Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN BASIC RESERVATION UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN PRE FLIGHT SERVICE SISWA JURUSAN WISATA Sandriana Marina; Aisyah Rahmawati; Lira Agusinta; Abdul Ghafar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.112 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1150

Abstract

Kompetensi siswa kejuruan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dalam hal ini, SMKN 1 Tambun Selatan sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menyediakan fasilitas praktek yang dibutuhkan untuk melatih ketrampilan siswa sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Berdasarkan survei, masalah yang dihadapi khususnya pada Jurusan Jasa Wisata adalah terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam mengoperasikan sistem reservasi penumpang yang digunakan oleh perusahaan penjual perjalanan wisata (travel agent). Masalah ini disebabkan sekolah belum memiliki fasilitas laboratorium yang menyediakan software-software simulasi yang diaplikasikan di travel agent sehingga lulusannya belum sepenuhnya memiliki kompetensi yang diinginkan DUDI. Oleh karenanya, tim dosen hadir untuk memberikan solusi dengan memberikan pelatihan pengenalan system reservasi kepada para siswa kelas XII Usaha Perjalanan Wisata. Tujuannya adalah melatih siswa untuk mengenal dan terampil menggunakan sistem reservasi penumpang yang dioperasikan oleh travel agent. Metode pelatihan berupa ceramah dan tutorial, siswa mencatat, siswa diarahkan untuk mengakses sistem, mengenal terminologi dunia penerbangan, membuat rute perjalanan penumpang, dan menjawab soal-soal latihan. Media daring dengan aplikasi zoom meet dipilih untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan ini. Hasil evaluasi menunjukkan, siswa merasa materi sesuai dengan kebutuhan, jalannya pelatihan sesuai dengan harapan, siswa merasa berhasil meningkatkan pengetahuannya. Secara keseluruhan siswa sangat puas dengan kegiatan pelatihan ini.
EDUKASI PROHIBITED ITEMS PADA PENERBANGAN BAGI SISWA UPW SMKN 1 TAMBUN SELATAN Sandriana Marina; Wynd Rizaldy; Lira Agusinta; Aisyah Rahmawati; Abdul Ghafar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1514

Abstract

Prohibited items merupakan barang yang dilarang ataupun barang yang dapat dibawa tetapi dalam kuantitas tertentu oleh para penumpang dan crew pesawat terbang. Meskipun sosialisasi telah dilakukan pada setiap Bandar Udara melalui poster yang ditampilkan baik pada layar informasi dan meja check in counter, namun tetap saja ditemukan masih banyak penumpang yang harus meninggalkan barang-barang miliknya. Hasil wawancara kepada guru pengampu pada program studi Usaha Perjalanan Wisata SMKN 1 Tambun Selatan, diketahui bahwa belum ada materi dalam mata pelajaran yang terkait dengan penerbangan yang membahas tentang prohibited items yang sebenarnya penting diketahui dan dipahami untuk dapat mengedukasi calon penumpang pesawat udara sehingga diharapkan meniadakan konflik atau kesalahpahaman tentang prohibited items dan perjalanan penumpang menjadi aman dan nyaman. Kegiatan pengabdian dilakukan secara tatap muka dengan metode edukasi dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa tentang tentang prohibited items. Hasil pre test dan post test menunjukan terjadinya peningkatan rata-rata pemahaman akhir peserta sebesar 64.49% untuk rata-rata pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya. Disamping itu secara kesuruhan peserta edukasi sangat puas dan sangat berminat mengikuti kegiatan edukasi prohibited items yang telah terselenggara dengan baik.
EDUKASI PROHIBITED ITEMS PADA PENERBANGAN BAGI SISWA UPW SMKN 1 TAMBUN SELATAN Sandriana Marina; Wynd Rizaldy; Aisyah Rahmawati; Lira Agusinta; Abdul Ghafar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1810

Abstract

Prohibited items merupakan barang yang dilarang ataupun barang yang dapat dibawa dalam kuantitas tertentu oleh para penumpang dan crew pesawat terbang. Pelarangan dan pembatasan dilakukan untuk menghindari resiko pesawat dari kebakaran, pembajakan ataupun jatuh. Meskipun sosialisasi telah dilakukan pada setiap bandar udara melalui poster yang ditampilkan baik pada layar informasi dan meja check in counter, namun tetap saja ditemukan masih banyak penumpang yang harus meninggalkan barang-barang miliknya di Security Check Point. Tingkat pemahaman awal tentang prohibited items pada siswa Usaha Perjalanan Wisata SMKN 1 Tambun Selatan tergolong masih rendah. Hal ini disebabkan minimnya materi terkait dengan penerbangan yang membahas khusus tentang prohibited items. Untuk mentransformasi pengetahuan, metode edukasi digunakan dan dilakukan dengan tatap muka. Tujuan edukasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa tentang tentang barang-barang yang dilarang dan dibatasi untuk dibawa kedalam kabin pesawat dan ditempatkan pada kompartemen bagasi, kecuali telah memenuhi ketentuan yang diberlakukan pada Peraturan Nasional dan Internasional. Hasil pretest dan posttest menunjukan terjadinya peningkatan rata-rata pemahaman akhir peserta sebesar 64.49% untuk rata-rata pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya. Disamping itu, secara kesuruhan peserta edukasi sangat puas dan sangat berminat mengikuti kegiatan edukasi prohibited items yang telah terselenggara dengan baik.
PELATIHAN BASIC RESERVATION UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN PRE FLIGHT SERVICE SISWA JURUSAN WISATA Sandriana Marina; Lira Agusinta; Aisyah Rahmawati; Abdul Ghafar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1449

Abstract

Kompetensi siswa kejuruan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dalam hal ini, SMKN 1 Tambun Selatan sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menyediakan fasilitas praktek yang dibutuhkan untuk melatih ketrampilan siswa sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Berdasarkan survei, masalah yang dihadapi khususnya pada Jurusan Jasa Wisata adalah terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam mengoperasikan sistem reservasi penumpang yang digunakan oleh perusahaan penjual perjalanan wisata (travel agent). Masalah ini disebabkan sekolah belum memiliki fasilitas laboratorium yang menyediakan software-software simulasi yang diaplikasikan di travel agent sehingga lulusannya belum sepenuhnya memiliki kompetensi yang diinginkan DUDI. Oleh karenanya, tim dosen hadir untuk memberikan solusi dengan memberikan pelatihan pengenalan system reservasi kepada para siswa kelas XII Usaha Perjalanan Wisata. Tujuannya adalah melatih siswa untuk mengenal dan terampil menggunakan sistem reservasi penumpang yang dioperasikan oleh travel agent. Metode pelatihan berupa ceramah dan tutorial, siswa mencatat, siswa diarahkan untuk mengakses sistem, mengenal terminologi dunia penerbangan, membuat rute perjalanan penumpang, dan menjawab soal-soal latihan. Media daring dengan aplikasi zoom meet dipilih untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan ini. Hasil evaluasi menunjukkan, siswa merasa materi sesuai dengan kebutuhan, jalannya pelatihan sesuai dengan harapan, siswa merasa berhasil meningkatkan pengetahuannya. Secara keseluruhan siswa sangat puas dengan kegiatan pelatihan ini.