambahnya jumlah kendaraan di jalan yang menyebabkan kemacetan. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah Kota Makassar untuk menata Kota Makassar, sehingga masyarakat leluhurkota Makassar yang telah tinggal sangat lama di kota Makassar masih dapat merasakan adanya originalitas dari Kota Makassar sejak dahulu sampai generasi yang akan datang.
Pertarungan dan Evolusi antara Sains Regional dan Geografi Ekonomi GHINIA ANASTASIA MUHTAR
Jurnal Azimut Vol 1 No I (2018): Volume I No. I Desember 2018
Publisher : Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.672 KB) | DOI: 10.31317/jaz.v1iI.332

Abstract

Ilmu geografi adalah salah satu ilmu yang mempelajari mengenai fungsi suatu wilayah. Seiring perjalanan waktu geografi mengalami perkembangan pesat, salah satunya adalah geografi ekonomi. Geografi ekonomi adalah salah satu disiplin ilmu geografi yang mempelajari mengenai proses kegiatan ekonomi suatu wilayah dan pengaruhnya terhadap wilayah lainnya. Geografi ekonomi dimulai pada awal abad ke-20 oleh Alfred yang meneliti mengenai aglomerasi keterlibatan manusia dalam proses industrialisasi. Pada masa Alfred juga seorang pakar ekonomi, Walter membuat disertasi mengenai Location and Space-Economy menjelaskan bahwa faktor ruang mempengaruhi ekonomi. Dari disertasinya ini terbentuklah ekonomi regional. Jika dibaca secara harfiah, geografi ekonomi dan ekonomi regional memiliki arti yang sama, yaitu membahas ekonomi dalam bentuk suatu ruang. Faktanya, terdapat perbedaan antara keduanya. Tujuan dari penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif membahas mengenai perbedaan ekonomi regional dengan geografi ekonomi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan sudut pandang antara ekonomi regional dan geografi ekonomi. Ekonomi regional yang dikemukakan oleh Walter lebih membahas ekonomi secara sektor analisis tanpa menarik kesimpulan mengenai pola spasial suatu wilayah. Sedangkan geografi ekonomi menganalisis ekonomi berdasarkan titik-titik garis kesamaan nilai ekonominya.
Persebaran Penggunaan Listrik Saat Musim Kemarau dan Musim Penghujan GHINIA ANASTASIA MUHTAR; Irawan Matalapu
Jurnal Azimut Vol 3 No 01 (2020): Volume 3 No. 01
Publisher : Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.307 KB) | DOI: 10.31317/jaz.v3i01.617

Abstract

Sebuah studi deskripsi komparatif dilakukan terhadap penggunaan AC pada kedua musim di Kota Gorontalo, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui jika terdapat perbedaan penggunaan AC pada kedua musim secara spasial, yaitu berdasarkan per kecamatan di Kota Gorontalo. Maka disebarlah 157 kuesioner pada rumah tangga pada perumahan tipe 36 di 7 kecamatan yang ada. Mann Whitney digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan penggunaan AC pada kedua musim dan SIG adalah sistem yang digunakan untuk melihat persebaran penggunaan AC pada kedua musim. Hasil menunjukkan bahwa saat musim kemarau sebanyak 88 % responden yang menggunakan AC pada kategori sering. Berbeda halnya saat musim penghujan, responden lebih dominan jarang (53,3%) menggunakan AC dibandingkan kategori sering. Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan adalah kecamatan yang memiliki tingkat penggunaan AC tertinggi saat musim kemarau dan ketika musim penghujan kedua kecamatan mengalami penurunan pemakaian menjadi kategori jarang
PERUBAHAN FASE PERTUMBUHAN PADI SAWAH TADAH HUJAN SAAT EL NINO DI KABUPATEN GORONTALO Ghinia Anastasia Muhtar; Intan Purwandhi
Jurnal Azimut Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 No. 1 Juni 2019
Publisher : Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.137 KB) | DOI: 10.31317/jaz.v2i1.440

Abstract

This paper examines the impact of the El Nino climate on changes in the phase of rainfed lowland rice in Gorontalo Regency. To see the impact of the El Nino climate (in 2015) well, the year for the absence of El Nino (in 2016) is used as a comparison. Landsat 7 and landsat 8 images were used to analyze the growth phase of rainfed lowland rice by combining NDVI and TCT methods. The results of this study indicate that there has been a shift in cropping patterns resulting in a shift in the growth phase of rainfed lowland rice. Seen in September 2015 until October 2015, most of the wetland conditions were in fallow conditions, which then continued until February 2016, but the extent of fallow land conditions has been decreasing since January 2016 to February 2016. Unlike in September 2016 Until October 2016, most of the land was in stagnant conditions which showed farmers were preparing to plant rice. Finally in December 2016 until January 2017, the rice phase has been in the reproductive phase and maturation phase, whereas in El Nino years only in January 2016 to February 2016 are in the reproductive phase and maturation phase.